Rasa ingin menelempeng muka Amato menggunakan meja memenuhi dada Pian.
Sejak 2 hari yang lalu Amato sengar-sengir tanpa alasan jelas, terkadang bersenandung dan tertawa kecil walaupun tidak terjadi apa-apa, tingkahnya cukup membakar sumbu kesabaran Pian. Jika saja sikap itu muncul di waktu santai tanpa ancaman bahaya mungkin Pian tidak akan kesal, hanya saja sikap aneh Amato justru muncul di saat mereka tengah menjalani misi.
"Kau... mengkonsumsi obat aneh huh?" Tanya Pian pada akhirnya, dia membuka topengnya menampilkan rambut pirang dan mata kebiruan yang kerap disembunyikan. Dia mendudukkan diri di kursi kemudi kapal angkasa, sedikit lega karena berhasil mengatasi kekesalannya pada Amato hingga misi berakhir.
Senyuman di wajah Amato masih belum hilang, di tangannya saat ini sebuah Power Sphera yang dapat mengendalikan cuaca dimainkannya bagai bola basket, si Power Sphere yang baru diselamatkan atau bisa dikatakan ditangkap dan tengah di kunci paksa menggunakan teknologi TAPOPS agar tidak mengeluarkan kekuatannya atau dalam kata umumnya diborgol versi Power Sphere sedang mengeluarkan lantunan makian pada Amato.
"Hmm? Apa maksudmu obat?" Tanya Amato balik, pura-pura tidak memahami maksud Pian, seolah ingin ditanya lebih jauh, dia mengetikkan sandi pada meja diskusi yang berada di ruang kendali, system penyimpanan Power Sphere aktif dan dinding di ruang kendali bergerak terbuka menampilkan ruang rahasia yang diisi puluhan Power Sphere dalam mode tidur, mereka disimpan dalam ruangan masing-masing dan salah satu ruangan itu telah disiapkan untuk kedatangan Power Sphere baru.
Power Sphere di genggamannya mengalunkan rangakaian makian lain yang dapat membuat telinga seseorang tuli saking kotor dan tidak beradabnya kata yang keluar, si Power Sphere jelas-jelas tidak senang direnggut dari tuannya yang merupakan penjahat kelas kakap.
Saat Tuannya sendiri diseret ke penjara intergalaxy oleh Pian, si Power Sphere berada dalam hak pemeliharaan oleh TAPOPS. Biasanya Power Sphere yang disalahgunakan akan sangat bersyukur ketika diselamatkan dari tuannya namun yang satu ini memiliki karakter yang sama bengisnya dengan sang pengguna.
"Sikapmu agak tidak menyenangkan sejak 2 hari lalu, mirip seperti orang kehilangan kewarasan," ucap Pian.
"Masa sih?" Balas Amato, memasukkan Power Sphere pengendali cuaca ke dalam biliknya, dengan cepat si Power Sphere memasuki mode tidur ketika berada di dalam.
Pian bertanya-tanya bagaimana umur amato bisa sepanjang ini dengan sikap yang seperti ini. "Apa dia mengkonsumsi subtensi aneh Mechabot?" Tanya pian beralih dari Amato pada Mechabot, Power Sphere Armor yang selalu melekat di tubuh Amato.
Mechabot terlihat bersinar beberapa detik sebelum melepaskan diri dari tubuh Amato. "Menurut hasil scanku tidak ada subtensi aneh dalam kandungan darahnya," balasnya. "Tapi yang menbuatnya terlihat senang 2 hari ini adalah karena Boboiboy mengirimkan video."
Senyuman Amato semakin melebar. "Boboiboy mengirimkanku Video untuk ucapan hari ayah," ucapnya terlihat tidak dapat menahan kebahagiannya.
Putranya Boboiboy saat ini berumur 5 tahun, Pian kenal betul dengan anak itu tentu saja, karena hampir setiap tahun dia bertemu dengan anak yang dia panggil sebagai Oboi. Dia mengetahui tentang keberadaan Oboi bahkan semenjak anak itu masih berada dalam kandungan Ibunya.
"Dia masuk TK tahun ini," ucap Amato, dia berjalan begitu ceria, duduk di kursi di sebelah Pian
"Aku tahu itu, kau sudah menceritakan hal itu hampir setiap hari."
"Dia mulai membuat kreasi untuk kegiatan kelasnya," lanjut Amato.
"Ya.... kau juga sudah cerita soal itu," balas Pian
"Dan dia membuatkanku buket origami bunga untuk hari ayah," ucap Amato seraya mengetikkan sandi pada komputer untuk membuka berkas pribadinya, sebagian besar berisi pesan dari istri dan anaknya, dia membuka pesan arsip terbaru yang isinya berupa video Boboiboy menggunakan seragam TK.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fanfic about the carrot sibling
Cerita PendekKumpulan Fanfic Mini tentang Kaizo dan Fang, hanya cerita persaudaraan cenderung Angst, No Pairing