chapter 8- (chaery)

167 26 2
                                    


"Uhukh....uhukh.."

Membuka perlahan matanya, ia melihat kepulan asap mulai memenuhi ruangan, pukul menunjukkan jam 3 malam, ruangan yang awalnya terasa sangat dingin menjadi hangat perlahan. Tangannya mengibaskan asap yang menghalangi pandangannya.


"Ryujin!......bangun, uhukhh...", ujarnya sedikit memekik.

Yeji mencoba menyadarkan Ryujin dari tidurnya, tangannya terus mencoba melepaskan ikatan di tangan satunya, Yeji terus mencoba namun rantai besi itu terlalu keras untuk dapat dihancurkan hanya dengan tangan kosong.


"Ya! SHIN RYUJIN SADARLAH!!", teriaknya.


Suara lantang yyeji berhasil membangunkan Ryujin, perlahan ia membuka kelopak matanya, Ryujin melihat Yeji yang berusaha melepaskan ikatan di tangan yang satunya, ia menyadari kepulan asap masuk kedalam ruangan dari celah-celah bangunan.


Beberapa menit berlalu, Yeji masih berusaha keras untuk melepaskan ikatan itu namun tidak ada satupun rantai yang hancur, Ryujin melihat ke sekeliling dengan pandangan yang berkabut ia mencoba mencari cara agar bisa lepas dari ikatannya.

Ryujin melihat ada batu yang lumayan besar, letak batu itu terlalu jauh untuk dijangkau keduanya. Ia memiliki rencana agar bisa lepas dari rantai dan borgol yang mengikat tangan kirinya.

"YEJI, hentikan...simpan tenagamu aku ada rencana!", ujarnya memperhatikan sebuah batu yang tidak begitu jauh darinya.


Yeji menghentikan usahanya yang sia-sia, ia melihat Ryujin memegang jempol kirinya, ketika melihat hal itu Yeji langsung menyadari rencana Ryujin.


"Ya! Apa yang kau pikirkan Ryujin! Hentikan itu!", pekiknya pada Ryujin.


Ryujin tidak mendengarkan apa yang Yeji ucapkan, ia menyobek baju yang ia kenakan, menggumpal kain itu lalu menyumbat mulutnya, dengan sekuat tenaga ia menekan kuat jempolnya kearah yang berlawanan, suara Ryujin yang menahan rasa sakit memenuhi ruangan itu.

"ARGHH!!!"

'Kreekhh......', tulang ibu jari Ryujin berhasil patah.

Menahan rasa sakit di jarinya Ryujin berhasil melepaskan ikatan yang mengikat tangannya, ia mengambil gelas kaca yang masih ada diruangan itu lalu memecahkannya, menggesek pecahan beling itu ke tali yang mengikat kedua kakinya, tak butuh waktu lama Ryujin berhasil lepas dari semua ikatan.


Dengan segera ia mengangkat batu itu dengan kedua tangannya, menghampiri Yeji yang masih tidak percaya dengan apa yang Ryujin lakukan. Ryujin menghantam rantai itu dengan batu beberapa kali hingga rantai itu akhirnya hancur. Ryujin langsung melepaskan ikatan di kedua kaki Yeji.



"Ya! Apa kau sudah gila Shin Ryujin!", bentak Yeji padanya.


"Simpan tenagamu ku bilang Yeji, kita akan keluar dari sini", Suara dingin Ryujin membuat Yeji tidak bisa berkata-kata.


Yeji menempelkan telinganya di pintu besi, ia mendengar ada derapan langkah kaki yang menuju kearah ruangan tempat mereka berada.


"Ada dua orang yang menuju ruangan ini Ryujin, apa kau masih bisa bertarung dengan tangan seperti itu?", tanyanya.


Yeji melihat ibu jari tangan kiri Ryujin yang sudah patah dan tangan kanan Ryujin yang berlumuran darah karena mencoba melepaskan tali tebal itu dengan beling pecahan gelas.


"Kau lupa? Aku masih memiliki kedua kakiku." Senyum Ryujin menyeringai dengan tatapan seperti ingin memangsa.


Yeji mengingat tendangan Ryujin benar-benar sangat kuat, di seleksi pertamanya untuk menjadi anggota the killer Ryujin menumbangkan lawannya hanya dengan satu tendangan di leher lawan.


Murder Weapon  #ryejiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang