Kedekatan

13 4 2
                                    

Iqbal sedikit mendekat, ia menatap Anna. "Sekarang? Falling love with someone?"

Anna menggeleng sebagai jawaban. "Gue masih takut."

"Takut kejadian yang sama terulang kembali."

.

"Kenapa takut?"

Anna tersenyum tipis. Ia menatap langit cerah dipagi itu. "Butuh alasan?"

"Takut. Gue juga nggak tau. Gue cuma merasa, takut."

Anna menghela nafas. "Banyak orang yang bilang, 'Nggak semua orang itu jahat'. But, i don't believe that."

"Menurutku, semua orang itu memiliki sisi baik dan sisi jahat masing masing."

Gadis itu beralih menatap para pemuda itu. "And, i don't care what they say. Mereka ngatain gue jomblo, i don't care."

"I love myself, and i believe in myself."

Angga bertepuk tangan kagum. Diikuti dengan Rean yang juga bertepuk tangan. Iqbal sendiri hanya diam, tapi ia mengangguk angguk kecil.

"Keren!" Puji Rean kagum.

Angga terlihat berpikir. "Tapi lebih keren lagi, kalau lo nggak jomlo." Sambung Angga.

Rean sontak menatap Angga tajam, dan memberi sebuah hadiah kasih sayang.

Plak!

...

Anna kini tengah berada diruangannya. Ia mengerjakan beberapa tugasnya yang memang menumpuk. Dan, ini semua salah ketua Osisnya, Dafa.

Anna yakin, pasti pemuda itu kini tengah berfoya foya, saat tugas para Osis sedang menumpuk banyak.

Ia menggebrak mejanya, lalu menempelkan dahinya dimeja. Ia sangat pusing dengan tugasnya yang sungguh sangat menumpuk.

"Permisi."

Gadis itu mengangkat kepalanya. "Oh, Iqbal? Kenapa?"

"Gue disuruh bu Nena, ambil almamater Osis."

Anna sontak berdiri, senyumannya terkembang. "Lo, jadi anggota Osis?!"

Iqbal menggeleng pelan. "Calon, ketua--"

Bruk!

Iqbal terkejut, saat Anna menghamburkan pelukan kepadanya. Anna melepaskan pelukannya, lalu menjabat tangannya.

"Makasih! Lo udah jadi penyelamat bagi dunia Osis!"

Pemuda itu masih kebingungan dengan sikap Anna yang tiba tiba seperti itu. Sekarang gadis itu berlari begitu saja meninggalkannya diruangan sendirian.

"Gue, ditinggal?"

...

Brak!

Wakil ketua Osis, yang bernama Anna, mendobrak pintu ruangan para anggota Osis. Wajahnya begitu terlihat senang.

"Kenapa?" Tanya salah satu anggota.

"Sungkem sama pak Dedi!! Ketos diganti, woy!!" Teriak Anna sangat senang.

Semua anggota bersorak bahagia. Salah satu anggota berlari mendekati Anna. "Beneran, Na?"

Anna mengangguk angguk semangat. Tiba tiba, pintu ruangan Osis terbuka. Menampakkan seorang pemuda berdiri disana.

"Anna, dimana almamaternya? Gue--"

"SELAMAT DATANG SUPERHERO BUMI!!"

Iqbal mengerutkan dahinya. "Hah?"

Cinta Yang TerbuangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang