Sesuai janji yang Naya ucapkan dulu bahwasanya ia akan menginap dirumah neneknya dengan sang kakak.
Naya meminta sang Ayah untuk mengantarkannya, sang Ayah hanya mengangguk asal untuk anaknya apa pun itu pasti akan ia lakukan.
Sebenarnya sang kakak bisa bawa mobil sendiri, namun sang adik melarang karena ia ingin pergi kerumah neneknya bersama keluarganya yang kini sudah lengkap meski hanya mengantar.
Mendengar itupun sang kakak hanya mengangguk paham. Akhirnya mereka memutuskan pergi malam ini juga.
Sesampainya mereka di kampung halaman tempat kediaman sang nenek, akhirnya mereka beranjak turun dari mobil menuju rumah sang nenek.
Melihat itupun sang nenek menyambutnya dengan senang. Orang tua Naya memutuskan untuk sedikit berbincang dengan sang nenek dan juga kekek.
Kini Naya dan juga Ariel yang tengah membereskan baju-baju mereka dikamar tamu, dengan kedua orang tua mereka yang asik mengobrol di ruang tengah bersama kakek maupun nenek.
Naya memutuskan untuk istirahat terlebih dahulu karena ia sudah amat merasa lelah, akhirnya ia tertidur lelap.Sang kakak yang memutuskan untuk keluar menyusul kedua orang tuanya, sebelum ia menuju ruang tamu sang kakak menuju kamar adiknya terlebih dahulu ingin memastikan sedang apa adiknya itu karena sembari tadi hanya diam.
Ia sedikit mengintip dibalik pintu yang tak tertutup rapat itu, ia membuka pintu perlahan lslu tersenyum melihat sang adik yang sudah tertidur pulas."Mungkin dia kecapean" Ucapnya lirih sembari menutup pintunya rapat lalu beranjak pergi menuju ruang tamu.
"Dimana adikmu" Tanya sang Ibu.
"Dia capek kayanya, udah ngebo aja noh" Ucapnya.Membuat keempat keluarganya tersenyum karena ucapannya yang sedikit lucu bagi mereka.
" Oh yasudah Liam sama Sinta pamit dulu ya pak,buk" Ucap Liam.Lalu diangguki kedua sang empu meskipun keduanya merasa sedih disaat anaknya dan juga menantunya ingin pulang, namun mereka hanya pasrah.
"Jagain adek" Tegas sang Ayah kepada sang kakak.
"Siap pak tua" Ucapnya nyleneh.
"Hei nak, jaga ucapanmu ya dia juga Ayah kamu" Marah sang Ibu.
"Maaf mah" Ucapnya sembari menunduk lesu.Nenek juga kakeknya hanya geleng-geleng kepala karena tingkah cucu laki-lakinya ini.
"Yasudah, papah sudah transfer uang jajan kerekening kamu.. Semoga aja cukup" Ucapnya.
"Oke pah makasih, ini mah kebanyakan pah astaga" Ucap sang kakak."Sengaja" Ucap sang Ayah.
"Jangan telat makan ya, jaga kesehatan kamu dan juga adekmu jangan buat nenek marah nurut sama nenek juga kakek oke, nanti mamah sama papah jemput kamu akhir pekan" Jelas sang Ibu.
Mendengar itupun sangat nenek hanya tersenyum.
"Iya mah, hati-hati di jalan ya" Ucap sang kakak sembari mencium pungung tangan keduanya lalu memeluknya.
"Iya" Ucapnya.Liam dan Sinta berpamitan kepada kedua orang tuanya tak lupa memberi sedikit uang kepada mereka untuk kebutuhan sehari-hari mereka.
Ya meskipun uang itu sempat ditolak berkali-kali oleh sang nenek karena terlalu berlebihan, lagian uangnya juga bukan dengan jumlah yang sedikit.Liam tetap memaksa Ibunya untuk menerima uang itu, dengan berat hati sang Ibu menerimanya.
Mereka mencium punggung tangan keduanya lalu berpelukan dan pergi meninggalkan kampung halaman kediaman kedua orang tuanya.
Karena hari yang sudah malam akhirnya mereka memutuskan untuk istirahat.
Keesokan harinya, sang nenek tengah bersiap-siap guna pergi ke ladang. Ia berpesan kepada Naya agar menjaga rumah bersama Ariel karena mereka berdua akan pergi pagi ini juga.