Cerita Senja

180 41 7
                                    

"Setiap orang ada masanya,
Setiap masa ada lukanya"


Senja memandangi ponselnya dengan wajah yang tampak panik dan gelisah.Bagaimana tidak,sudah dari satu jam yang lalu Senja mengirimi Nakala pesan tapi sampai saat ini pesan itu tak kunjung di balas olehnya.Pikiran Senja tak berhenti memikirkan Perempuan itu.Hatinya tidak tenang.Pikirannya sedang kacau mengkhawatirkan Perempuan itu.

Lyla Kalisha,sedari tadi terus memerhatikan anaknya yang tengah duduk termenung dengan tatapan yang kosong.Lyla tidak tahu apa yang tengah di pikirkan oleh anak satu - satunya itu.

"Lagi mikirin apa sih Kak? galau banget kelihatannya", tanya Lyla pada anaknya sembari mendudukkan diri tepat di samping Senja

Lamunan Senja seketika buyar ketika Bundanya datang."Engga lagi mikirin apa - apa kok, Bun", jawab Senja

Lyla tersenyum memandangi Putranya.Ia tahu,saat ini Senja tengah berbohong padanya.Ia sudah sangat mengenal anaknya.Ia tahu betul jika Senja sangat tidak bisa untuk berbohong padanya

"Jadi sekarang udah mau main rahasia - rahasia sama Bunda, nih", goda Lyla pada Senja

Senja menghela nafas panjang."Bukan gitu Bun, Senja cuma lagi kepikiran orang aja", aku Senja

Lyla menatap Putranya."Sini coba cerita sama Bunda, kamu lagi mikirin siapa? pacar kamu?", Tanya Lyla pada Senja

Lyla dan Senja begitu sangat dekat.Ketika Senja sedang sedih ataupun bingung, ia pasti akan bercerita kepada Bundanya.Bercerita tentang semua hal yang ingin ia ungkapkan.Apalagi setelah Papanya berpulang sekitar dua tahun yang lalu, sekarang Senja hanya mempunyai Bundanya untuk di jadikan sebagai teman curhat mengeluarkan segala keluh kesahnya.

Senja memulai ceritanya,"Senja lagi kepikiran sama Nakala Bun, dari tadi dia belum balas chat Senja", adu Senja pada Bundanya

"Nakala siapa? pacar kamu? kok kamu gak pernah kenalin ke Bunda", tanya Lyla heran karena ini kali pertama Senja menyebut nama Nakala yang belum pernah Lyla ketahui sebelumnya

"Satu - satu dulu nanya nya Bund, Senja jadi bingung mau jawab yang mana dulu"

"Iya - iya, maaf yaa", ucap Lyla sembari tertawa
"Jadi, Nakala itu siapa? Baru kali ini Bunda denger nama dia?", tanya Lyla kembali

"Nakala itu, Perempuan yang baru aja Senja kenal Bun. Tapi, pertama kali ketemu dia Senja udah ngerasa nyaman Bun.Senja juga bingung kenapa Senja ngerasain hal itu.Senja selalu kepikiran dia Bund", Senja menjelaskan pada Bundanya tentang Nakala dengan suara yang tenang

Lyla tersenyum hangat menatap Putranya. Ia dapat merasakan juga apa yang dirasakan oleh anaknya itu.

"Kamu udah lupa sama Bulan?, tanya Lyla tiba - tiba

Senja diam membisu.Pertanyaan dari Bundanya membuat ia kehilangan kendali tiba - tiba.Keheningan menyapa keduanya.

Bulan Allisca, Perempuan dengan nama yang indah sekaligus Perempuan yang menjadi cinta pertama untuk Senja namun mereka tak sampai memiliki hubungan, sebab Senja yang tak berani untuk mengungkapkannya.Ia hanya terus menceritakan semua hal tentang Bulan pada Bundanya setiap hari.Namun,ketika Senja kehilangan Papanya,Senja juga kehilangan Bulan.Senja tak tahu Perempuan itu menghilang kemana.Bulan menghilang begitu saja tanpa pamit pada Senja.

"Kamu di tanyain kok bengong?", tanya Lyla kembali sembari menepuk pundak Senja

Lamunan Senja hilang seketika,"Senja juga gak tahu Bun, Senja bingung.Kalau Bunda tanya Senja soal Bulan, Senja masih selalu ingat sama Bulan.Tapi, sekarang Senja udah ada Nakala.Senja juga udah janji sama diri Senja sendiri buat selalu jagain dia",sahut Senja dengan perasaan yang canggung

"Bunda ngerti apa yang lagi kamu rasain. Apapun keputusan kamu, Bunda selalu dukung dan selalu mendoakan yang terbaik buat kamu. Tapi, pesan Bunda cuma satu. Kamu harus bisa jaga perasaan Perempuan ya, Bunda gak mau kalau anak Bunda bikin hati seorang Perempuan sakit", ujar Lyla menasehati Senja dengan lemah lembut

"Iya Bunda. Senja bakal selalu ingat nasehat Bunda.Bukan cuma Bunda yang akan kecewa nantinya kalau Senja sampai ngelakuin hal itu. Tapi, Papa di sana pasti juga bakal marah dan kecewa sama Senja",jawab Senja pada Bundanya sembari menatap Bundanya dengan hangat

"Ceritain lagi dong Nakala nya, Bunda masih penasaran sama dia,kok kamu bisa kenal dia?", tanya Lyla penasaran

Senja kembali membuka suara,"Waktu Senja datang ke Pelabuhan, Senja ngeliat Perempuan nangis di sana.Senja gak tega liatnya, jadinya Senja samperin.Saat ngeliat dia nangis,rasanya hati Senja juga ikut sakit Bun.Saat itu juga, Senja pengen jadi temen yang baik buat jagain dia dan sampai sekarang pun Senja masih mengusahakan janji itu".

"Kapan - kapan kamu ajakin dia ke sini ya, Bunda juga pengen ngeliat dia langsung", pinta Lyla

"Iya Bun, nanti kalau udah ada waktu pasti bakal Senja kenalin ke Bunda.Senja yakin, Bunda pasti bakal suka sama Nakala", ujarnya ingin memberitahu Bundanya bahwa Nakala Perempuan yang baik."Tapi, Nakala kurang beruntung sama hidupnya.Nakala punya keluarga yang utuh, tapi dia ngerasa gak punya keluarga.Rumahnya gabisa jadi tempat yang aman dan tenang buat dia.Nakala juga bilang,dia ga punya teman buat cerita.Nakala juga jarang di perhatiin sama orang tuanya.Bunda tau gak? Saat Nakala ceritain itu semua ke Senja, hati Senja rasanya sakit banget.Senja gak tega liatnya.Senja pengen jadi orang yang bisa bikin Nakala bahagia.Menurut Bunda, apa mungkin Senja bisa ngelakuin itu?"

Sedari tadi Lyla terus memerhatikan Putranya yang tengah menceritakan Perempuan yang baru dikenalnya itu.Lyla mendengarkan semua cerita Senja dengan tulus

"Kalau kamu emang bersungguh - sungguh, Bunda yakin kamu pasti bisa bikin dia bahagia.Bunda tahu kamu dari dulu, Bunda tahu kamu Laki - laki yang bisa menjaga perasaan Perempuan.Bunda tahu, kamu gak akan pernah bikin Perempuan nangis karena kamu", jawab Lyla meyakinkan Putranya

"Senja takut Bun,kalau suatu saat nanti dimasa depan Senja bikin Nakala nangis",adu Senja pada Bundanya."Udah terlalu banyak luka yang Kala rasain, Senja gak mau jadi luka yang baru buat dia.Udah banyak orang yang jahat sama dia,Senja gak mau ikutan jahat ke Kala, Bun",ucap Senja pada Bundanya dengan mata yang sudah mulai memanas

Lyla sangat tahu bahwa Senja ingin menangis, tapi ia urungkan itu karena ia tidak mau terlihat lemah di depan Bundanya.Senja sama seperti Papanya,hatinya akan melemah ketika sudah berbicara mengenai Perempuan apalagi Perempuan yang di sayanginya.Dengan segera, Lyla memeluk hangat Putranya dalam dekapannya.Air mata sudah tak dapat di tahan lagi oleh Senja.Ia menangis di dalam dekapan Bundanya

"Janji jaga Nakala nya ya nak,kamu harus bisa bikin dia senyum terus.Jangan sampai kamu yang jadi sebab ia menangis. Kalau kamu mau cerita tentang dia, sama Bunda aja. Bunda pasti bakal dengerin", gumam Lyla menenangkan hati Senja

"Iya Bun, Senja usahain itu semua", sembari melepas pelukan dari Bundanya dan segera mengusap kasar pipinya yang sudah basah

Lyla tersenyum teduh pada Senja,"Bunda kagum sama kamu,kamu punya hati yang lembut ke Perempuan.Sama seperti Papa kamu.Bunda yakin, suatu saat nanti kamu pasti bakal dapetin Perempuan yang sangat baik untuk jadi teman hidup kamu"

Senja tersenyum haru mendengar semua ucapan yang keluar dari lisan Bundanya.Kata - kata yang begitu hangat dan membuat hatinya menjadi lega."Doain aja ya Bun, Senja bisa berlaku baik untuk Perempuan Senja nantinya",ucap Senja sembari tersenyum pada Bundanya

"Pasti, pasti bakal selalu Bunda doain.Bahkan, sebelum kamu minta"

Perihal yang pertama hadir dengan yang memberi rasa nyaman.Senja sendu,Senja keliru.Ia pun sedang tidak tahu apa yang sedang ia tuju.Biarlah,semesta yang memberi alur terbaik untuknya...

Jangan lupa vote Kala Senja juga yaa supaya aku jadi tambah semangat lagii buat nulis kisah mereka xixixi,oiya kita kenalan juga yukk😻 ayooo follow aku yaa... Terimakasih teman - teman, vote dan komentar dari kalian sangat berharga buat akuu🌷💗 Btw, ada yang bisa nebak gak, nanti endingnya bakal kaya apa?🤭🤭🤭

𝐊𝐚𝐥𝐚 𝐒𝐞𝐧𝐣𝐚 [Sudah Terbit] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang