CHAPTER II : NEW SCHOOL & NEW FRESHMAN

221 91 130
                                    

BAGIAN 2 :SEKOLAH BARU

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BAGIAN 2 :
SEKOLAH BARU

Zane sedang duduk di halte bus sambil menatap pemandangan jalan yang banyak kendaraan berlalu-lalang.

Ia mengepalkan kedua tangannya di kedua lutunya, karena emosi. Bukan emosi karena di keluarkan dari sekolah, melainkan emosi karena tidak ada keadilan bagi para korban pembullyan.

Namun apakah ia menyesal karena di keluarkan dari sekolah. Tentu saja tidak! ia tak menyesal di keluarkan dari sekolah karena ia memang membenci sekolah itu dari dulu, namun ia terpaksa bersekolah. Zane ingin membuat ibunya bangga.

Tapi apa? Ia di keluarkan dari sekolah ini. Dan orang tuanya belum tahu terutama kakaknya pasti setelah mereka mengetahui ini mereka bertiga akan kecewa, Tetapi Zane tidak menghiraukan soal itu. Ia hanya mengkhawatirkan jika kedua orang tua dan kakaknya meminta dia sekolah lagi.

"ZANE!" seseorang memanggilnya dan ia pun menoleh dan ternyata itu kakaknya, Miles.

"Apa yang kamu lakukan disini?" tanya Miles "Apa kamu bolos?!" lanjut Miles dengan menuduh Zane bolos.

"Astaga, Miles buat apa aku bolos. Aku hanya duduk di sini saja aku malas lihat orang berlalu lalang di sekitar lingkungan sekolah. Itu membuat energi ku semakin terkuras mana lagi aku harus mengajak mereka berbicara kan menyebalkan!" gerutu Zane menjelaskan panjang lebar.

"Terus apa yang kamu lakukan?." Miles bertanya kembali dengan hati-hati. Ia tau jika adiknya sangat sensitif.

"Aku-

Belum sempat Zane menjawab sebuah mobil hitam menghampiri mereka, tak lama keluarlah sepasang suami-istri. Ya, tak lain tak bukan adalah Michael dan Emily. Ibu dari si kembar itu.

"Miles, Zane." panggil Emily.

"Iya bu!" sahutnya mereka bersamaan.

Emily pun mulai mendekati Zane."Kamu di keluarkan dari sekolah?" tanya Emily dengan nada lembut tak ada nada yang keras.

Sedangkan Zane, ia hanya menatap ibunya dengan wajah yang biasa. Emily yang melihat sang putra tidak menjawab pun mendekatinya lalu mengusap lembut pipi putra keduanya itu."It's okay my son, ibu tidak kecewa. Ibu tetap bangga sama kamu. Kamu dengan beraninya melawan para pembully mu, itu sudah membuat ibu bangga karena anak ibu ini tidak takut dengan apapun." ucap Emily lalu menekan hidung mancung putranya itu dengan jari telunjuknya, membuat Zane menutup kedua matanya.

"Ibu! Mereka tidak adil. Kepala sekolah itu bukan membela yang baik, malah membela yang salah." adu Zane pada ibunya.

"Sabar ya nak, dunia memang tidak adil buat kita. Tapi bukan kita saja banyak orang yang seperti dan senasib kamu." Zane yang mendengar penuturan ibunya hanya bisa tersenyum tipis hingga tak ada melihat senyuman itu.

Dua hari kemudian ....

Michael & Emily, sudah mendapatkan sekolah baru untuk putra kedua mereka dan menurut mereka sekolah itu sangat cocok karena fasilitasnya sangat bagus.

𝐙𝐀𝐍𝐄 [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang