CHAPTER XVII :A PLACE OF THE CULT SATANIC

23 13 0
                                    

Akhirnya mereka sudah sampai di tempat yang sebenarnya, tempat di mana para kultus sekte di jalankan. Semuanya terkejut melihat banyaknya potongan kerangka yang berserakan di tanah.

Seketika meendengar suara seseorang yang seperti meminta tolong dan itu membuat mereka semua bergegas mencari di mana suara tersebut berasal.

Mereka pun mencari dari mana suara itu tersebut, saat mereka mencari ia melihat sesuatu yang membuat mereka semua terkejut bukan karena melihat anak-anak dan orang tua rentan berada di sel penjara, melainkan terkejut karena melihat keadaan mereka yang sangat kurus kering.

Pria yang di dalam penjara itu melihat seseorang yang menatap mereka dari kejauhan seketika ia pun berdiri lalu berteriak meminta tolong sambil melambaikan tangannya.

Mereka segera menghampiri sel tersebut dan mencoba untuk berbicara pada mereka.

“Nak, tolong lepaskan kami semua saya tahu kamu adalah pahlawan di mata kami” ucap pria paruh baya itu diikuti yang lainnya dengan wajah memelas.

Zane mengernyitkan dahinya mencoba mencerna apa yang di katakan orang tua yang berada dalam penjara itu. “Kenapa kalian memanggil ku dengan sebutan itu, aku bukan pahlawan. Aku cuma orang biasa pak.”

Orang tua itu membalas. “Tapi kami melihat seluruh tubuhmu bercahaya seperti seorang pahlawan yang menyelamatkan orang-orang,” ujarnya membuat Zane terkejut mendengar kata orang tua tersebut.

“Zane maksud mereka apa? Mengapa dia mengatakan dirimu seperti itu.” tanya Keanu tak paham.

“Aku tidak tahu, yang penting sekarang kita harus membebaskan mereka sebelum mereka di jadikan tumbal untuk iblis!” ucap Zane lalu mencoba membuka rantai sel penjara itu.

Zane yang tak bisa membuka gembok itu beserta di kelilingi rantai pun mempunyai sebuah ide, ia segera meminta Keanu untuk membuat kunci yang sama persis dengan ukuran lubang kunci itu.

Keanu meminta sebuah barang yang ia cari, dan segeralah teman-temannya pergi mencarikan barang tersebut. Setelah mendapatkan barang yang di inginkan, pria itu pun kemudian membuat, mengasah benda tersebut dan jadillah sebuah kunci.

Pria itu segera memberikan kunci yang telah ia buatnya kepada Zane, kini ia pun mencoba membuka gembok itu dengan sangat pelan. Awalnya kunci itu macet dan hampir patah, karena gembok itu sulit menerima kunci yang palsu tetapi akhirnya bisa di buka dan segera membebaskan semua orang-orang itu.

Saat mereka sudah terbebas mereka semua menghampiri Zane lalu bertekut lutut padanya.

“Terima kasih Nak, kamu adalah penyelamat kami. Jika tidak ada diri mu pasti kami semua sudah mati di tangan iblis itu.” Zane yang melihat tiba-tiba semua orang yang bertekut lutut di hadapannya seketika mundur perlahan.

Ia pun membangunkan orang tua rentan itu dengan meraih kedua bahunya. “Pak, ini memang sudah tugas kami untuk menyelamatkan orang. Kalian tidak usah bertekut lutut dengan saya, seharusnya kalian berterima kasih kepada tuhan karena doa kalian kami bisa berada di sini.” ucap Zane.

Kini salah satu anak-anak di sana menyahut. “Tapi kak, kenapa aura tubuh dan pakaian kakak berbeda dengan kakak yang lainnya, terus kami semua melihat raut wajah kakak seperti orang yang tersenyum iblis.” ucapan dari salah satu anak-anak itu membuat Zane semakin merasa heran.

“Pak saya tidak mengerti apa yang di maksud anak-anak ini katakan.” Zane menggeleng sambil menatap semua orang di sana.

Bapak itu menjawab. “Biasanya jika ada salah satu dari kampung kami melihat orang yang seperti itu, berarti ia adalah pahlawan.” jawabnya dengan tersenyum sedangkan mereka masih tetap tidak paham dengan apa yang di katakan orang tua itu.

𝐙𝐀𝐍𝐄 [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang