Tersenyum...
Setidaknya hanya itu yang dapat Fang lakukan. Hanya diam dan mengeluarkan senyuman lebar di wajahnya saat melihat Boboiboy yang baru sadar dari pingsan berlari ke pelukan kakeknya yang merentangkan kedua tangannya lebar-lebar, menyambut cucunya yang berhasil lolos dari maut ke dalam dekapan hangatnya.
Fang hanya dapat menyingkir dari jalan membiarkan Yaya berlari masuk ke pelukan ibunya yang tidak berhenti mengucapkan panjatan doa penuh syukur atas keselamatan putrinya. Fang hanya dapat menonton dari belakang saat melihat Ying juga berlari ke pelukan ibunya yang menangis bahagia melihat putrinya selamat tanpa luka fatal, dan Fang hanya dapat tertawa kecil melihat Gopal lebih memilih memeluk rantang makanan yang dibawa ayahnya untuknya.
Beberapa hari ini memang sangat mengerikan, mereka semua berhasil lolos dari maut, lolos dari ledakkan yang meluluh lantahkan Stasiun Tapops, lolos dari amukkan kekuatan Retakka. Tidak perlu ada konpensasi untuk luka yang mereka derita, tidak perlu ada bayaran tambahan untuk jasa yang mereka lakukan. Diizinkan untuk bertemu kembali dengan keluarga adalah hal terbaik yang dapat mereka terima.
Fang bersedekap, bersandar ke ranjang tempat Boboiboy terbaring tak sadarkan diri beberapa saat lalu. Seketika keberadaan Fang seperti kasat mata. Tidak ada yang menyadari apa yang berkecamuk di dadanya saat ini. Tidak ada yang bisa dia lakukan selain memperhatikan dengan tenang kepergian teman-temannya bersama keluarganya masing-masing tanpa bisa ikut.
Fang bukan bagian dari keluarga itu, dia tidak ingin mengganggu mereka. Menunjukkan diri yang terdiam menatap langit di jarak pandang teman-temannya sehingga menarik simpati mereka, tidak... dia tidak suka itu, terakhir kali terjadi adalah karena kelalaiannya, dia tenggelam dalam pikirannya lagi tanpa dapat kembali kepermukaan dengan sendirinya. Akan lebih baik jika sekarang dia tidak menunjukkan diri dan melakukan hal lain yang lebih bermanfaat.
Tenda yang tadinya ramai itu dengan cepat kosong, meninggalkan Fang beserta beberapa robot medis yang sibuk sendiri. Fang membuka daftar pekerjaan yang memerlukan bantuan, tanpa buang waktu lagi dia keluar dari tenda, membantu divisi medis mengeluarkan supply obat-obatan mereka dari kapal angkasa ke tenda, membantu anak-anak dari kaum Cendawan untuk menanam beberapa tanaman di lahan yang gundul akibat serangan Rettaka, atau membantu membangun tenda-tenda lain untuk keperluan perkemahan bangsa Cendawan selama di Bumi.
Belum merasa lelah, dia pergi ke divisi konsumsi, membantu menyiapkan dan membagi-bagikan jatah makan malam di atas nampan untuk para kadet Tapops, Tempur-A, dan kaum Cendawan yang akan berkemah di bumi sementara waktu.
Dia ingin membuat dirinya sibuk, Fang tidak ingin memikirkan yang tidak-tidak, dia tidak ingin rasa kesepian itu meremas remas dadanya seperti yang sebelum-belumnya.
Fang tenggelam dalam kesibukkannya, merasa tenang sesaat karena berpikir kesibukkan ini akan berlanjut terus-menerus, namun saat matahari terbenam, sebagian besar divisi sudah menyelesaikan program kerja mereka, tidak ada lagi bantuan yang diperlukan, dan Fang akhirnya menemukan dirinya termenung duduk dengan sebuah nampan berisi jatah makan malamnya. Perasaan aneh itu mulai muncul, pikirannya mulai berterbangan. Teman-temannya tidak terlihat di manapun, mungkin kembali ke rumah mereka masing-masing, Fang bertanya-tanya apa dia harus tinggal di tenda bersama Sai dan Shielda atau kembali ke rumah kontrakannya di bumi? Rumah itu hampir kosong, Fang meninggalkan beberapa benda untuk berjaga-jaga jika dia kembali, tapi mungkin akan lebih baik jika dia tetap berada di camp bersama kadet-kadet yang lain.
Napsu makannya hilang sudah, dia memberikan jatah makanan yang belum disentuhnya pada anak-anak kaum Cendawan, dan pergi... entahlah... ke manapun kakinya mengarahkannya, dia bebas tugas sekarang, dan teman-temannya tidak mencarinya, itu berarti Fang sedang tidak dibutuhkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fanfic about the carrot sibling
Short StoryKumpulan Fanfic Mini tentang Kaizo dan Fang, hanya cerita persaudaraan cenderung Angst, No Pairing