CHAPTER XIII : LIAM COMEBACK, THE CASE START

19 13 0
                                    

RUMAH SAKIT VERMONION

Kini kembali ke rumah sakit, terlihat seorang wanita sedang membaca buku. Wanita itu tak lain adalah Emma yang sedang membaca sambil menjaga Liam yang masih belum sadar.

Ketika ia masih membaca buku sembari memegang tangan pria itu, ia merasakan seperti ada yang bergerak dari tangannya. Ya tangan pria itu mulai menggerakan jari-jarinya, dan itu membuat Emma langsung terkesiap dan menunggunya untuk sadar.

Tak lama, pria itu membuka mata perlahan lalu mengerjapkan matanya menatap langit-langit rumah sakit, lalu ia langsung melihat ke samping menatap Emma yang sangat senang karena akhirnya dia sadar.

"Liam akhirnya, kamu sadar!" pekiknya menggerak-gerakan tubuh Liam.

Liam hanya membalas dengan senyuman. "Iya, tapi aku di mana?" tanya Liam.

"Kamu di rumah sakit, apa kamu tidak ingat jika kamu di lukai seseorang." ucap Emma.

Perkataan wanita itu membuat Liam langsung terlempar kembali dalam ingatannya, di mana ia sedang di telepon seseorang dan meminta bertemu dengannya di belakang, ia setuju saja dan terpaksa ia berbohong kepada Claire dengan meminta izin untuk ke kamar mandi.

Di saat ia mencari di mana orang itu berada tiba-tiba ia di tikam dari belakang dan perutnya juga ikut di tikam, ia hanya bisa melihat wajah orang itu sekilas lalu kemudian penglihatannya memburam lalu luruh ke lantai.

Dan kini ia pun baru sadar jika ia berada di rumah sakit ini karena, ia hampir kehilangan banyak darah.

"J-jadi siapa yang sudah tolong aku?" tanya Liam pada wanita itu meminta penjelasan.

Emma menjawab. "Boris yang membawa mu ke rumah sakit di susul sama teman-teman lain, dan yang mendonorkan darah untuk mu adalah Zane, mereka semua sangat khawatir dengan mu. Apalagi dokter bilang keadaan kamu sangat kritis." jawab Emma menjelaskan secara keseluruhan.

Mendengar penjelasan Claire membuatnya lega, tapi yang membuatnya bertanya pada dirinya yaitu, kenapa sampai pria itu ingin mendonorkan darahnya kepada dirinya, bukankah dia selalu mengatakan jika ia tak pernah peduli dengan siapapun? Entahlah yang penting sekarang dia sudah sadar dari pingsannya.

"Jadi ke mana teman-teman ku? Apa mereka pulang sebentar di asrama?"

Pertanyaan dari Liam membuatnya menelan salivanya berkali-kali, apa ia harus menjelaskannya kepada pria itu? Tapi Claire mengatakan jika ia belum boleh menjelaskan apapun kepada Liam. Karena itu akan membahayakan dirinya lagi.

Liam mengernyitkan dahinya karena pertanyaannya tak kunjung di jawab wanita itu.

"Emma? apa kau baik-baik saja? Apa ada yang kau sembunyikan dari ku." Liam menatapnya dengan curiga.

Liam melambaikan tangannya ke wajah wanita itu hingga membuat Emma terkejut. "Eh, Liam kenapa?"

"Aku merasa kau menyembunyikan sesuatu dari ku, pasti ini berkaitan dengan teman-teman ku bukan?"

Emma, wanita itu menghela nafas lalu terpaksa menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Liam mendengarkannya dengan baik, dan setelah mendengar penjelasan wanita itu ia kembali terkejut lalu ia ingin bergegas pergi namun di tahan oleh wanita itu.

𝐙𝐀𝐍𝐄 [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang