( 14. ) : Disappointed

88 15 0
                                    

Sorry for typo...
~Happy Reading~





























Deg...

Leon terserentak dari tidurnya dengan kaget, rasanya dadanya begitu terasa sesak. James menatapnya dengan khawatir.

"Ada apa?" Ucap James dengan pandangan risau ke arah Leon.

"Bu-bukan apa-apa. Mungkin aku hanya lelah James." Jawab Leon dengan sedikit terbata sembari meremas baju di dadanya.

"Baiklah aku akan meminta kusir untuk lebih cepat sampai." Ucap James.

"Terimakasih James." Balas Leon dengan senyumannya.

Tak...

Tak...

Tak...

Suara ketukan membuat kereta sedikit memelan, James dengan lincah berpindah ke depan meninggalkan Leon yang kini bingung dengan apa yang dia rasakan sekarang. Remasan pada bajunya kian mengerat, padahal jantung miliknya telah lama berhenti berdetak. Tapi hujaman rasa ngilu ini tidak pernah Leon rasakan sebelumnya bahkan saat dia memiliki jantungnya yang dulu.

Rasa ragu, kecewa akan diri sendiri, memenuhi pikirannya sekarang. Hingga Leon tersadar bahwa dia dan Axelloth kini terhubung dengan erat bak tali yang akan selalu menyambungkan apapun.

Perasaan, pikiran, hingga takdir yang kian mempererat ikatan milik mereka. Pintalan benang takdir yang mungkin berawal dari rasa sial, membuat Leon semakin merasa terbebani kadang.

"Apa mungkin ini perasaan Axelloth? Tapi kenapa dia kecewa? Bukankah dia bahagia dengan ku? Apa aku membuatnya kecewa?" Leon bergumam sepanjang perjalanan dengan pikiran yang gelisah.

Leon hanya ingin cepat sampai di Villa, sepertinya dia butuh istirahat. Mungkin saja itu hanya asumsinya belaka. Bisa saja panas terik itu membuat tubuhnya menjadi aneh seperti sekarang. Hanya itu yang bisa Leon lakukan, berpikir positif bahwasanya bukan dia penyebab rasa aneh di dadanya ini.























----o0o----

























Syutt...

Gerakan halus itu membuat James mendengus kesal, bukan dia tidak tahu. Hanya saja dia terlalu malas menoleh ke arahnya dan lebih memilih fokus untuk mengendalikan kuda di depannya kini.

"Ku rasa ada penjelasan yang harus kau berikan Jonas." Tegas James dengan sorot mata fokusnya ke arah jalanan.

"Ya, tentu aku punya. Dan sebaiknya kau tidak membuat boneka ku rusak lagi James." Jawab Jonas dengan alis bertaut kesal.

Matanya menatap boneka kusir miliknya sudah tak berbentuk di tengah jalan tadi, karena dirinya ini baik hati maka Jonas menyingkirkan sampah kayu itu hingga bersih. Bukan bermaksud apa-apa, toh bonekanya memang sudah rusak. Jonas hanya terlalu suka kebersihan, dan tentu Jonas juga tidak ingin Masternya itu tau boneka miliknya berserakan.

Akan sangat gawat jika Axelloth tau tentang hal itu dan malah berpikiran negatif tentang Leon sekarang.

"Dia sangat tidak becus mengemudi." Ketus James.

"Baiklah baiklah aku tidak akan protes lagi." Ujar Jonas dengan helaan nafas, mau tidak mau dia harus mengalah.

Atau mungkin tingkah James ada hubungannya dengan Pangeran kecil itu?

In The Middle of The Night [Jichen] [✔] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang