bab3

164 33 6
                                    

"La, kamu udah belum yang nomor sembilan?" Tanya Tasya.

"Udah nih," Jawab Kaila sambil memberikan buku pelajaran bahasa Indonesia ke Tasya.

"Kalo udah oper kebelakang sya," Kata Ly.

"Emang bola di oper-oper," Ujar Tasya.

"Aku tuh lagi galau banget," Ucap Devi yang membuat Kaila dan Tasya memutar kursi kebelakang, untunglah Bu Lili guru bahasa Indonesia hanya memberikan tugas saja tadi.

"Kamu yang sabar ya Devi, nanti pulang sekolah kita temani kamu buat ketemu sama cowo bre****k itu," Kata Tasya.

"Mau ku jambak rambutnya sampe jadi botak kesel banget aku tuh, bisa-bisanya dia selingkuh, emang secantik apa sih tuh cewe, palingan masih cantik kan bestie aku,"

"Bubuk rengginang sih biasanya," Ucap Ly.

"Hahahaha, kamu kalo ngomong jangan suka bener Ly," Tawa Kaila.

"Si Satria bego banget dah kata aku mah, Devi udah cantik, baik, pinter setia malah milih bubuk rengginang," Ujar Tasya.

"Kamu tenang aja Dev, kalo dia macem-macem sama kamu tinggal bilang aja sama kita, nanti kita hajar dia,"

"Emang kamu berani Sya?" Tanya Kaila.

"Ya tentu tidak, kan nanti ada kak Eza sama yang lain biar mereka yang hajar tuh cowok bre****k," Jawab Tasya.

"Yang udah kumpulin tugasnya weh," Ucap Sisil(ketua kelas)

"Udah semua kalian?"

"Udah Sil," Jawab keempatnya.

"Okey deh."

Kelas XI IPA³.

"Bantuin gue dong, gue engga mau putus sama Arana," Ucap Willy yang sedang mempertahankan cintanya.

"Aduhh Wil, gue engga ada pengalaman soal percintaan," Kata Eza.

"Sa," Panggil Willy.

"Hmm," Jawab Angkasa.

"Bantuin gue," Kata Willy.

"Yaudah biarin dulu dia sendiri, mungkin dia butuh waktu Wil, nanti kalo keadaan udah membaik lo coba ketemuan sama dia," Ucap Angkasa.

"Lo tanya baik-baik sama dia alasan dia mau putus sama lo apa,"

"Gue butuh ketenangan," Kata Willy.

"Engga usah ngaco lo," Kata Key.

"Engga usah ngadi-ngadi lo Wil," Kini giliran Angkasa yang bicara.

"Shit."

~~~~~~

Bel pulang sekolah telah berbunyi sejak sepuluh menit yang lalu, tetapi keempat remaja perempuan itu masih sibuk membereskan alat tulis mereka.

"Udah?" Tanya Kaila kepada ketiga sahabatnya.

"Udah," Jawab ketiganya.

"Yeyyy, pulang akhirnya setelah tujuh jam belajar bisa pulang juga," Ucap Tasya sambil berjalan keluar kelas.

"Eh ini jadikan kan, aku udah engga sabar mayu liat seberapa cantik selingkuhan si Satrianjing itu,"

"Heh mulut lo Sya," Ucap Eza yang tiba-tiba saja sudah ada di depan pintu kelas.

"Emang bener kok,"

"Kamu engga apa-apa Dev?" Tanya Kaila yang melihat raut kesedihan Devi.

"Aku engga apa-apa, yuk berangkat keburu sore," Jawab Devi.

BUNGA MAWAR TERAKHIR UNTUK KAILA(ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang