Saat Alsha sedang membersihkan meja kosong yang baru saja pelanggan mereka tinggalkan, tiba-tiba seorang yang lain datang. Duduk di kursi yang disebelah meja yang Alsha bersihkan, sambil menopang dagu dan menatapnya dengan senyuman biasanya.
Siapa lagi kalau bukan Leon, si manusia yang gemar membuat Alsha terkejut setengah mati. Setelah kerutan di kening Alsha hilang, perlahan dia membalas senyuman Leon.
"Ngapain ke sini?" tanya Alsha. Matanya sesekali melirik Leon yang menggunakan jelana jeans warna hitam, dipadukan dengan kaos oblong warna putih, dibaluti dengan jaket kulit berlogo Vigour. Kini, pandangan Alsha turun ke meja, dia fokus membersihkan meja sembari menunggu jawaban Leon.
Leon melirik jam tangannya sebentar, lalu menunjukkan di depan wajah Alsha. "Jam enam kurang 5 menit lagi, jadi ... gue bakalan nganterin pacar gue pulang, hingga sampai ke kontrakannya dengan selamat."
Alsha mendengus lalu terkekeh. Dia berjalan menjauh dari sana karena pekerjaannya sudah selesai pada meja itu, tak disangka Leon juga malah mengekorinya. Alsha tidak melarang, karena itu restoran ibunya kan. Bisa-bisa nanti Alsha yang diusir kalau itu terjadi. Well, mungkin saja.
Saat Alsha selesai mencuci tangannya, dia masuk ke ruangan khusus di sana, untuk mengambil tas selempang--tas kain andalannya, dan di dalam ruangan itu ada Elena.
"Tante, Alsha pulang dulu yah," ucapnya sembari menjabat tangan wanita itu untuk dia cium sebagai tanda pamitan.
Elena mengangguk, membalas dengan senyuman lalu berucap, "iya sayang. Hati-hati di jalan yah." Lalu pandangannya langsung mengarah kepada Leon yang berdiri di belakang Alsha sambil kening bertaut.
"Lho, Leon, tumben datang ke sini. Biasanya satu kali satu bulan baru berkunjung ke restoran. Kenapa? Ada masalah kamu?" tanyanya menaruh curiga pada sang putra.
Alsha melirik Leon sebentar sebelum terkekeh.
"Nggak Mom. Leon datang mau nganterin Alsha pulang," jawab Leon santai.
Dan sekarang, tatapan curiga Elena beralih kepada Alsha. Alsha cepat menggelengkan kepalanya. "Nggak tante. Bukan Alsha yang minta, Leon sendiri yang mau," tuturnya.
"Emang gue yang mau, Al," sahut Leon dari belakang.
Tapi, tatapan mencurigakan Elena belum juga menghilang. Dia menatap Leon dan Alsha secara bergantian. Membuat Alsha meneguk sedikit ludahnya dan gugup.
"Kalian ...," jeda Elena. "Pacaran?" lanjutnya.
Alsha tersentak kaget dan menoleh cepat kepada Leon yang ternyata cengingiran tak jelas, dan dari sana sudah jelas terjawab pertanyaan Elena.
"Ck! Tau aja nih, mommy," ujar Leon lalu tertawa kecil. "Yaudah mom, entar Leon ceritain, kami pergi dulu yah mom." Leon menarik tangan Alsha dan keluar dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEONALSHA
RomanceVIGOUR UNIVERSE Kenzi Lucas Leon ✔️✔️✔️ Andrew Gilang disarankan membaca Kenzi dan Lucas terlebih dahulu. ☆☆☆ Bagi Alsha, Leon adalah musuh, tapi kadang akan menjadi sahabat, kadang juga akan menjadi temannya bertengkar, dan beradu mulut, tapi kadan...