( O7. ) : You are the reason of My life

233 39 7
                                    

Sorry for typo...
~Happy Reading~



















"Apakah ini benar? Haruskah aku memaksanya?" Wajah Axell tampak gelisah menatap Jonas yang berdiri di depannya sekarang.

Mereka tengah berhenti di koridor kamar milik Axelloth sekarang. Yang mungkin sekarang hanya tinggal Leon sendiri di sana, karena James baru saja keluar dari kamar itu belum lama ini.

"Kau harus melakukannya Axell, sebelum racun itu semakin membunuh mu terlalu dalam. Sudah cukup aku melihat mu sengsara sendirian. Dan bukan tanpa alasan kau menagih janji dari nyawa yang kau tukar ini. Setidaknya ini waktu yang paling tepat. Bulan merah bisa membuat mu meringankan rasa sakitnya sebentar, tapi jika penandaan ini gagal maka jiwa mu taruhannya Axell." Jonas menatap dingin ke arah Axelloth yang kini tampak bimbang dengan keputusannya.

"Tapi Jonas, aku merasa jahat padanya. Aku bahkan tidak bisa mengatakan yang sejujurnya padanya. Dia pasti merasa takut dan rendah diri sekarang." Axelloth mulai meracau tak jelas, kemungkinan yang paling buruk memenuhi otak bekunya saat ini.

"Aku yakin kau pasti bisa Axell, aku tidak ingin lenyap untuk yang kedua kali bahkan James pun begitu. Kali ini mereka harus membayar segalanya." Kilatan mata merah Jonas seakan tak senang jika Tuannya itu melemah.

"Baiklah, aku akan melakukannya. Jika memang terpaksa tidak memungkinkan untuknya menerimaku, maka penandaan pertama masih bisa ku lakukan." Axelloth yang melihat tatapan tak suka Jonas akhirnya mengalah, bagaimana pun juga keputusan ini memang harus di ambil.

Meskipun dirinya abadi, tapi penukaran jiwa yang dia lakukan pasti akan berdampak pada susunan takdir miliknya. Dan Sang takdir tentu saja akan marah jika Axelloth gagal meluruskannya kembali seperti semula.

"Terserah, intinya kau harus menandainya sebelum hal buruk terjadi." Jonas meninggalkan Axelloth yang akan memasuki ruangan itu dengan mantap sekarang.

Tugas Jonas untuk menyakinkan Tuanya itu telah selesai, setidaknya setelah ini dirinya bisa membalaskan dendam terpendam itu dengan suka cita.




















----o0o----















Grekkk...

Blam...

Suara pintu besar itu terbuka dan menutup dengan cepat, mata Leon menatap sosok Axelloth yang kini berdiri tak jauh darinya. Axelloth tampak seperti orang yang tengah bimbang di mata Leon sekarang, meski dia hanya melihat sosok itu dari jauh.

Tap...

Tap...

Tap...

Suara langkah kaki Axelloth terdengar begitu nyaring, membuat dentuman bak genderang di jantung Leon sekarang. Berisik dan sangat ribut hingga Leon khawatir mungkin saja Axelloth bisa mendengarnya sekarang.

Apakah ini waktunya?

Leon harus siap jika memang itu yang harus dia lakukan.

Bluk....

Seketika Leon terkesiap, Axelloth hanya duduk di ranjang tempatnya berdiam sekarang. Mata mereka bertatapan, Leon sedikit bertanya dengan sudut pandang Axelloth sekarang.

Kenapa lelaki itu tak senang?

Wajahnya terlalu tertekan jika di lihat dari jarak sedekat ini, alis Leon berkerut bingung.

In The Middle of The Night [Jichen] [✔] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang