30

10.9K 791 26
                                    

Yuk kenali lebih dekat Author dan ngobrol ngobrol tentang Novel ini di Ig
@widyaarrahma20_
Yang ada _ nya yah

















Suasana Pesantren hari ini sangat ramai dan sibuk karna hari ini akan ada Resepsi dari Pernikahan ke 2 Gus Luthfi Rizqullah dengan alumni Pengurus Keamanan

Kemarin Santri baru diberitau siapa istri kedua dari Gus Luthfi oleh umi nyai karna sebelumnya Auri dan Gus Luthfi jarang terlihat di Pesantren setelah kunjungan bulan lalu itu

Sontak para pengurus senior kaget mendengar Auri yg menjadi istri kedua Gus nya itu

Termasuk Liza yang masih tak menyangka hingga saat ini bahkan saat Auri sedang dia gandeng menuju panggung pelaminan

Liza dan mba Rahma berada di kanan kiri Auri menggandeng Auri menuju panggung pelaminan atas permintaan Auri

Sedangkan Gus Luthfi sudah ada diatas dan saat Auri menuju tangga, Gus Luthfi langsung menjamputnya dan memberikan tangannya agar bergandengan dengan sang istri

Konsep Putri dan Pangeran kerajaan Auri dan gus Luthfi pilih dengan Auri yg menggunakan Gaun putih dan Gus Luthfi menggunakan setelan jas senada dengan warna gaun Auri

Semua santri takjub, pernikahan ke 4 dari putra putra abah yang sangat memukau

Gedung serbaguna di konsep sedemikian rupa hingga seperti negri dongeng yang memang itu adalah wedding dream Auri

Abah dan Umi memang selalu mewah dalam perniakahan anak anaknya bukan bermaksud bermegah megahan atau bermaksud menujukkan bahwa abah dan umi itu punya uang

Namun karna ingin menghormati tamu gamu yg hadir, menyuguhkan hal yang enak dipandang mata kepada pda tamu terlebih para masyayikh

Tak lupa juga mengundang grub gambus favorit Auri, yang sukses meramaikan pesta yang diadakan setelah Isya itu

Sengaja memilih waktu malam karna tak ingin terputus waktu sholat

Banyak masyayikh yg mengucap selamat dan doa untuk kedua mempelai, banyak santri senior yg kenal Auri juga masih tak menyangka bahwa Auri yang akan dipilih Gus Luthfi untuk bersama melangkah mencari Ridho Allah dalam pernikahan

Acara selesai di jam 2 pagi, Auri di gandeng kedua kaka iparnya keluar gedung serba guna dengan 2 pengurus yg ikut membantu meengangkat gaunnya hingga sampai didepan kamar

"Matur suwun mba"

"Sama sama Auri, langsung mandi tapi air anget yah kamu belum tidur soalnya" jawab Ning Salwa

"Nggeh mba"

Auri langsung masuk kamar yang ternyata didalam sudah ada sang suami yg tak memakai bajunya hanya bersarung saja

"Astaghfirullah" ucapnya pelan langsung berbalik badan

Jangan salah, sebulan mereka menikah namun mereka belum melakukan hal yang sehalalnya pasangan suami istri lakukan

Jangankan melakukannya, Auri pun masih malu terkadang membuka jilbab didepan suaminya meskipun beberapa kali pernah tak berjilbab

Dia masih canggung

Dan

Merasa ini mimpi

Gus Luthfi terkekeh lalu memakai kaos oblongnya dan mendekati sang istri

"Sudah, saya sudah pakai baju Auri"

Auri menengok pelan dan menghembuskan nafasnya, dia melihat sang suami terkekeh akan sikapnya tadi

"Pake ketawa lagi"

"Kamu lucu, sudah sebulan jadi istri tapi masih malu kalau lihat saya gak pakai baju"

"Ya gimana gus"

"Iya sudah sudah, sekarang copotin dulu jilbabnya"

Gus Luthfi merangkul Auri lalu menggiringnya duduk didepan meja Rias

Perlahan mulai membantu Auri melepas satu persatu jarum pentul yang mengaitkan jilbab dengan tile panjang dan juga mahkota yang masih tegak dikepala Auri

Dengan telaten Gus Luthfi mencari jarum yg berwarna senada dengan jilbab Auri

Tak sampai 15 menit jilbab itu sudah terlepas dari kepala Auri, kini Auri tak berjilbab dengan rambut terkuncir namun wajah masih terpoles makeup

"Cantik banget" puji Gus Luthfi sembari mencium kepala istrinya

"Makasih Gus"

"Mau sampai kapan kamu panggil saya Gus, Auri ?"

"Ya emang maunya apa ?"

Gus Luthfi mengalungkan tangannya lalu menumpuk dagunya di kepala sang istri

"Apa gitu jangan Gus, saya suamimu bukan lagi putra guru mu"

"Tapikan tetap putra guru aku gus"

"Sekarang kan sudah suami"

"Gus maunya dipanggil apa ?"

"Terserah kamu, senyamannya kamu"

"Aku nyamannya manggil Gus gimana Gus ?"

"Ya sudah saya panggil kamu Ning, gimana Ning"

"Ih dasar selalu gak mau kalah"

Gus Luthfi terkekeh lalu memeluk sang istri dari belakang dengan erat

"Besok ke makam Nabila yah"

"Alhamdulillah akhirnya ajakan ittu aku denger juga Gus"

Benar, Auri selama sebulan ini belum pernah sekalipun datang ke makam Ning Nabila

Gus Luthfi selalu melarang tanpa alasan namun dalam hatinya beliau tak ingin mood istrinya buyar ditambah pernikahannya dengan Auri belum tersebar, bisa jadi gosip untuk para Santri dan membuat dosa juga karna santri itu bergosip padanya

"Iyah, besok kesana yah, sorean aja sih setelah Ashar"

"Nggeh gus"

"Gus mulu sih sayang, yang lain sayang"

"Ya apa Gus ? Gus maunya apa ?"

"Terserah kamu, asal jangan abang"

"Kenapa ?"

"Panggilan Nabila pada saya, bukan tak boleh tapi saya gak mau ketika kamu manggil saya dengan itu saya merasa kamu itu Nabila karna jujur panggilan itu masih Nabila gunakan dalam mimpi saya"

"Ya udah nanti tak fikirin yah Gus, sekarang lepas pelukannya dulu boleh gak ?"

"Mau apa emangnya ?"

"Mau mandi lah, gerah Gus"

"Bareng yuk"

"Halaaaah gak mau, mesum !"

"Dosa loh nolak suami"

"Aaaaaa takuuuuttt ngebayanginnyaaaaaa"

































******

Menuju ending ya gaesss

HAMBEG KARTIKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang