11 (✓)

24 5 0
                                    

Jum'at, 10 Febuari 2017

07.00

Pagi yang dingin, hari ini tanaman tampak lebih berembun dari biasanya. Kaki jenjang itu menginjak bumi yang tanahnya basah, di lengkapi dengan pemandangan genangan air diatas aspal, menandakan telah turunnya hujan deras tadi malam. Selangkah demi selangkah, Wonwoo berjalan menuju sekolah.

Tap

Ia menghentikan langkahnya.

Secara otomatis kepalanya tergerak menoleh kearah bangku umum yang terletak tak jauh dari rumahnya. Kalau tidak menginap di rumah Wonwoo, artinya Sana tidur di luar, kan? Entah kenapa Wonwoo ingin memastikan hal itu.

Tapi, kosong.

Tak ada satu pun orang yang duduk apalagi tidur diatas kursi itu.

Wonwoo dengan pemikiran tak ingin repot nya, hanya berpikir, yah, mungkin di tempat lain?

Tapi dimana ya?

.

.

Kelas

Mata Wonwoo melihat kearah belakang bangkunya yang ia ketahui adalah bangku Sana- kini kosong, tak di duduki Soomay atau siapapun di kelas. Padahal keadaan kelas sudah ramai, namun orang bernama Soomay itu justru duduk di bangkunya yang dulu.

Alis Wonwoo sedikit mengkerut menyadari hal itu.

Wonwoo mendudukan bokongnya diatas kursi miliknya, lalu memposisikan diri tuk menyamankan dirinya.

Tak lama setelah itu, bel berbunyi, guru pun datang.

"Pagi anak-anak." Sapa Bu Dewi.

"Pagi buu." Jawab murid-murid.

"Ibu absen ya."

"Iyaa bu."

"Ah Bo Ong."

"Hadir."

"Choi Soo May."

"Hadir."

"Go Re Ngan."

"Hadir."

"Jeon Wonwoo."

"Hadir." Respon Wonwoo.

"Kim Do Old."

"Hadir."

"Lala Karmela."

"Hadir Bu."

"Min Armin."

"Hadir bu."

"Minatozaki Sana."

".."

Wonwoo seketika menoleh kearah Bu Dewi dengan tatapan kaget.

Ia tak salah dengar, kan? Nama Minatozaki Sana benar-benar disebut barusan? Maksudnya, nama yang kemarin mereka lupakan 100% dengan wajah tanpa rasa bersalah sama sekali itu akhirnya disebutkan?? Secara tiba-tiba?

Betul juga.

Wonwoo tersadar akan sesuatu.

Benar, bangkunya.

Bukan Soomay yang duduk kembali di bangku semula, melainkan keberadaan Sana yang kembali terisi di kelas ini.

"Sana masih belum masuk, ya?" Tanya Bu Dewi pada siswa-siswi di kelas. Rautnya tampak sedikit menyiratkan kesedihan dan simpati.

"Iya bu.." Jawab salah satu siswi pelan.

"Hmm gitu, yaudah, selanjutnya, Mon Moo moon."

"Hadir bu!"

LOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang