Hari Kedua Tanpa Senja

116 13 2
                                    

"My favorite chapter in my story is when I met you"


Hari ini hari kedua bagi Nakala tanpa Senja di dekatnya.Hari ini Nakala akan menghabiskan waktunya bersama Lyla, Mama Senja. Tadi pagi, Lyla sudah memberi tahu Nakala agar ke Rumahnya sore ini, Lyla ingin mengajak Nakala untuk membuat kue.Sesuai dengan perintah Senja yang menyuruhnya untuk menjaga Nakala saat ia sedang tidak ada di samping Perempuan itu. Dengan senang hati, Lyla akan menuruti mau anaknya.Terlebih, Lyla memang sudah merasa dekat dan nyaman bersama Nakala.Bahkan, Lyla Pun sudah menganggap Nakala seperti anak Perempuannya sendiri.

"Tante capek gak?biar Kala aja yang lanjutin", tanya Nakala pada Perempuan paruh baya di hadapannya

Sehabis pulang berbelanja,Lyla dan Nakala segera menuju dapur untuk membuat kue yang sudah mereka rencanakan.Sudah sekitar 25 menit mereka menghabiskan waktu bersama di dapur.Keduanya terlihat sangat bahagia tanpa rasa canggung sedikitpun. Mereka berdua sudah sangat terlihat seperti seorang Ibu yang sedang mengajari anak gadisnya membuat kue.

Di hati Nakala tersimpan rasa bahagia yang sangat mendalam. Nakala belum pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya. Nakala merasa mendapatkan kehangatan dan kasih sayang seorang Ibu walaupun itu bukan dari Ibu kandungnya.Sudah lama Nakala mendambakan hal seperti ini,membuat kue bersama Mamanya dengan canda tawa yang menyertai. Namun, hal itu sangat mustahil untuk Nakala dapatkan. Sebab, Mamanya saja tidak memperdulikannya.

"enggak, Tante gak capek kok sayang. Tante malah happy",ujar Lyla menjawab pertanyaan Nakala."kamunya capek apa enggak?", sambung Lyla

"Enggak, Kala gak ngerasa capek sama sekali. Kala juga happy bisa masak-masak gini bareng Tante",gumam Nakala

"Syukur deh kalau kamu happy, kalau kamu gak happy bisa-bisa nanti Tante diomelin Senja",ucap Lyla sembari tertawa

"Loh? emangnya Kenapa tan?", tanya Nakala dengan raut wajah yang kebingungan

"Kamu tau gak si Kal? Selama Senja di Jakarta dia jadi cerewet banget tau. Tiap hari dia cht Tante buat nanyain kamu. Nanyain kamu udah bangun apa belum, kamu lagi apa,kamu udah makan apa belum, kamu kemana, kamu ngapain aja,kamu lagi sama siapa, pokoknya semuanya di tanyain.Kadang Tante juga bingung mau jawabnya gimana, kan Tante juga gak selalu bareng kamu. Bahkan, kemarin Tante diomelin karena ngebiarin kamu jalan-jalan sendiri sampe kehujanan. Padahal Senja itu irit ngomong loh tapi kalau soal kamu dia jadi cerewet banget", Lyla menjelaskan pada Nakala dengan suara yang pelan dan lembut

Sedari tadi Lyla menjelaskan semuanya, Nakala tidak dapat menyembunyikan senyum hangatnya. Nakala tidak menyangka, bahwa Senja akan sangat mengkhawatirkan dirinya sampai seperti ini.Nakala merasa sudah seperti orang yang istimewa untuk Senja.
"Tante beneran Senja sampe kaya gitu?",Nakala kembali bertanya untuk meyakinkan hatinya

"Beneran dong sayang, Tante gak bohong.Senja emang kaya gitu.", ucap Lyla meyakinkan Nakala."mendingan kamu nginap di rumah Tante aja selagi Senja di Jakarta? kamu mau kan? Tante juga ngerasa sepi di Rumah sendirian", ajak Lyla pada Nakala

"Beneran Kala boleh nginap disini?", Nakala kembali bertanya. Jika ia di tanya seperti itu, tentu saja Nakala sangat menginginkan hal itu

"Iya sayang. Kamu mau kan?",ujar Lyla dengan suaranya yang lembut

"Mau banget Tante. Kala juga ngerasa sepi di Rumah sendirian",jawab Nakala dengan penuh semangat yang di balas dengan senyuman tulus oleh Lyla di hadapannya

𝐊𝐚𝐥𝐚 𝐒𝐞𝐧𝐣𝐚 [Sudah Terbit] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang