Kamar Agra
Agra terbangun dari tidurnya saat mendengar alarm dari Hp nya. Ia mematikan Alarm dan duduk di pinggir kasurnya.
"Hoammm, eh? Aku kembali ke kamar lagi? " Gumam Agra yang heran saat melihat sekeliling nya.
"Yahhh berarti yang ku alami selama 8 minggu di sana hanya mimpi? Terasa nyata sekali.... " Lirih Agra dengan kecewa, tapi ia segera mengalihkan perhatiannya pada kalung pemberian "ayahnya" Atau sang Prabu. Ia juga melihat jamnya yang menunjukan pukul 06.00 dan ia tidur saat pukul 22.00
"Tunggu dulu, Kalung pemberian Prabu Thribuwana masih ada di leher. Dan aku tidur selama 8 jam, ini artinya aku dapat menjelajahi masa lalu saat tertidur. Melihat perbandingan waktunya 1 jam di sini sama dengan 1 minggu di sana... Perbedaan Waktu yang mencolok" Ujar Agra dengan tenang dan menyadari apa yang terjadi.
"Hahaha, Syukurlah!!!. Dengan begini aku bisa bolak balik dari Dunia sekarang dan Masa lalu. Jadi, aku tak perlu khawatir bila ingin mencari referensi ilmu dari masa ini untuk kerajaan Majapahit nantinya" Agra menjadi sangat senang bahkan menari kegirangan.
"Oh ya, aku penasaran apa ada batasan waktu dan tertentu saat aku kesana ya? " Agra kembali berpikir lagi.
"Mungkin akan ku coba lagi saat tertidur lagi. Saatnya aku beraktivitas seperti biasa, dan berperilaku seperti tidak ada apa-apa. Untung saja jadwal aku mengajar di SMP hari kamis dan Jumat bukan hari selasa" Ujar Agra yang lega dan mulai mandi dan mengganti bajunya.
Ia juga menyiapkan beberapa buku, laptop dan Hp nya untuk di bawa saat kuliah nanti, namun sebelum itu tentu ia sarapan dengan Nasi Goreng Rumahan dan Melakukan Olahraga . Inilah yang membuat badan Agra ideal, tidak kurus namun tidak Gemuk. Badannya pun cukup berotot, meski tidak begitu besar.
****
Pukul 08.00 WIBUniversitas Gajah Mada
Agra pun Kuliah seperti biasa. Ia berangkat dengan menggunakan Sepeda, karena jarak tempat tinggalnya dengan kampus tak begitu Jauh. Itu juga membuatnya tidak mengeluarkan biaya lebih untuk transportasi kecuali bila ada proyek dan Kerja kelompok yang tempatnya jauh. Ia biasanya memesan gojek sebagai transportasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENJADI PRABU HAYAM WURUK
Fiksi SejarahWaktu adalah hal yang mutlak dan tak bisa di ubah. Waktu yang berlalu akan menjadi sejarah. Meski dengan fakta itu, kadang, kita ingin ke masa tertentu untuk memperbaikinya. itulah yang di Impikan seorang pemuda Bernama Agra Dewandaru. Ia sela...