5(✓)

48 7 2
                                    

Wonwoo PoV

Kamis, 9 Februari 2017

06.00

Aku menatap datar pintu kamarku yang tertutup rapat. Tak ku sangka aku akan diusir dari kamarku sendiri. Padahal sudah ku tolong, agak tidak tahu di untung ya makhluk satu itu.

".."

Ya sudahlah.

Aku pun menjauh dari kamar dan menuju ke ruang tengah untuk sekedar duduk sambil memainkan handphone, menunggu gadis itu selesai mengganti bajunya. Karena setelah ini aku akan berangkat sekolah, tentunya aku harus mengambil tas serta buku pelajaran yang ada di kamarku.

Cklk

Suara pintu kamarku terbuka. Menandakan bahwa dia telah selesai berganti baju. Aku pun mematikan handphoneku, mengantonginya, lalu berdiri dan mendekat kearah kamarku.

Kulihat gadis itu tengah berdiri didepan pintu kamar dengan menggunakan baju kaos putih casual tangan pendek milikku yang kebesaran dipakai olehnya, tidak sebesar ibumu membeli baju lebaran untukmu supaya dapat dipakai sampai dewasa, namun yah, baju kaos ku cukup menutupi sampai pahanya. Bagian lengan baju itu yang biasanya ku pakai menutup hanya sampai lengan atas pun menutupi lengan gadis itu sampai sikutnya.

Lalu, bawahan yang ia pakai adalah kolor longgar warna abu-abu milikku yang menutup kakinya sampai lutut bawahnya. Padahal biasanya hanya menutup sampai paha.

Aku tau kalau aku lebih tinggi darinya, tapi tak kusangka baju ku akan terlihat sebesar itu dipakai olehnya-

Ha.

Saking manusiawi penampilannya, aku hampir lupa bahwa gadis didepanku ini statusnya masih makhluk misterius yang tidak diketahui jenis apa. Bukan berarti sebelumnya penampilan gadis ini tak manusiawi, karena memang tak ada bekas luka atau apapun yang membuat dirinya terlihat seperti orang yang sudah mati atau sosok makhluk halus seperti roh/hantu.

Sebelumnya juga ia hanya terlihat seperti siswi SMA normal pada umumnya dengan seragamnya, jikalau aku melupakan keadaannya yang tak dapat dilihat semua orang itu. Hanya saja kali ini, dengan baju casual seperti itu, ia malah terlihat seperti orang biasa. Seperti anak kosan di hari minggu yang sedang nganggur.

Oh iya.

Semalam suhu tubuhnya sangat panas, sekarang bagaimana, ya? Aku pun menempelkan punggung tanganku pada keningnya, bermaksud untuk memeriksa suhu tubuhnya.

"Hm, sudah turun." Ucapku, lalu menarik kembali tanganku dari keningnya.

".."

"Yasudah, permisi." Ucapku lalu masuk ke dalam kamar, mengambil berbagai keperluanku untuk sekolah.

Setelah menggendong tas hitam milikku, aku berjalan keluar kamar menuju pintu depan. Sebelum membuka kunci pintu keluar, terlebih dahulu aku mengambil sepatu sekolah ku yang ada di samping pintu.

Kududukkan diriku diatas lantai, dan mulai memakai dua sepatu itu.

Gadis itu sedari tadi hanya diam ditempatnya sambil melihatku kesana kemari.

Tap

Tap

Derapan langkah kaki kecilnya yang mendekat terdengar olehku.

"H-hey, kau mau pergi ke sekolah?" Tanya gadis itu, kini ia sudah berdiri di belakang ku.

"Ya kemana lagi." Jawabku. Seragam yang kupakai, tas ransel yang kugendong, sudah lebih dari cukup menjelaskan kemana perginya diriku. Kemana lagi kalau bukan ke sekolah? Kecuali aku siswa nakal, baru kau tanya. Aku kan introvert.

LOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang