( O9. ) : The Fall of Clestopia Landert

157 23 1
                                    

Sorry for typo...
~Happy Reading~



















Axelloth berharap-harap cemas sekarang, pasalnya waktu sudah mendekati fajar namun Sang pujaan hatinya itu belum kunjung tersadar.

"Kumohon bertahanlah Leon, kali ini ku mohon. Just survive." Bisikan khawatir Axelloth layangkan pada Sang pujaan hati.

Cup...

Dan kecupan singkat mendarat sempurna pada dahi Leon dengan penuh guratan tak tega, bagaimana jika Leon tidak menerimanya nanti?

Bagaimana jika Leon malah tidak menyukai hal yang sudah dia lakukan?

Begitu banyak pertanyaan random bertengger manis pada degupan gugup penuh rasa khawatir Axelloth. Tanpa tau mungkin sang takdir kali ini akan memihak jalan setapak yang tengah dilaluinya saat ini.





















----o0o----

















Semua hal di Clestopia Landert begitu sunyi, rumah-rumah penduduk yang sepi tertutup. Pasar yang kini telah kehilangan nyawa dagangnya. Begitu banyak hal yang tertinggal membekas sepi di ujung hari. Tak jauh berbeda dengan Castle Clestopia Landert yang selalu dipuja-puja. Kini terlihat begitu suram seakan kehilangan cahaya mereka.

Lorong-lorong yang lengang menjadi hal yang sangat dinantikan para bawahan sang kegelapan, menelisik si penguasa nan arogan Duke Zharnarch. Yang saat ini tengah lelap tertidur dalam buaian mimpi-mimpi buruknya.

Lampu lorong Castle yang sengaja tertiup angin menambah kesan mencekam semakin ketara. Gesekan ranting pada ributnya angin membuat Castle Clestopia Landert tak ubahnya rumah hantu yang mewah. Atau mungkin memang akan menjadi seperti itu sebentar lagi.

"Saya serahkan semuanya pada anda Tuan Jonas dan Tuan James. Saya undur diri, Duke Marquis telah menunggu saya di perbatasan." Seorang lelaki paruh baya dengan kacamata bundar di mata kirinya itu menatap kedua lelaki tampan di depannya dengan guratan khawatir.

Pikirannya melalang buana ke arah Sang Pangeran ciliknya yang kini menghilang dibalik megahnya Castle Noarte. Banyak tanya yang ingin diungkapkannya secara gamblang, namun di situasi ini sangat tidak sopan jika dia berbicara terlalu lancang. Dia hanya bisa berharap Sang Pangeran akan selalu hangat di bawah lindungan Sang cahaya.

"Tentu saja Sebastian, budi mu akan selalu di kenang oleh Noarte." Suara dingin sarat akan dendam itu Jonas ucapkan sebelum sosoknya menghilang bak di telan malam.

James mengantar Sang pelayan setia itu menuju gerbang Castle dengan selamat, di sana telah menanti kereta kuda suruhan Duke Marquis atas perjanjian mereka sedari awal.

Drapp...

Drapp...

Drapp...

Kereta kuda itu melaju dengan cepat menjauh dari Castle Clestopia Landert yang mungkin sebentar lagi hanya tinggal sejarah. Mata James menatap tanpa gentar hingga siluet kereta itu tidak terlihat dari wilayah Castle.

"Mari kita bersenang-senang." Senyuman iblis tercetak jelas pada raut rupawan James, memberi aba-aba pada sang kegelapan untuk berpesta lebih meriah.

Hingga siluet lelaki tampan itu menghilang, membaur dengan pekatnya malam tanpa bulan. Menapaki setiap lorong-lorong panjang Castle dengan arogan. Menatap benci pada lukisan keluarga memuakkan yang kini terpasang begitu sempurna.

Seorang lelaki tampan berwibawa sang Duke Zharnarch, disampingnya terlukis dengan anggun Duchess Damian wanita busuk penuh tipu daya muslihat bak iblis neraka bawah. Dan jangan lupakan putri semata wayang mereka Rosetta Zharnarch, sang putri yang tidak punya harga diri.

In The Middle of The Night [Jichen] [✔] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang