LEONALSHA || 34. Cowok gila

369 15 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Saat Alsha sedang asik belajar dan mengerjakan tugasnya, konsentrasi gadis itu terganggu saat mendengar suara panggilan masuk pada ponselnya. Dia menghentikan tangannya yang sedang menulis dan melihat siapa yang memanggilnya. Dan ternyata adalah Leon.

Alsha mengembangkan senyumannya dan mengangkat panggilan itu. "Hallo," katanya berbicara pertama kali.

Lalu terdengar sahutan Leon dari seberang sana. "Hallo kaktus," ucapnya. Alsha terkekeh. Akhir-akhir ini memang Leon selalu memanggilnya dengan panggilan pertamanya. Katanya supaya berkesan. Dan Alsha tak marah, dia malah senang mendengar panggilan itu setelah Leon pernah memberitahukan makna kaktus.

"Lagi apa nih?" Terdengar kembali suara Leon bertanya.

"Belajar, ngerjain tugas," sahut Alsha dan melihat buku tulisnya yang sudah hampir penuh karena hampir selesai.

Lalu terdengar Leon berdecak dari sana. "Udah dulu, Al. Lihat jam, udah waktunya tidur!" peringatnya.

Alsha mendongak dan melihat jam dinding, dan sekarang sudah menunjukkan pukul 11 lewat 28 menit.

"Baru jam segitu," sahut Alsha dan menopang dagu. Tapi, ucapannya tak sesuai dengan kekuatannya saat dia menguap lebar.

"Baru jam segitu kamu bilang?!!" teriak Leon dari sana. Alsha membulatkan matanya dan menjauhkan benda pipihnya itu sebentar dari telinganya. "Udah hampir jam dua belas, Al. Besok terlambat bangun lho!"

Alsha terkekeh, "Kamu juga belum tidur kan? Sama dong!" sahutnya santai.

Dan terdengar jelas helaan nafas Leon dari seberang sana. "Kan aku pernah bilang Kaktus ... aku pobia!" ingatkan Leon lagi.

Alsha tertawa dan mengangguk-angguk. "Oh iya, ya, aku lupa lagi," sahutnya. "Tapi kok bisa sih kamu pobia? Cerita dong!" pintanya.

Tapi, beberapa detik hingga kurang dari satu menit Leon terdiam. Sangat hening hingga hanya terdengar remang-remang malam membuat Alsha mengerutkan keningnya.

"Oh, kalau kamu gak mau cerita juga gak pa-pa, jangan dipikirin," ucap Alsha kemudian memecah keheningan yang tercipta diantara keduanya.

"Aku mau cerita, Al. Aku bakal cerita," sahut Leon dengan yakin.

"Aku gak akan maksa Leon, gak pa-pa kalau gak mau cerita, jangan dipaksain kalau susah," kata Alsha meyakinkan.

"Enggak terpaksa. Aku yakin!" Leon berucap tegas. "Kamu tau ... ada banyak hal yang membuat seseorang itu pobia. Termasuk aku. Dulu ... waktu aku berusia 8 tahun, aku punya beby sister," kata Leon berucap untuk memulai cerita masa lalunya.

Sedangkan Alsha, dia hanya terdiam menyimak. Dia tidak ingin menimpali dan mungkin akan berakibat memotong ucapan Leon.

"Karena ... Mommy dan Daddy orang sibuk. Mereka sibuk kerja masing-masing, mommy yang fokus dengan restorannya yang dulu belum seterkenal sekarang, dan Daddy sibuk di perusahaan yang baru dia pegang. Tapi, aku gak menyalahkan mereka. Mereka gak salah, mereka juga kerja buat aku dan Claret!"

LEONALSHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang