CHAPTER XIX : THE DEVIL'S RESURRECTION

60 34 66
                                    

21 Agustus 2024
Total kata : 2158rb



“Aku kira iblis itu tidak nyata ternyata aku salah, aku akan menarik kata-kata itu kembali.”

- Liam Wallace Martinez

Pemanggilan dewa iblis sudah terjadi, dan di saksikan pertama kali oleh Zane di depan matanya sendiri.

Kini sang iblis telah bangkit untuk bersiap mengambil korban lagi dari kota Vermonion dan Abraham Academy.

Gary bertekuk lutut pada dewa iblis itu. “Dewa iblis, hanya engkau yang bisa mengabulkan keinginan hamba mu ini.” ucap Gary dengan sopan.

Membuat dewa iblis itu tersenyum lalu mengelus kepala Gary. “Apa yang bisa ku bantu, untuk mengabulkan keinginan mu?” tanyanya pada pria itu.

Gary dengan antusias menjawab. “Dewa iblis, aku ingin membalaskan dendam orang tua ku yang tidak berhasil di masa lalu. Dengan membunuh semua warga di kota Vermonion dan seluruh murid di Abraham Academy.”

Mendengar hal itu sang dewa iblis semakin tersenyum ini akan menjadi kesempatan untuk memakan korban lainnya dan meningkatkan seluruh kekuatannya.

“Permintaan mu akan ku kabulkan,” ujarnya membuat Gary yang mendengar itu sangat senang.

Gary memerintah pada semua pengikutnya untuk menyembah dewa iblis itu, semua nya pun mengangguk lalu bertekuk lutut sambil menyerukan namanya berkali-kali.

Zane yang mendengar dan menyaksikan semua itu seketika merasa risih, mereka semua melakukan hal yang sesat dan itu di larang oleh agama.

Andai dia bisa bangkit dan mencoba untuk mengalahkan mereka, pasti tidak akan jadi seperti ini. Keadaannya masih lemah dan ia tak bisa bangun akibat cambukkan yang di berikan oleh para pengikut sekte itu bersama dengan Gary.

Gary yang sedari tadi masih menghormati dewa iblis itu seketika pandangannya mengarah ke pria yang terbaring terlentang itu, hampir saja ia melupakan niatnya untuk pria itu.

“Dewa iblis, saksikan korban pertama untuk mu.” Gary membungkukkan badannya.

Dewa iblis yang mendengar itu seketika menatap Zane yang masih dalam keadaan lemah dan tak bisa bergerak. Ia perlahan mendekatinya dengan kakinya yang tidak menapak ke tanah.

Dewa iblis itu menarik belakang baju pria itu lalu mengangkatnya. “Jadi anak ini yang ingin mengacaukan rencana besar mu wahai hamba ku?” tanyanya dengan memberikan tatapan tajam pada Zane.

Gary menangguk seraya menundukkan kepalanya dan melipat kedua tangannya. “Benar dewa, dia yang ingin menghancurkan rencana hamba. Maka dari itu, aku persilahkan dewa untuk membunuh dan menjadikannya santapan untuk anda.”

Kini iblis itu menatap Zane yang juga ikut menatapnya dengan tatapan sayu, seperti tak ada semangat dalam hidup pria itu. Ia sangat senang akhirnya setelah sekian lama dia akan memakan korban lagi dan akan menjadi lebih kuat dari sebelumnya jika ia lebih banyak memakan korban di kota Vermonion bahkan sekolah Abraham Academy.

𝐙𝐀𝐍𝐄 [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang