5 ~ Jeonghan

116 11 0
                                    

POV: Jeonghan

"Abang pulang!" teriakku saat masuk ke rumah.

"Oh anak Bunda uda pulang, nak" terdengar suara Bunda di dapur.

"Subin uda pulang?" tanya aku dan salim sama Bunda.

"Uda tuh di kamar nya, Ayah pulang agak maleman jadi nanti abang bukain pager nya ya" pesan Bunda.

"Aman" aku berlari naik ke atas sambil mengunyah keripik singkong yang tadi Bunda sedang masukkan ke dalam toples.

Subin Yoon adalah adik perempuanku, ia masih SMA namun tahun depan ia akan masuk kuliah.

Kamar kami berhadapan dan sebelum aku masuk ke kamarku, aku harus melakukan kewajibanku yang tidak boleh terlewatkan.

Yaitu mengganggu adikku.

"Binsu!" aku membuka pintu kamarnya tanpa mengetuk.

Ia terlihat dalam posisi tengkurap sedang mengaplikasikan cat kuku di kukunya.

"Apaaa?" tanyanya malas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apaaa?" tanyanya malas.

"Masuk Polgata ya nanti" aku duduk di ranjangnya.

"Ogah, Unpat lebih keren" jawabnya.

"Keren jidat lo" aku menjitak jidat nya.

"Argh!" erang nya dan menatapku sinis.

"Ihh ganggu mulu! Bunda! Abang jail nih!" ia mengadu seperti biasa, tapi aku tidak peduli.

"Eh abang lagi deket ama cewe tau" kataku.

"Terus?"

"Cakepan dia dari pada elu"

"Ih apa sih! Pergi sono" Subin bangun dan duduk sambil memeluk bantal.

"Tar mau abang kenalin ke Bunda"

"Gak peduli, udah ah sana"

"Yakin gak mau liat orangnya?" aku mengganggunya dengan usil.

"Gak"

"Yakin nih?"

"Ihh"

Aku dengan sengaja menyentuh cat kuku nya yang masih basah sehingga itu jadi rusak dan harus di ulang.

"Yahhh abangg! BUNDAAAA!!" dia mulai kesal, aku hanya tertawa dan bangkit dari kasurnya.

"Tar abang kenalin kamu sama calon cewe abang" ucapku.

"Terserah, uda ah sana, kalo mau pergi tutup lagi pintunya" suruhnya.

Namun, tentu saja aku tidak akan melakukan itu.

Ku matikan lampu kamarnya dan berlari masuk ke kamarku.

"AHHHH ABANGGG!!!!"

Aku hanya bisa tertawa dan kemudian mengunci kamarku.

momo jeongcheol : 2 plus 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang