Chapter 7

13 3 0
                                    

Setelah 1 tahun Naya kuliah, Naya memutuskan untuk selesai di S1 saja karena ia ingin kembali kerumah, tidak mungkin kan jika ia harus berpisah lama-lama sama keluarganya, apalagi ia sangat rindu dengan keluarganya.
    
Naya menghubungi ayahnya juga om Bagas bahwa ia akan pulang sore ini juga, menceritakan semua alasan ia ingin segera pulang.

Ayahnya juga om Bagas pun mengerti, mereka mengizinkan Naya untuk pulang malam ini juga.
   
Kini Evan yang sudah tiba di Vila milik Naya, Evan memasukkan koper Naya kedalam bagasi. Mereka pun berangkat menuju Bandara malam ini.

Sesampainya dibandara Naya tak lupa mengucapkan terimakasih kepada sang Evan karena telah mengantarnya juga sekaligus berpamitan.
   
Evan gak ikut pulang? Ya karena ia harus membantu ayahnya untuk mengurus bisnisnya di sini, jadi ia tidak ikut pulang bersama Naya hanya mengantarkan saja.

Setelah pesawat yang Naya tumpangi itu lepas landas, Evan segera pergi meninggalkan Bandara guna untuk pulang.
   
Sesampainya Naya dibandara Indonesia, kini bukan sang ayah yang menjemputnya melainkan ketiga sahabatnya.

Awalnya Naya bingung kenapa keluarganya tidak menjemputnya hari ini, padahal ia sudah memberitahu keluarganya bahwa ia pulang malam ini juga.
   
Ternyata keluarganya sedang berada dikampung neneknya, karena perjalanan dari kampung ke kota sedang terjadi macet, ayahnya meminta ketiga sahabatnya untuk menjemputnya terlebih dahulu lalu disusul mereka nantinya.
   
"Gue kangen lo Nay" Ucap Putri.

Ia memeluk erat Naya melampiaskan kerinduannya, begitupun dengan kedua sahabatnya.
   
"Gue juga kangen banget sama kalian, sepi tau gaada kalian" Ucapnya sembari membalas pelukan erat ketiga sahabatnya.
   
Putri mengajak Naya untuk segera ke mobil mengantarkannya pulang, Naya hanya mengangguk mengikuti mereka berjalan menuju mobil Putri.
   
Sesampainya mereka dirumah, ternyata keluarganya belum juga pulang.

Naya amat tampak sedih, bukanya ketika ia pulang mendapat sambutan dari keluarganya ini malah mendapat kesedihan karena keluarganya gak ada dirumah.
   
Mereka asik berbincang, canda tawa yang saling mereka lontarkan. Kini sudah menunjukkan pukul 10 malam, keluarganya belum juga pulang.
   
"Duh udah malem nih, pulang kuy" Ajak Adara.
   
"Iya juga ya" Balas Kayla.
   
"Kita temenin Naya aja dulu, sampai keluarganya pulang kasihan kan dia baru pulang gak ada yang nemenin" Ujar Putri.
   
"Iya juga ya, secara Naya kan takut hantu hahahh" Balas Kayla nyleneh.
   
"Yaudah kita tunggu mereka pulang aja" Timpal Adara.
   
"Maaf ya jadi ngrepotin " Ucap Naya.
   
"Gak lah Nay, lagian kita kan temenan udah lama ngapain gak saling bantu ya gak" Ucap Adara.
   
"Iya bener tuh, kita kan temen" Balas Putri.
   
"Makasih ya, kalian memang teman paling terbaik yang pernah ketemui" Mereka pun berpelukan.

Tiba-tiba,
   
Suara pintu mengejutkan perhatian mereka, sontak langsung melepaskan pelukannya. Ternyata keluarganya Naya kini udah pulang.
   
Mereka saling bertukar pelukan, ketiga sahabatnya hanya menjadi penonton mereka berpelukan.

Karena waktu sudah malam keluarganya Naya juga sudah pada pulang ketiga sahabatnya pamit untuk pulang.
   
Naya mengantar mereka sampai depan gerbang. Setelah mereka pergi Naya pun menutup pintu gerbangnya, lalu beranjak masuk kerumahnya.
   
Naya asik berbincang dengan keluarganya sampai lupa jika waktu sudah menunjukkan jam 12 lebih.

Sang ayah menyuruh Naya untuk segera istirahat saja, karena pasti ia sangat lelah karena perjalanan pulang tadi.
    
Naya beranjak pergi kekamarnya. Sesampainya di kamar Naya membereskan barang-barang di kopernya, serasa sudah selesai ia pun segera membaringkan tubuhnya diranjang, karena capek yang sudah melanda.
   
Keesokan harinya Naya sedang berada di taman belakang menikmati suasana taman di pagi hari, sang kakak menghampirinya.

Bukan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang