25

11.6K 921 23
                                    

Yuk kenali lebih dekat Author dan ngobrol ngobrol tentang Novel ini di Ig
@widyaarrahma20_
Yang ada _ nya yah












Auri berjalan menunduk dibelakang suaminya namun langsung ditarik oleh Gus Luthfi agar berjalan disampingnya

Sampai didepan pintu Auri menguatkan genggamannya pada sang suami apalagi melihat sang umi yang sedang duduk diruang tamu

"Assalamualaikum" ucap keduanya

Umi langsung berdiri dan menjawab salam, Gus Luthfi langsung menyalimi tangan uminya disusul Auri yang merubah jalannya saat sudah masuk Ndalem dengan berjalan menggunakan lututnya

Saat hendak menyalami, Umi langsung menegakkan menantunya agar berdiri dan menyalami dengan baik

Barulah setelahnya Auri dan Gus Luthfi duduk bersama umi diShofa ruang tamu sembari menunggu abah yang sedang mengimami dan ngajar sore

"Auri sudah mendingan badannya ?" Tanya umi basa basi

"Alhamdulillah Sampun umi"

"Gimana sama Luthfi ? Ndak nakal toh anak umi ini ?"

Auri tersenyum lalu menggeleng

"Nakale dalam hal opo dulu mi ? Dalam hal yang itu kan wajar toh mi" jawab Gus Luthfi sembari menggerak gerakkan alisnya

"Halah halah ndak abah ndak anak sama aja"

Gus Luthfi terkekeh lalu menyandarkan badannya diShofa, beliau duduk paling pinggir, umi di Shofa single sedangkan Auri di Shofa panjang bersama sang suami namun Auri yg lebih dekat dengan Umi

"Kalian istirahat dulu saja sana, abah masih ngajar, nanti ngobrolnya habis maghrib saja yah"

"Nggeh umi"

Umi berdiri dari duduknya lalu berjalan masuk ke kamarnya mungkin akan Sholat Ashar

Gus Luthfi pun mengajak Auri untuk masuk ke kamar nya namun saat di pintu kamar Auri ragu untuk masuk

Mau bagaimana pun kamar ini pernah menjadi kamar Ning Nabila dan Gus Luthfi, kamar yang pernah menghangatkan keduanya

"Ayo masuk, kenapa disitu ?"

"Emmm, saya tunggu diluar saja Gus"

"Loh kenapa ? Ada yang mau saya tunjukkan ke kamu"

Auri masih diam, dia benar benar ragu untuk masuk. Wajahnya seakan mengisyaratkan sesuatu, fikirannya melayang dimana dulu suaminya pernah bermesraan di kamar ini

Memang benar wanita tak bisa menahan cemburunya walau hanya sedetik

Namun dengan paksa Gus Luthfi merangkul Auri dan membawanya masuk, beliau langsung mengunci pintu

Auri di bawa agar duduk di Shofa kamar namun pandangan wanita itu ada di kasur yg bertempat ditengah kamar

Gus Luthfi mengusap kepala Auri yang masih mematung memasuki kamar itu

"Hilangkan fikiranmu kalau kamar ini pernah saya jadikan tempat saya dan Nabila berbuat sesuatu Auri, kami disini hanya 1 malam di malam Pertama dan gak melakukan apapun, dia hanya menceritakan sakitnya lalu kami tidur karna lelah besoknya kami pindah ke kontrakkan didekat kantor" ucap Gus Luthfi seakan tau apa yang mengganggu fikiran istrinya itu

Auri masih tak merespon, entah kemarin rasanya dia tak memikirkan hal yang berkaitan dengan Ning Nabila namun mengapa saat disini dia begitu terbayang akan wanita cantik itu

Gus Luthfi mengambil sesuatu di lemari, kotak hadiah berwarna biru muda beliau ambil dan taruh di pangkuan istrinya yang masih diam

Auri langsung menatap suaminya menanyakan maksud dari kotak itu

"Itu hadiah dari Nabila, dia membuatnya setelah dia datang kerumahmu dari saya belum berani sekalipun membukanya"

"Hadiah untuk apa gus ?"

"Buka saja"

Perlahan Auri membuka pita pengait kotak itu dengan tutupnya dan saat membuka kotaknya ternyata berisi gamis berwarna putih. Namun bukan gamis biasa, Gamis yang lebih cocok digunakan untuk acara acara seperti pertunangan karna dilapisi dengan kain brukat

Ada 2 surat yang terselip didalamnya, Auri membuka surat yang bernomorkan 1 mungkin maksud Ning Nabila agar Auri membukanya terlebih dahulu

Assalamualaikum
Hai mba Auri :)

Mba Cantik, maaf yah aku kemarin pinjam Gus nya dulu menjadi suamiku, tapi sekarang kan sudah menjadi suami mba kan ?

Mba, percayalah.
Kamu adalah Cinta pertama dan terakhirnya.
Dia menikah dengan ku hanya karna perjodohan, aku pun mau menikah dengan nya karna aku mau bahagia sebentar di akhir hidup ku

Makasih yah mba atas kelapangan nya mengikhlaskan Gus nya sebentar untukku

Dan sekarang kalau Mba Auri membaca surat ini tandanya aku sudah kembali pada Cinta sebaik baiknya Cintaku, yaitu Allah

Mba, jangan pernah ada permasalahan diantara kamu dan Gus Luthfi karna aku lagi yah mba

Gus Luthfi cintanya hanya sama kamu mba, aku memang saat ini istrinya namun namamu lah yang masih tersebut dalam doa nya

Nama mu yang masih tersebut dalam tidurnya jika bermimpi
Kamulah wanitanya, Cintanya

Aku gak bisa ngomong apa apa lagi mba, aku cuma mau bilang, selamat berbahagia mba Cantik

Kamu memang pantas mendapat Cinta nya Gus Luthfi, kamu memang Wanita Hambeg Kartikanya Gus Luthfi

Beliau begitu mencintaimu mba sampai sebutan untukmu begitu indah

Hambeg Kartika

MasyaAllah yah mba, aku pernah memintanya untuk mencintaiku seperti dia mencintaimu mba namun nyatanya aku justru tersiksa dengan kebohongan di netranya

Cintanya tetap untukmu

Dan selamanya untukmu, Wanitanya Gus Luthfi

Selamat berbahagia yah mba

Doakan aku juga berbahagia di tempat baruku, dirumah baruku

Kembalilah pada takdir yang seharusnya kalian lewati bersama, kembalilah merancang alur kehidupan yang sebelumnya kalian rancang

Makasih mba Auri

Nabila Zuhraini Azhar 

HAMBEG KARTIKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang