NOSTALGIA

485 38 4
                                    

Fang tidak menyukai pandangan yang mereka arahkan padanya, mereka terus memasang expresi aneh itu di wajah mereka semenjak Fang setuju untuk menuruti keinginan mereka. Seharusnya dia tidak melakukan ini, seharusnya dia biarkan saja mereka memohon-mohon, seharusnya dia bisa mengeraskan hatinya sedikit tapi Fang sejujurnya sama sekali tidak dapat menolak permohonan dari para seniornya.

Dia menyesap ice kopinya yang esnya hampir meleleh, genangan embun mengumpul di permukaan meja ruang tamu, Fang memberanikan diri memandang ke arah para seniornya yang duduk berjajar di sofa panjang di seberanganya. Mereka mematung memperhatikannya.

"Hentikan expresi itu," pinta Fang akhirnya.

Sai, Shielda, Kirana, dan Ramen Man tengah memandangnya dengan tatapan aneh semenjak pagi, wajah mereka adalah perpaduan antara sedih, senang dan haru? Fang rasa begitu, apa pula yang menyebabkan expresi itu muncul hanya dengan melihat Fang menggunakan pakaian abangnya, Fang tidak dapat memahaminya.

Kaizo, abangnya menjadi satu-satunya yang tidak mengeluarkan expresi itu sekarang tengah duduk di sisinya, ikut menyesap kopi. Bungkam sepenuhnya, membiarkan mereka memberikan tatapan itu padanya.

"Oh Fang," ucap Kirana untuk sekian kali, entah mengandung arti apa. Wanita itu mengatakannya seolah ingin menangis namun bibirnya mengeluarkan senyuman.

"Katakanlah apa yang mau kau katakan," ucap Fang menghela napas, dia besandar di sofanya. "Ini pertama kalinya aku kesulitan untuk membaca expresi kalian."

Mereka tengah melakukan reuni kecil-kecilan di Planet Gurlatan, tepatnya di kediaman pribadi Kirana, salah satu rumah peristirahatan yang terdapat di wilayah asri di Planet Gurlatan. Ukuran rumah ini setara dengan istana, namun Kirana lebih senang menyebutnya sebagai mansion sederhana. Kegiatan ini sudah mereka rencanakan berbulan-bulan lamanya, sebuah keajaiban mereka berhasil mengambil cuti di hari yang sama tanpa ada panggilan darurat untuk misi.

Semua yang berada di ruangan ini adalah kenalan masa kecil, yang seluruhnya pernah berada dalam didikan Maskmana. Tidak ada satupun dari mereka yang tidak memiliki posisi penting saat ini; Kirana sudah mengambil tahta planet Gurlatan semenjak beberapa tahun lalu, Sai dan Shielda naik posisi sebagai Kapten dan Komander di Tempur A, sedangkan Ramen man sendiri memegang kendali sebagai Laksamana Muda di Tempur A. Di Tapops sendiri, Laksamana Tarung mengambil pensiun dini membuat posisinya di gantikan oleh Kaizo sedangkan Fang menggantikan posisi abangnya sebagai Kapten di Tapops.

Sebuah keajaiban mereka dapat berkumpul tanpa salah satunya absent dikarenakan tugas. Saat ini hanya Maskmana seorang yang tidak hadir dalam reuni kecil mereka, namun dia berjanji akan menyempatkan diri untuk datang saat misinya selesai.

Fang menghela napasnya lagi, hendak membetulkan tatanan rambutnya yang telah diubah oleh Shielda pagi ini dan tentu saja wanita itu mencegahnya.

"Kau janji akan menggunakan penampilan ini untuk sehari penuh," ucap Shielda bangkit dari tempatnya dan menata rambut Fang lagi agar kembali seperti semula menggunakan sisir kecil dan kemahiran jarinya, mengingatkan Fang saat dia kecil dulu ketika Shielda kerap membantunya bersiap di pagi hari untuk mengikuti kelas.

"Jika kalian tidak jadi aneh begini, aku tidak akan coba-coba membenarkan rambutku," balas Fang.

"Kau sudah setuju, jadi bagaimanapun keadaan kedepannya kau harus menerimanya," ucap Kaizo akhirnya buka mulut, tidak mengejutkan dia mengambil pihak mereka.

Fang adalah yang paling muda dalam reuni ini, tidak heran para senior yang dulu dia kerap panggil 'Kakak' ini akan saling bergerombol mengerjainya. Fang tidak tahu dari mana ide itu muncul, untuk mengubah penampilannya menjadi seperti Kaizo, tiba-tiba saja pagi ini, mereka mencetuskan ide itu.

Fanfic about the carrot siblingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang