LEONALSHA || 37. Ingat waktu

301 11 3
                                    

Leon menghembuskan nafasnya panjang sebelum masuk ke rumahnya dan mengambil tempat duduk di depan Daddynya yang duduk di sofa ruang tamu dengan aura dingin yang mencekam di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Leon menghembuskan nafasnya panjang sebelum masuk ke rumahnya dan mengambil tempat duduk di depan Daddynya yang duduk di sofa ruang tamu dengan aura dingin yang mencekam di sana.

Tidak ada yang lain yang berada di sana, hanya mereka berdua saja.

"Kenapa Dad, tumben nelpon Leon buat nyuruh pulang cepat dari sekolah?" tanya Leon. Dan firasatnya sekarang sudah tak enak.

Rion-Daddy Leon itu membuka kaca mata yang bertengger di hidungnya yang menambah aura tampannya sedari tadi.

"Kamu tau masalah kamu apa?" tanya pria itu.

Leon dengan polosnya menggeleng tak mengerti. Tapi dia memang tak mengerti.

"Masalah? Emangnya masalah apa?" tanya Leon hati-hati. Di akhir kalimat dia meneguk ludah kasar.

Rion menghela nafas dan menatap Leon tajam. "Masalah kamu yang kamu buat di sma Cakrawala! Kamu berantem sama anak donatur terbesar di sana. Dan ayahnya tadi memberitahu Daddy supaya menegur kamu. Kamu bikin malu tau gak? Alasan kamu pergi ke sana apa lagi?!" bentak Rion mengeluarkan kemarahannya.

"Itu ... itu karena Reno, dia gangguin Alsha, Daddy. Aku gak bisa biarin gitu aja kalau ada yang ganggu cewek Leon!" jawab Leon dengan suara sedikit keras. Tangannya terkepal saat mengingat wajah Reno.

Seharusnya gue patahin aja tuh kaki si Reno, biar tau rasa, pikirnya lalu mendengus kesal.

Tapi tiba-tiba Rion langsung berdiri. Menatap Leon tajam dan tangannya terkepal kuat hingga menampakkan urar-urat pada tangannya.

"Alsha lagi, Alsha lagi!! Bisa gak sih kamu sehari aja jangan pikirin gadis itu. Fokus Rion, kamu bentar lagi ujian akhir sekolah. Jangan pikirin yang lain dulu!!" bentaknya menunduk menatap wajah anaknya itu.

Leon yang dibentak seperti itu terdiam dengan ekspresi wajah terkejut. Tak menyangka bahwa Daddyanya akan berkata seperti itu.

"Dua kali kan? Dua kali kamu berbuat ulah di sana. Hanya karena Alsha. Harus bagaimana Daddy buat biar kamu gak berulah lagi?" tanya Rion dan menatap anaknya dengan ekspresi dingin karena Leon hanya menunduk saja.

"Kenapa Daddy ngomong kayak gitu?" tanya Leon bergumam. Dia masih setia menunduk.

Rion menghela nafas dan geleng-geleng. "Karea Daddy pusing mikirin kamu yang terus berbuat ulah di sekolah lain. Sampai-sampai kamu bolos dari sekolah kamu sendiri, dan itu karena Alsha juga."

"Tapi itu karena Alsha pacar Leon, Dad!" kata Leon menekan setiap kalimatnya.

Rion memijit keningnya dan setelah itu menatap Leon tajam. "Bentar lagi kalian ujian akhir sekolah, kamu harus fokus dan jangan pikirin gadis itu lagi, jika sampai seperti ini terulang lagi, maka kamu akan menyesalinya Leon!" kata Rion dingin.

Leon mendongak dan menatap Daddynya heran. "Apa yang bakal Daddy lakuin?"

"Kamu gak perlu tau, dan ingat ucapan Daddy ini!" Rion berucap tegas sebelum pergi dari sana meninggalkan Leon yang penuh tanda tanya pada kepalanya.

LEONALSHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang