Chapter 2

26 5 0
                                    

"Hallo cantiknya papah" Sapa lelaki paruh baya dibalik pintu.

"Papahh" Teriak Naya sembari memeluk lelaki paruh baya itu.

"Gimana kabarnya, udah besar aja ya cantiknya papah" Sahut lelaki paruh baya.

"Baik pah, Naya kangen banget sama papah... Kenapa papah gak kabarin Naya kalau mau pulang" Jawab Naya sembari memeluk semakin erat lelaki paruh baya itu.

"Gpp sayang, biar suprise aja" Tambah lelaki paruh baya.

"Mamah mana sayang, gak dirumah ya" Tanya lelaki paruh baya.

"Eumm, gatau pah kayanya keluar deh tapi belum pulang dari tadi" Jelas Naya.

"Owh yaudah, ayo masuk gak capek berdiri mulu" Timpal lelaki paruh baya.

"Hehhe, abisnya Naya seneng banget bisa ketemu papah" Kesah Naya.

Akhirnya mereka memutuskan untuk menuju ruang tengah, Naya membantu ayahnya membawa sebagian barang-barang yang ayahnya bawa dan juga kopernya.

"Ayah kangen banget duduk di ruangan ini Naya" Kesah sang Ayah.

"Gpp kan sekarang udah duduk disini lagi" Jawab Naya.

"Oh iya papah ada hadiah nih buat Naya" Tambah sang ayah.

"Apa pah" Riang Naya.

"Coba tebak papah bawa apa" Timpal sang Ayah.

"Ap---" Sebelum melanjutkan pembicaraan, ucapan Naya pun terpotong karena pintu utama terbuka.

"Assalamu'alaikum" Salam wanita paruh baya.

"Waalaikumsalam" Serempak Naya dan sang Ayah.

"Mah" Sapa Naya.

"Iya sayang"

Wanita paruh baya itu mengalihkan pandangannya kepada sang lelaki yang tengah duduk disofa ruang tengahnya itu.

Ia tersontak kaget akan lelaki yang duduk disofa itu, ya ternyata itu suaminya yang selama 1 tahun ini lamanya pergi keluar negeri karena urusan bisnisnya.

Wanita paruh baya itu bahagia gak karuan karena sang suami yang selama ini ia rindukan sudah berada tepat dihadapan matanya.

" Mas Liam" Sontaknya.

Ya namanya adalah Liam, ia adalah seorang direktur yang memiliki berbagai cabang-cabang bisnis dimana-mana. Ia memiliki istri yang bernama Sinta dan 2 anak bernama Naya dan Ariel.

"Iya sayang, sini aku sudah rindu sekali denganmu" Manja sang suami.

Wanita paruh baya itu menghampiri lalu memeluk erat sang suami karena dari sekian lamanya ia sangat merindukan sang suaminya ini.

"Ekhm... Ada anakmu loh ini" Kesal Naya.

"Sini sayang" Ajak sang ayah untuk memeluknya kembali bersama sang ibu.

Dengan senang hati Naya pun memeluk mereka berdua,terasa kehangatan keluarga meskipun tidak lengkap karena kakak laki-lakinya yang kini  juga berada di luar negeri untuk melanjutkan kuliah di Universitas ternama di Japan.

Bukan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang