Chapter 13

14 2 0
                                    

Flashback on
    
Kali ini adalah jadwal penerbangan Sarah ke Korea, karena ia harus mengurus bisnis diluar negeri.

Awalnya Bagas tidak menyetujuinya, ia meminta untuk ikut ke Korea menemani istrinya.

Namun, Sarah menolak penawaran tersebut, alhasil Bagas pun mengalah pasrah.
    
Setelah ia selesai mengantarkan istrinya ke bandara, ia merasa amat kesepian selain tidak ada Evan juga ia ditinggal sendirian oleh istrinya.

Ya meskipun dirumah banyak maid, satpam, bodyguard juga lainnya.
    
Sesampainya Bagas dirumah, ia berencana untuk bersantai kali ini, karena hari weekend. Ia duduk disofa didampingi dengan secangkir kopi juga koran yang tengah ia baca.

Serasa bosan ia pun membuka chanel TV guna menonton film. Ia mengganti chanelnya saat melihat film yang ia tonton telah habis.

Saat masih mencari chanel TV yang ingin ia tonton, pergerakannya terhenti, karena melihat chanel TV yang sedang menayangkan sebuah berita.

'Pesawat Garuda Hijau terjatuh karena kehilangan kendali, pada pukul 10 pagi di dasar pulau terpencil.

Ditemukan beberapa korban yang masih hidup juga sebagian korban diperkirakan tewas.'

Barukh

Bagas menjatuhkan remot TV yang berada di genggamannya, tadi ia tidak salah dengar bukan?

Dengan tangan yang masih bergetar, ia mengambil ponselnya di atas meja. Bagas mencoba mencari room chat nya dengan Sarah.

Satu kali dua kali ia mencoba untuk menghubunginya, namun tidak terjawab. Setelah panggilan ketiga akhirnya panggilan itu terjawab juga.

Namun, yang menjawab bukanlah istrinya melainkan seorang pria dari sebrang sana.
   
Pria itu mengatakan bahwa beliau mengalami kecelakaan pesawat sekarang ini, dan sedang ditangani medis.

Bagas tak percaya dengan perkataan pria tersebut.Akhirnya pihak medis memberikan sebuah bukti ia juga memberikan alamat rumah sakitnya.
    
Karena pihak rumah sakit tidak mampu menanganinya. Akhirnya Bagas menyuruh pihak medis tersebut untuk memindahkannya ke rumah sakit Candrawala agar segera ditangani disana.

Sesampainya dirumah sakit Candrawala, Liam menyuruh beberapa suster disana, untuk segera membawanya kedalam, guna mendapatkan penanganan segera.
    
Bagas menelpon berulang kali putranya namun, panggilan tersebut tak kunjung mendapat jawaban dari sebrang sana.

Ia mengira bahwa putranya tengah sibuk berbulan madu dengan istrinya. Ia pun menyuruh salah satu bodyguardnya untuk menghubungi Evan juga keluarga Naya.

Akhirnya berhasil Evan menerima panggilan tesebut lalu segera pegi menyusul keberadaannya.
  
Selang beberapa menit keluarga Liam pun datang setelah mendapat kabar tersebut. Tentu mereka amat prihatin akan keadaan Sarah saat ini.

Kemudian tibalah Evan juga Naya dirumah sakit. Evan menghampiri Bagas ia menanyakan akan keadaan ibunya saat ini.

Naya yang tengah kebingungan pun juga bertanya sebenarnya apa yang terjadi saat ini.
      
Bagas menceritakan semua kejadian yang tengah terjadi terhadap Sarah. Evan terus mengacak-acak rambutnya frustasi.

Ia benar-benar tak bisa mengontrol emosinya. Bagas melihat itupun terus menenangkan Evan.

Flashback of
  
Cklekk
  
Pintu kamar Sarah pun terbuka, menandakan dokter telah selesai menangani pasien.

Evan segera menghampirinya lalu menanyakan akan keadaan ibunya saat ini. Dokter hanya menghela nafasnya panjang.
    
"Pasien tidak mengalami luka-luka yang cukup parah hanya saja ia mengalami benturan yang cukup keras dibagian kepalanya. Memungkinkan pasien akan mengalami amnesia." Jelas sang dokter.
    
"Dok saya mohon, selamatkan mamah saya dok" Ucap Evan, dengan raut wajah yang amat khawatir dengan ibunya.
    
"Dok gimana apakah sudah siuman? " Tanya Bagas.
    
"Untuk saat ini pasien belum siuman, kemungkinan pasien akan koma karena benturan yang amat keras mengenai kepalanya. Pasien akan dipindah ke ruang perawatan khusus agar mendapat penanganan lebih lanjut lagi" Jelas kembali sang dokter.

Bukan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang