Yuk kenali lebih dekat Author dan ngobrol ngobrol tentang Novel ini di Ig
@widyaarrahma20_
Yang ada _ nya yah"Assalamualaikum Ning" ucap Auri dengan lembut sembari mengusap nisan bertuliskan nama
NING NABILA ZUHRAINI AZHAR
Makam yg selalu bersih dan pasti ada bunga mawar putih yang segar tertancap disana berjumlah 5 karna itu bunga kesukaan beliau
Dan yang menaruh disana adalah para Ndalem yg disuruh oleh Gus Luthfi, sebegitunya beliau memuliakan Ning Nabila hingga saat Ning Nabila sudah tiada pun Gus Luthfi tetap memberikan yg terbaik tak peduli mahalnya harga mawar jika tak musim
Para Ndalem diutus membeli 5 tangkai mawar tanpa di rangkai, kalau bisa ditambah Anggrek putih jika ada namun Mawar putih itu wajib, dan
harus diganti 4 hari sekali sebelum layuDi nisan yg tinggi itupun tergantung rangakaian melati yg memutar seperti kalung di leher mempelai pria dengan melati yg masih segar
Semerbak wangi di makam Ning Nabila memang berbeda dengan makam lain, disini ada banyak makam namun yg ada bunganya hanya makam Ning Nabila dan makam pendiri Pesantren itupun milik pendiri Pesantren hanya sebatas melati yg ditabur seminggu sekali
Gus Luthfi memang tak ingin membeda bedakan kedua Istrinya bahkan di sore ini beliau membawa sendiri, membeli sendiri 5 tangkai mawar putih itu beserta 1 angrek putih kesukaan Ning Nabila
Bukan hanya semata mata memuliakan beliau namun juga beliau tak mau kelak diakhirat berjalan miring karna tak adil dengan istri istrinya
Oh ya jangan fikir makam Ning Nabila dan makam lainnya itu seperti makam yang ada dipemakaman umum yah, makan beliau sudah dikeramik dan diarea makam dipagar juga ada atapnya seperti makam makam kalau kalian ke makam walisongo
Bukan bermaksud mengijing
Kalian tau kijing ?
Bukan bermaksud mengijing namun semata mata menjaga makam iitu agar tak rusak karna wali santri banyak yg ketika bersambang mereka akan berziarah dulu kesini
Usai membaca Yasin, Tahlin dan Doa, Auri mengusap nisan perempuan berhati lembut itu
Senyumnya merekah namun sejalan dengan tetesan air matanya
"Ning disana udah tenang yah, udah bisa istirahat dengan tenang dan penuh keindahan" ucapnya sembari mengusap nisan itu
Auri mengusap air matanya dengan jilbabnya, menunduk sebentar lalu kembali menatap makam itu
"Allah baik yah Ning, menjemput Ning duluan agar Ning tak banyak terkontaminasi dosa diDunia karna Allah ingin Ning selalu mulia. Dan Allah baik menghadirkan Ning ditengah tengah cerita hidup aku biar aku banyak belajar dari Ning"
Air mata Auri sudah tak bisa dicegah, Gus Luthfi tak mengganggunya beliau lebih memilih berdzikir namun beliau pun tak bisa menahan air matanya
"Ning, saya pengin peluk Ning, saya pengin minta maaf karna sudah suudzon pada wanita sebaik Ning Nabila. Ning, Maafin saya yah Ning"
"Doakan saya bisa menjalankan kehidupan rumah tangga ini bersama suami kita dengan baik, dengan penuh keharmonisan seperti dulu saat bersama Ning. Kelak jika Allah mengamanahkan saya anak, saya akan bawa mereka kesini, mengenalkan mereka akan sosok wanita mulia, wanita berhati lembut, wanita penyabar, wanita yang InsyaAllah Allah cintai dan meminta mereka meneladani sifat Ning"
Auri menutup wajahnya menahan isakan karna benar benar tak sanggup lagi berkata kata
Bukan hanya sedih ditinggal Ning Nabila namun juga dia merasa kagum pada wanita yg kini sudah tak bernyawa itu
Gus Luthfi yg melihat Auri seperti itu segera menghentikan Dzikirnya, beliau mengusap punggung Auri
"Istighfar sayang, gak baik terlalu menangisi seperti itu, jangan memberatkan Nabila"
"Maafin aku yah Ning, semoga kelak keturunanku ada yg meneladani sifat tawadlu Ning Nabila"
"Aamiin" jawab Gus Luthfi
***********************************************
Auri dan Gus Luthfi kini sudah kembali ke rumah Auri
Auri membuka pintu dan langsung duduk di Shofa ruang tamu, disusul Gus Luthfi yang juga ikut duduk disamping istrinya
"Mau dimasakin apa mas ?"
"Hah ? Apa tadi ?"
"Mas, hehehe gapapa kan ?"
Gus Luthfi tersenyum menatap sang istri lalu mengangguk
"Jadi mau dimasakin apa ?"
"Apa saja sayang, saya pasti makan kok"
"Jangan ada kata saya bisa gak mas ? Kan aku udah ganti panggilannya masa mas enggak"
"Ya sudah, apa saja sayang, mas pasti makan semua masakanmu"
"Halah gombal"
"Hahahahhaa"
Auri bangkit dari duduknya namun dicegah oleh gus Luthfi dengan memeluk pinggang wanitanya
"Kenapa toh mas"
"Jangan masak sekarang, mas mau ngomong"
Auri mengangguk lalu duduk lagi disamping sang suami dengan pinggangnya yg masih dipeluk suaminya
"Kenapa mas ?"
"Bulan madu yuk" gus Luthfi mengangkat alisnya
"Dih mukanya mesum banget" ucap Auri meraup wajah suaminya
"Hahahaha ayolah sayang, berikan mas waktu berbuka puasa"
"Astaghfirullah aaaaaa takuuuuuttt maaas"
"Hahahahaha yuk bulan madu yuk kemana yah enaknya"
"Aku takut sumpah mas jangan pasang wajah gituuuuuu"
"Hahahaha ya sudah sayang mau bulan madu kemana ?"
"Gak tau, aku merinding sumpah beneran deh"
"Ayo packing terus berangkat bulan madu sayang"
"Ya Allah mas, mau kemana memangnya ?"
"Ke tempat yg pas buat berdua, yuk packing yuk"
"Aku ngeri sumpah gapapa deh mas versi dingin asal gak begini, merinding aku"
"Hahahahahahha"
KAMU SEDANG MEMBACA
HAMBEG KARTIKA
Teen FictionAku melepasmu karna aku tau, memiliku hanya khayalan yg tak akan pernah terwujud aku bisa saja menyimpan perasaan ini untukmu sampai kapanpun namun aku yak bisa menyimpan rasa cemburuku kala lisanmu menyebut Qobiltu untuk perempuan lain