18 ~ Author (End 17+)

541 8 8
                                    

POV : Author

Sepasang mata terlihat mencoba untuk membuka kelopak mata yang semalaman telah ditutup. Mata cantik yang dimiliki oleh seorang wanita itu berwarna hitam kecoklatan saat tersorot sinar matahari pagi. Dengan terpaksa wanita itu membangkitkan dirinya dari tempat tidur yang nyaman. Menggosok-gosok matanya dan meregangkan otot-ototnya.

Dengan perlahan, wanita itu mengusap perut besarnya. Wanita itu sedang hamil sekarang. Hamil anak pertama setelah pernikahan satu tahun bersama suaminya. Suaminya terlihat masih terlelap di samping si wanita dengan tubuh telanjang dada. Tangan si wanita beralih untuk mengusap rambut pirang suaminya. Namun, karena usapan itu membuat si suami malah kebangun.

"Bangun sayang, kamu harus pergi ke Kalimantan jam 10" peringat si wanita dengan lembut.

sang suami tersenyum dengan mata yang terlihat masih tertutup. Dengan paksa ia buka matanya itu agar kantuk yang ia rasakan menghilang. Dengan sedikit kontak fisik yang ia lakukan pada istrinya, membuat si istri terlihat terbuai pelan-pelan. Pundak polos nan putih itu diciumi oleh si suami mengingat si istri hanya mengenakan dress hamil selutut dengan lengan buntung.

si suami tak henti-hentinya menciumi pundak juga leher wanita itu. Sedangkan si wanita hanya bisa diam menikmati kecupan yang diberikan sang suami.

"Kamu kok makin cantik aja sih semenjak hamil?" tanya si suami sambil meremas buah dada si wanita yang kini terlihat lebih besar dua kali lipat. Namun, yang dikatakan suaminya ini memang benar. si wanita jauh terlihat lebih cantik dan seksi semenjak hamil. Kulitnya makin cerah dan tubuhnya makin berisi yang membuatnya terlihat benar-benar lebih bergairah.

"Kayaknya aku harus sering hamilin kamu deh" leluconnya di sela-sela sentuhan-sentuhan maut yang dilakukan si suami.

"Morning pregnant sex?" tawar si suami dengan suara parau serta deru nafas yang terdengar membius.

"Of course"

Merasa mendapatkan lampu hijau dari si istri, si suami langsung melepas celana pendek dan celana dalamnya. Ia menarik celana dalam si wanita pula dan melebarkan kaki si wanita. Selanjutnya, mereka melakukan hal lumrah yang dilakukan suami istri. Meskipun mereka sudah rutin melakukan hubungan itu saat berpacaran, tapi tetap ini masih menjadi suatu keharusan.

"Aangghh lebih cepet Seungcheolhh" desah si wanita.

"Alright, Momo Choi!"

Mendadak wanita yang sekarang bernama Momo Choi itu tertawa di tengah aktivitas panas mereka. Pasalnya, ia dengan sengaja memanggil suaminya menggunakan nama untuk menggodanya padahal ia tahu kalau suaminya tidak suka kalau harus di panggil dengan nama.

Pagi yang cerah diawali dengan bersenggama singkat untuk menambah stamina bagi Seungcheol. Ia tak pernah lupa untuk melakukan itu bersama istri kesayangannya, Momo.

Lima tahun telah berlalu begitu cepat. Keduanya sudah menyelesaikan pendidikan mereka bahkan sampai jenjang S2. Bersungguh-sungguh dalam berkomitmen yang akhirnya membawa mereka ke pernikahan.

Tepat setelah lulus dari Politeknik Begawan Duta, di tahun itu juga Momo langsung melanjutkan program ekstensi atau program lanjutan dari D3 ke S1. Setelah selesai program tersebutpun, Momo kembali melanjutkan pendidikan S2 nya tanpa mengenal menyerah. Ia dan Seungcheol sepakat mengambil S2 di luar negeri. Sehingga pada saat itu mereka pindah selama dua tahun ke Jepang untuk pendidikan mereka dan kembali setelah selesai.

Didukung dengan kekuasaan jabatan yang dimiliki Papa nya, Seungcheol dengan mudah sudah bekerja dan mengambil alih beberapa saham sang Papa di perusahaan tambang yang Papa dan Kakaknya geluti. Tak hanya Seungcheol yang bekerja, tapi Momo juga. Bedanya, Momo mendapatkan pekerjaan remote yang perusahaannya berbasis di Jepang. Jadi, Momo sudah terbiasa bekerja di rumah dengan laptop yang terus menyala. Namun demikian, ia tak pernah melupakan kewajibannya sebagai seorang istri.

momo jeongcheol : 2 plus 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang