part11

91 9 2
                                    

Bel pulang sekolah berbunyi seluruh siswa-siswi keluar dari kelas bertepatan dengan Angkasa dkk yang juga baru pulang dari rumah sakit, banya sepasang mata yang memperhatikan mereka namun mereka tidak perduli.

"Titip tas gue ya, gue mau ambil tas Kaila di kelasnya," Ucap Angkasa.

"Siap paketu." Kata Eza.

Sesampainya di kelas Angkasa mengambil tas Kaila dan membawanya keluar melihat ke kolong meja dirinya menemukan sebuah diary yang berwarna pink, Angkasa mengambilnya lalu kemasukannya ke dalam tas Kaila setelah itu dirinya ke parkiran untuk  bertemu dengan sahabatnya.

"Pulang lewat jalan pintas aja Wil, gue mau kerumah sakit lagi," Kata Angkasa.

"Hm, Hati-hati lo," Ucap Willy.

"Lo juga jagain mereka,"

"Aman."

Angkasa pergi terlebih dahulu sementara yang lain masih di parkiran melihat Angkasa sudah pergi jauh barulah mereka jalan.

"Lewat jalan biasa aja, feeling gue engga enak," Kata Willy.

"Engga apa-apa kan lewat jalan biasa?"

"Iyah kak engga apa-apa yang penting bisa pulang," Jawab Tasya.

"Maaf karena kita mungkin kalian akan dalam bahaya," Kata Varo.

"Engga apa-apa kak santai aja, lagi pula kan ada kalian yang jagain jadi selama ada kalian kita pasti aman," Ucap Ly yang diangguki Tasya dan juga Devi.

"Yaudah yuk, keburu Angkasa makin jauh," Ajak Willy.

"Ly bareng sama kak Varo ya," Kata Ly.

"Ayo sayang naik," Ucap Varo sambil tersenyum.

"Jangan ngebut lo bawa motornya."

Mereka menyusul Angkasa yang sudah jauh untuk saat ini biarkan Willy tidak mendengar apa yang dikatakan oleh ketuanya untuk lewat jalan pintas, sebab mereka sedang membawa sahabat Kaila jalan pintas itu jalan yang mereka gunakan agar tidak bertemu dengan musuh mereka.

Sementara Angkasa sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit melihat di kaca spion ada beberapa motor yang mengikuti, dibalik kaca helmnya Angkasa hanya tersenyum.

"WOY, ANGKASA TURUN LO," teriak salah satu dari mereka.

"AYO KEJAR GUE KALO BISA." Bukannya takut Angkasa malah menyuruh mereka mengejarnya.

Sementara Willy dan yang lain berada dibelakang motor yang mengejar Angkasa.

"Gue duluan," Ucap Willy menarik gas lalu menyusul beberapa motor yang mengejar Angkasa.

"Wil, tuh anak kaga bisa santai banget elah," Eza sudah tidak heran lagi Willy bersikap seperti itu.

"Long time no see," Sapa Willy kepada mereka di tengah-tengah mengendarai motor.

"Lo kejar Angkasa, biar dia urusan gue." Ucap salah satu dari mereka.

Dari belakang Eza dan yang lain menyusul, membawa motor dengan kecepatan di atas rata-rata, memberhentikan motor tepat di depan mereka dan disusul yang lain.

Turun dari motor bersama Tasya, lalu mereka juga turun dari motor.

"Tidak bisa kawan, kami ada disini jika kalian ingin menyusul Angkasa langkahi dulu mayat kami," Ucap Eza.

"Sana sembunyi sama yang lain," Bisik Eza kepada Tasya.

"Lo mau ngejar Angkasa?" Tanya Willy yang sudah turun dari motor.

BUNGA MAWAR TERAKHIR UNTUK KAILA(ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang