Sorry for typo...
~Happy Reading~Malam ini Leon beristirahat dengan perut cukup kenyang, bahkan makanan yang disajikan tadi memang selezat itu di indra perasa miliknya. Leon pikir tidak buruk juga jika dia dilemparkan sang paman kesini.
Mata Leon menatap seisi kamar miliknya dengan kagum, semuanya terlihat mewah. Dan terselip warna biru kesukaannya juga, Leon cukup senang dengan tata dekorasi kamarnya yang tak terlalu ramai seperti kamarnya saat di Castle Clestopia Landert dulu. Leon sebenarnya bukan tipe orang yang menyukai kemewahan, dia lebih suka terlihat elegan dan simple.
Namun apa boleh dikata, Leon adalah pangeran di Castle miliknya dulu. Jadi dia harus terbiasa dengan syarat kemewahan yang ada sebagai bentuk cerminan seorang aristokrat. Kasur empuk dengan selimut beludru yang kini sebagai alas tidurnya membuat Leon sangat merasa nyaman. Ini lebih baik daripada tempat hukumannya yang dulu jika melakukan kesalahan kepada Sang Paman.
Mata Leon menoleh ke arah jendela besar berwarna hitam dengan gaya klasik yang berada di samping kasur miliknya. Jendela itu tampak belum tertutup dengan tirai sewarna merah darah, matanya menatap langit yang terlihat begitu mendung namun terasa terang.
Sungguh aneh bukan?
Seperti hidup Leon sekarang. Terlihat mendung dan gelap, tapi juga terlihat begitu terang secara bersamaan. Leon mulai menerka-nerka seperti apa sosok pemilik Castle Noarte yang super megah ini.
Apakah dia seorang yang culas?
Arogan?
Atau bahkan lebih tiran daripada Sang Paman?
Leon cukup penasaran dengan itu, Leon juga sempat aneh dengan para pelayan yang begitu misterius itu. Sungguh semua pemikirannya sendiri membuat Leon lelah dan akhirnya memejamkan matanya erat. Mungkin dunia mimpi bisa membuatnya lebih tenang untuk menghadapi pasang gelombang esok hari.
----o0o----
Malam ini Leon merasa lebih segar, setelah tertidur cukup lama hingga siang hari tadi. James menyuruhnya bangun dengan lembut, sembari membantunya untuk membereskan beberapa perlengkapan miliknya.
Dia dan James bercerita tentang banyak hal, James ternyata tidak sedingin waktu pertama kali dia bertemu dengan Leon. Senyuman manis Leon ikut mengembang saat mengingat James yang begitu menggebu untuk mengajaknya melihat festival kembang api nanti di akhir tahun musim dingin.
Kembang api memang menarik, bahkan dulu orang tua Leon juga selalu merayakannya dengan suka cita. Tapi itu dulu, mungkin Leon tidak akan bisa mendatangi festival itu lagi sekarang. Mengingat jarak dan juga letak Castle Noarte yang akan di tutup air sebentar lagi.
Tok...
Tok...
Tok...
Suara ketukan pintu menyadarkan Leon dari ingatannya di masa lalu.
"Masuk." Leon berujar cukup keras hingga mampu terdengar keluar kamar besarnya itu.
Ceklekk....
Tap...
Tap...
Suara pintu di buka dengan pelan, menampilkan Jonas dengan wajah datar khas miliknya bersama dua pelayan wanita yang kini menundukkan kepala menghadap Leon.
KAMU SEDANG MEMBACA
In The Middle of The Night [Jichen] [✔]
Fantasía[🔞18+] [Fantasy Au] [bxb!] Mengisahkan seorang bangsawan yang dipaksa untuk memenuhi segala hal yang sejatinya bukan tanggung jawabnya. Diplomasi, perdamaian, ganti rugi... Akankah ini hanya bencana untuk hidupnya? Atau justru ini adalah lemparan k...