bab7

67 11 1
                                    

"Sendirian aja, cowok lo kemana?" Tanya Bastian salah satu anggota Egles sambil duduk dibangku.

"A-ada kak, lagi pergi bentar," Jawab Kaila dengan sedikit takut.

"Lo cantik juga," Ucap Leo salah satu anggota Egles.

"Santai aja, kita engga gigit kok."

Di lain tempat ada kelima remaja sedang berjalan sehabis olahraga, mereka Eza, Willy, Key, Varo dan juga Ly, sebetulnya Ly tidak mau ikut tapi karena Willy memaksa mau tidak mau Ly harus ikut.

"Cape banget gue," Ucap Eza.

"Bentar, itu Kaila woy," Kata Ly yang melihat Kaila sedang duduk dibangku tukang bubur.

"Kaya kenal gue sama dua orang cowok itu," Ucap Varo.

"Bastian sama Leo itu," Ucap Key.

"Ayo, kesana," Ajak Willy.

"Cantik," Ucap Leo yang ingin memegang pipi Kaila namun terhenti saat seseorang menanggilnya.

"WOY," teriak Eza yang jaraknya sudah dekat.

"Punya nyawa berapa lo?" Tanya Varo.

"Biar Ly tebak," Ucap Ly. "Kak lo punya nyawa sepuluh ya?" Tanya Ly yang mengganti kata kamu menjadi Lo.

"Berani banget lo mau nyentuh Kaila," Kata Key.

"Kamu engga apa-apa La?" Tanya Ly yang sudah duduk disamping Kaila.

"Aku engga apa-apa," Jawab Kaila.

"Mending lo cabut deh," Usir Willy.

"Santai dong." Ucap Leo.

Kaila dan Ly duduk sambil melihat-lihat tempat yang saat ini sedang ramai oleh para remaja, orang tua yang sedang mengajak jalan anak dan istrinya, Ly remaja itu tak sengaja melihat seseorang yang dia kenal sedang berjalan bersama seorang cowok.

"Kak Arana," Gumam Ly.

"La,"

"Apa Ly," Jawab Kaila.

"Itu kak Arana kan ya?" Tanya Ly sambil berbisik.

"Syut," Jawab Kaila.

"Kayanya mereka mau kesini," Kata Ly mendadak otaknya lag bagaimana jika Arana dan Erlan kesini, tidak Ly tidak bisa membiarkan hal ini terjadi, Willy tidak boleh sampai melihat mereka berdua.

"Kayanya sih iyah," Ucap Kaila.

"Maaf kak," Gumam Ly.

"Kak Wil, ikut Ly bentar yuk," Ajak Ly.

"Kemana?" Tanya willy.

"Udah ayo ikut aja," Jawab Ly sambil menarik tangan Willy.

"Duduk kak," Kata Kaila.

"Iyah La."

Bertepatan dengan Ly dan Willy pergi tiba-tiba Erlan dan Arana datang, dan hal itu membuat Varo dan Key Terkejut karena mereka datang dengan bergandengan tangan.

"Hai," Sapa Erlan saat sudah di tukang bubur.

"Arana," Ucap Varo dan Key secara bersamaan.

"Santai dong, kenalin calon istri gue," Kata Erlan.

"Ran, maksudnya apa?" Tanya Eza.

"Sorry," Jawab Arana dengan menunduk.

"Itu Angkasa," Ucap Varo yang melihat Angkasa membawa beberapa bunga mawar.

"Sa," Panggil Varo.

"Untukmu dari aku yang paling mencintaimu," Ucap Angkasa sambil memberikan bunga mawar untuk Kaila.

BUNGA MAWAR TERAKHIR UNTUK KAILA(ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang