Fang tidak mengerti. Tangan yang dia sangka akan memberikan dekapan erat, tangan yang dia sangka akan memberikan belaian lembut di kepalanya justru menjadi tangan yang sekarang berubah menjadi sang pencabut nyawa.
Fang dapat merasakan darahnya memaksa keluar dari mulut, tetesan pertama darah jatuh dari sisi bibirnya, pandangan Fang membelalak tidak percaya menatap bilah pedang menembus dadanya saat ini, tetesan darah jatuh menodai pedang tenaga yang tengah bersemayam di dadanya. Fang bahkan tidak sanggup mendongak, tidak sanggup menatap wajah sang penikam. Perih, pedih, sakit, semua dia rasakan dalam satu waktu. Dia menginginkan penjelasan, dia menginginkan alasan kenapa kakaknya tega melakukan ini?
Dia ingin berteriak kenapa? Dia ingin berteriak apa lagi yang salah? Fang melakukan segalanya, segala hal yang kakaknya inginkan sudah dia lakukan. Dia berlatih hingga tubuhnya terasa hancur, dia berlatih hingga kekuatan bayang yang menjadi anugerah kelahirannyanya menempati posisi sebagai elemen terkuat di seluruh Kekaisaran di Bumi Pertiwi ini, dia berlatih tanpa mengenal kata lelah dan tanpa mengenal apa itu rasa sakit, semua dilakukannya karena Kaizo menginginkan Fang untuk menjadi prajurit maha sempurna, menjadi sesosok prajurit yang tidak dapat menampilkan perasaan apapun, menjadi seorang prajurit setia yang melakukan perintah kakaknya tanpa mempertanyakan satu hal pun.
Manusia bukanlah kata yang dapat mewakilinya sekarang, di tangan Kakaknya, Fang berubah menjadi sesosok monster, monster yang Kaizo selalu idam-idamkan untuk menjadi peliharannya. Walau begitu Fang tetap setia, tidak peduli akan panggilan itu jatuh padanya.
'Anjing Milik Jendral'
Ya, itulah yang orang-orang tahu tentangnya. Fang adalah anjing Milik Jendral Kaizo. Fang adalah peliharaan Kaizo. Sejak identitasnya dilucuti sebagai pangeran kedua di Kekaisaran Phoenix yang telah binasah saat dirinya berumur 5 tahun, tidak pernah ada orang yang menganggapnya sebagai adik sang Jendral.
Bilah pedang tenaga yang merupakan kekuatan anugerah Kaizo sejak dirinya lahir menyala kebiruan, cahaya bilah itu semakin terang ketika menyicipi darah Fang. Sakit sekali, hanya itu yang ada dalam pikiran Fang, bahkan dengan kondisi fisiknya yang terlatih pun, bilah dari pedang tenaga Kaizo dapat mencabut nyawanya, bilah itu mendesis di dalam tubuh Fang, membakar organ dalamnya, mematahkan kerangkeng dadanya hingga menjadi serpihan.
Kaizo menarik pedang tenaga itu keluar dari dadanya. Fang hanya dapat menerima ajalnya sekarang. Mati di tangan Kakaknya sendiri.
Jatuh berlutut, mulutnya tidak sanggup menahan muntahan darah, Fang terbatuk-batuk, dadanya sakit dan terbakar. Paru-parunya sudah menyerah memompa udara, sedangkan jantungnya semakin pelan berdetak.
Kenapa dia harus mati begini? Di tangan seseorang yang paling tidak dia duga, Fang kira Kaizo akan memberikan apa yang selalu Fang inginkan setelah ini, setelah dia dengan tangannya sendiri berhasil membinasahkan musuh terbesar Kekaisaran mereka, Kekaisaran Hydra yang biadab dan bar-bar.
Dulu sekali, sebelum serangan Kekaisaran Hydra, terdapat sebuah Kekaisaran bersimbol burung Phoenix, sebuah kekaisaran damai dan makmur, yang merupakan hak milik Kaizo dan Fang sebagai darah kerajaan. Kekaisaran mereka direbut dengan kejam oleh kekaisaran Hydra.
Fang memberikannya, kepala sang raja jahanam, darah dari para keturunannya, Fang membinasahkan kerajaan hydra dan memberikannya ke pada Kaizo, sang pewaris yang sah, agar Kerajaan Phoenix dapat hidup kembali. Imbalan yang Fang inginkan tidak banyak, dia tidak menginginkan harta, dia tidak menginginkan posisi ataupun ribuan battalion. Dia hanya ingin pengakuan dan kasih sayang Kaizo.
Hanya itu, tapi kenapa? Dia justru terbaring di ruang singgahsana saat ini, meregang nyawa di kubangan darahnya sendiri, darah yang ditumpahkan oleh Kakaknya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fanfic about the carrot sibling
ContoKumpulan Fanfic Mini tentang Kaizo dan Fang, hanya cerita persaudaraan cenderung Angst, No Pairing