"Sebab semua terasa sunyi ketika kau pergi"
⭒
⭒
⭒Nakala berdecak kesal memandangi layar ponselnya.Hari ini, Nakala ingin sekali jalan - jalan bersama Senja. Namun sejak tadi ia mengirimkan Laki - laki itu pesan, pesannya tak kunjung di balas. Sudah hampir dua jam Nakala menunggu balasan pesan dari Senja. Tidak biasanya Laki - laki itu seperti ini. Biasanya,sesibuk apapun ia jika Nakala sedang membutuhkannya Senja pasti akan selalu hadir tepat waktu. Namun untuk hari ini, hal itu tidak di dapatkan oleh Nakala.
"Senja kemana sih? Kok dia belum bales chat gue? Apa dia sibuk? Biasanya sesibuk apapun dia pasti selalu cepet bales chat gue", Gumam Nakala kesal dalam batinnya
Benak Nakala tak henti terus memikirkan Senja. Nakala kebingungan, ia merasa aneh dengan sikap Senja yang tiba - tiba menghilang begitu saja."Apa Senja lagi sakit? Tapi kenapa dia gak bilang?", Tanya Nakala pada dirinya sendiri khawatir memikirkan Senja
Nakala segera beranjak dari kamarnya, ia segera keluar untuk menuju rumah Senja yang berada tepat di samping rumahnya.Pikirannya sudah berisik sejak Laki - laki itu tidak membalas pesan darinya.
⭒✮✮⭒⭒✮✮⭒
Nakala segera membuka pintu rumahnya untuk segera keluar dari sana.Belum sempat melangkah untuk menuju ke rumah Senja, kedua netra Nakala sudah tertuju pada meja kecil di sudut teras rumahnya.Meja bundar minimalis dengan buket Bunga Tulip berwarna merah muda cantik yang terletak di atas nya. Nakala segera menghampiri meja itu melihat siapa yang sudah meninggalkan buket bunga cantik itu di sana.
"Loh, ini bunga punya siapa? Kok ada disini? Apa buat gue? Tapi siapa yang ngirimin?", Nakala terus bertanya pada dirinya sendiri sembari kebingungan untuk siapa buket bunga indah itu di tuju
Nakala terus melihat buket Tulip itu, matanya tidak berhenti melihat keindahan Bunga itu. Terlebih Nakala yang sangat menyukai bunga Tulip."E- eh ini ada suratnya", ujar Nakala ketika melihat ada secarik kertas yang diselipkan pada buket itu
Untuk : Kala Yang Hebat
Dari : Senja"H - hah? ini buket dari Senja buat gue?", teriak Nakala dengan raut wajah yang terkejut. Namun,tulisan yang baru saja di bacanya itu sudah berhasil mengukir senyum bahagia di bibirnya. Nakala merasa bahagia ketika mendapatkan Bunga Tulip yang indah ini, terlebih dari sosok Senja.
Nakala semakin kebingungan, mengapa Senja tiba - tiba mengirimkan nya Bunga?mengapa tidak saat mereka bertemu saja untuk memberikan nya? Nakala segera membuka kertas kecil itu berniat untuk membaca tulisan di dalamnya.
Nakala terpaku setelah membaca surat dari Senja.Hatinya sendu tiba - tiba.Entah mengapa, ia merasa begitu hampa ketika tahu bahwa Senja akan tidak ada di sampingnya beberapa hari ke depan. Ia merasa sudah akan di tinggal pergi selamanya. Perasaan Nakala berubah menjadi sedih dan takut. Sungguh, Nakala sangat membenci perasaan seperti ini. Takut, Nakala takut jika Senja akan meninggalkan dirinya. Namun Nakala terus mencoba menghilangkan pikiran negatif itu, ia tahu bahwa Senja bukan orang yang seperti itu. Ia tahu, bahwa Senja akan terus bersamanya selamanya dan tidak akan pergi kemana - mana.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐊𝐚𝐥𝐚 𝐒𝐞𝐧𝐣𝐚 [Sudah Terbit]
Novela Juvenil"𝐉𝐢𝐤𝐚 𝐚𝐤𝐡𝐢𝐫𝐧𝐲𝐚 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐥𝐚𝐛𝐮𝐡 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐚, 𝐦𝐚𝐤𝐚 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐚𝐤𝐮 𝐩𝐚𝐬𝐭𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐬𝐞𝐦𝐩𝐚𝐭 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐝𝐢 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐭𝐮𝐥𝐢𝐬𝐚𝐧𝐤𝐮 𝐰𝐚𝐥𝐚𝐮 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐞𝐣𝐞𝐧𝐚𝐤" - cerita...