Sorry for typo...
~Happy Reading~Setelah selesai dengan tangisan pilunya, Leon kini duduk di meja bundar lengkap dengan kehadiran Jonas dan James.
"Ekhm..." Jonas berdehem melirik ke arah James untuk segera memulai ceritanya.
"Iya aku tau." James mendelik kesal ke arah Jonas.
Mata James kembali menatap Leon yang kini seolah memberikan tatapan tanya padanya. Razoff? Dia berpamitan sebentar tadi untuk mengambil sesuatu.
"Jadi apa yang akan ku dengarkan?" Ucap Leon meminta penjelasan.
"Ini tentang Razoff. Dan tentu saja mereka, bukankah kau ingin tau tentang itu Darl?" Jelas Axelloth dengan sabar.
Anggukan kecil Leon lakukan, dia sedikit penasaran tentang bagaimana takdir mempertemukan mereka.
"Ini cerita yang cukup panjang ku harap kau tidak bosan, dan tentu saja aku akan mempersingkatnya." Tutur James memulai ceritanya.
"Razoff sebenarnya telah mati sekitar 25 tahun lalu, tepat saat kedua orang tua mu mengalami kecelakaan." Jelas James dengan wajah serius.
"Apa maksudnya? Tapi Razoff tidak terlihat seperti hantu?" Leon membelalak kaget.
Bagaimana bisa Razoff telah mati jika kakinya saja masih menapak di tanah. Leon seakan melupakan fakta bahwa jantungnya juga telah lama tidak berdetak lagi. James yang mendengar ucapan Leon seketika ingin memukul Pangeran kecil itu agar sadar diri.
"Karena dia memang bukan hantu Darl, dia peri." Sahut Axelloth sembari menyesap pelan teh miliknya.
"Iya dia Peri Leon, dan peri memiliki aturan mereka sendiri. Sayangnya Razoff melanggar peraturan itu demi Irena, Ibumu." Lanjut James lagi.
"Itu tidak mungkin, bagaimana mungkin dia... Dia..." Leon yang masih tidak percaya dengan apa yang dia dengar seakan menolak untuk paham.
Jonas sedari tadi hanya menyimak pembicaraan mereka tanpa ada niat untuk menambahkan apapun.
"Itu mungkin Leon Charleston." Suara Razoff membuat atensi mereka beralih menatapnya.
"Razoff..." Leon berujar lirih menatap Razoff yang kini berjalan ke arah meja mereka dengan membawa sebuah botol kecil berisi cairan berwarna biru gelap yang pekat.
"Love." James menatap ragu ke arah Razoff yang kini telah duduk di sampingnya.
"Biar aku yang meneruskannya James." Sahut Razoff.
Tak...
Botol misterius itu Razoff letakkan di atas meja tepat di depan Axelloth yang kini menyunggingkan senyum manis.
"Ini yang kau minta Axelloth, ku harap kau memanfaatkannya dengan baik." Jelas Razoff menatap jengah lelaki jangkung di depannya itu.
"Tentu saja Razoff dan terimakasih." Ucap Axelloth mengambil botol misterius itu senang.
"Jadi ada yang bisa menjelaskan tentang ini padaku?" Leon yang merasa diacuhkan terlihat kesal sekarang.
"Tentu Leon. Waktu itu aku begitu kalut mendapat pengelihatan tentang Irena. Aku melihatnya meminta tolong padaku, menahan rasa sakit yang begitu menyiksanya. Aku dengan gegabah dan tanpa berpikir melanggar aturan peri wilayah." Razoff meneruskan ceritanya dengan wajah sendu mengingat kembali mimpi buruk yang pernah dia alami sebelum kejadian naas itu terjadi.
"Wilayah?" Leon menatap bingung Razoff.
Semuanya membuat Leon berpikir lebih rumit, Leon selalu mendapat informasi yang tidak pernah dia duga sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
In The Middle of The Night [Jichen] [✔]
Fantasy[🔞18+] [Fantasy Au] [bxb!] Mengisahkan seorang bangsawan yang dipaksa untuk memenuhi segala hal yang sejatinya bukan tanggung jawabnya. Diplomasi, perdamaian, ganti rugi... Akankah ini hanya bencana untuk hidupnya? Atau justru ini adalah lemparan k...