~~~
"Benar-benar membuang waktu, tapi tidak terlalu buruk bermain denganmu Ryujin", ujar Taeyong mengangkat kepala Ryujin dengan menarik rambutnya.
Ryujin terkapar di tanah dengan tubuhnya yang sudah kehilangan banyak tenaga, darah terus mengalir dari dalam mulutnya.
"Tidak perlu repot-repot untuk berbicara, aku sudah tidak butuh informasi darimu, sebenarnya aku sudah menemukan keberadaan wanita jalang itu", ucap Taeyong menyunggingkan senyumnya.
Nafas Ryujin menjadi gusar seketika mendengar kalimat itu dari Taeyong, saat Taeyong dengan yang lainnya hendak pergi dari tempat itu Ryujin menahan kaki Taeyong dengan sisa tenaganya.
"...,dasar sialan kalian semua...,kalian akan mati jika menyentuhnya sedikit saja!", ujar Ryujin menekankan kalimatnya saat menahan kaki Taeyong.
"Pikirkan dirimu sendiri dasar gila, kau bahkan tidak dapat beranjak dari tanah", ucap Taeyong melepas paksa tangan Ryujin dari kakinya lalu meninggalkan tempat itu.
Salah satu dari mereka melemparkan korek gas pada tempat yang sudah disiram dengan bensin sebelumnya, seketika api menyambar membakar di sekeliling tempat Ryujin terkapar.
"Sial...,aku tidak boleh mati", ujar Ryujin dengan suara bergemetar sembari menyeret tubuhnya ke sudut ruangan yang tidak terbakar.
Ryujin bersandar pada dinding sambil menahan darah yang terus keluar dari lengan kanannya yang tertembak.
Beberapa menit berlalu asap sudah memenuhi ruangan itu, Ryujin kesulitan bernapas berbagai cara ia lakukan agar bisa bertahan, walau hanya beberapa detik Ryujin berusaha untuk tetap sadar. Perlahan pandangannya mulai kabur, Ryujin kehabisan pasokan oksigen dalam tubuhnya.
Dalam penglihatan terakhirnya sebelum tidak sadarkan diri Ryujin melihat beberapa orang datang memadamkan api yang sudah menyebar ditempat itu.
"Eonni!!", ucap seseorang berlari kearah Ryujin yang sudah tidak sadarkan diri.
Pemadam kebakaran dan ambulance datang ketempat kejadian perkara itu. Ryujin segera dibawa ke rumah sakit dengan kondisinya yang kritis.
~~~
'dua hari berlalu setelah kejadian itu'
Ryujin menjalankan beberapa operasi pada luka yang membahayakan nyawanya, untungnya semua berjalan dengan baik. Ryujin memiliki keinginan yang kuat untuk bertahan karena itu tubuhnya sanggup untuk melewati semuanya. Namun karena kejadian itu Ryujin mendapati luka bakar di bahu sebelah kirinya yang cukup besar.
Seseorang kini tengah duduk disebelah Ryujin yang terbaring di atas kasurnya dengan selang oksigen yang terpasang.
"Eonni...,maaf aku datang terlambat", ujar Yuna menatap nanar kearah Ryujin yang masih tidak sadarkan diri.
( Ya benar, orang yang datang untuk menyelamatkan Ryujin kala itu adalah Shin Yuna )
KAMU SEDANG MEMBACA
Murder Weapon #ryeji
Actionmenceritakan tentang dua gadis pembunuh, yang menjalankan berbagai misi untuk membasmi para tikus-tikus berdasi, identitas mereka tidak pernah terbongkar. sejauh ini ada 21 orang yg mati dengan meninggalkan motif yang sama dengan korban sebelumnya...