Dua Minggu sudah berlalu setelah hari itu,
Ryujin dengan Yeji membangun rumah sederhana didekat tepi pantai.Keduanya membangun rumah itu sesuai dengan keinginan masing-masing, dengan kebun buah dibelakang rumah dan kolam renang di sisi lainnya, tanah yang Ryujin beli sangat luas, bahkan Ryujin berencana membangun lapangan basket dan tempat olahraga diluar ruangan.
Rumah itu masih dalam tahap pengerjaan jadi yeji dan Ryujin masih tinggal bersama di apartemen milik Ryujin.
~~~
"Aku akan membeli beberapa bahan-bahan makanan, kamu ingin sesuatu?", tanya Yeji pada Ryujin.
"Aku juga ingin ikut...", ujar Ryujin bangun menghampiri Yeji lalu memeluknya dari belakang.
"Tidak hari ini Ryujin", ucap Yeji melepas peluk Ryujin dengan pelan lalu menatap kearahnya.
"Aku ingin berbelanja sendirian hari ini."
Yeji mengecup pipi Ryujin diakhir ucapannya menyadari seseorang dihadapannya terlihat sedikit kecewa
"Aku akan membeli beberapa jeruk, juga manisannya", ujar Yeji dengan senyum khasnya.
Tiba-tiba senyuman merekah di pipi Ryujin.
"OKE DEAL!...kalau begitu hati-hati dijalan chagi~.."Ryujin mengambil bungkusan Snack yang sudah terbuka lalu menjatuhkan tubuhnya diatas sofa empuknya, ia sibuk menekan tombol remote tv dengan mulutnya yang tidak berhenti mengunyah.
Yeji masih berada disana, ia benar-benar tidak habis pikir bagaimana bisa ia tinggal cukup lama dengan Ryujin sebelumnya tapi tidak pernah tahu jati diri Ryujin yang sebenarnya seperti apa.
"Chh...dasar.." ucap Yeji menggelengkan kepalanya tidak percaya, lalu segera melangkahkan kakinya untuk keluar.
Meski begitu tidak dapat ia pungkiri bahwa Ryujin yang sekarang terlihat lebih ramah dibandingkan Ryujin yang sebelumnya ia kenal, Yeji sering merasa gemas dengan tingkah Ryujin yang tidak bisa ditebak, dan yang anehnya dengan orang lain Ryujin terlihat kembali ke setelan ketika mereka belum dekat satu sama lain.
~Beberapa menit berlalu setelahnya~
*Pesan masuk
Chagi tolong belikan sup abalon di persimpangan jalan dekat supermarket -, Ryujin.
Tapi....antrean disana sangat panjang di jam segini -, Yeji.
Tolongg....-, ketik Ryujin di iringi stiker memohon Dibawahnya.
Ya baiklah aku akan membelinya, ada lagi yang kamu inginkan sayang? -, Yeji.
/Pesan terbaca
Yeji menatap kearah layar ponselnya dengan heran, namun ia tidak terlalu memikirkannya, segera ia menuju ke restoran sup abalon yang Ryujin inginkan.
~Disisi lain~
"Dimana Yeji!...cepat katakan jika kau masih ingin hidup Ryujin!"
'BUGH....' suara pukulan.
'BUGH.....'
"Sudah kubilang....Aku tinggal sendirian disini! APA KALIAN TULI HUH?!", ujar Ryujin menatap kearah orang berdiri dihadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Murder Weapon #ryeji
Actionmenceritakan tentang dua gadis pembunuh, yang menjalankan berbagai misi untuk membasmi para tikus-tikus berdasi, identitas mereka tidak pernah terbongkar. sejauh ini ada 21 orang yg mati dengan meninggalkan motif yang sama dengan korban sebelumnya...