14(✓)

65 3 1
                                    

Setel lagu instrumental piano terbaik kalian!

Flashback

Kamis, 9 Febuari 2017

18.56

Dibelakang pohon mangga tak berbuah yang jaraknya sekitar 7 meter jauh dari kontrakan Wonwoo, Sana menatap laki-laki yang baru pulang dari masjid itu, ia tengah berdiri didepan pintu sambil membaca note yang Sana tulis.

Tersenyum tipis, Sana menghembuskan nafas kasar.

"Mungkin, hidup seperti roh sungguhan juga tidak buruk." Gumam Sana, ia lalu melangkahkan kakinya menjauh dari lingkungan itu.








































Saat ini, perasaannya lebih tak karuan dibanding sebelumnya.

Tapi ia memilih agar masalah ini di keep sampai sini saja. Jika memang Sana tak dapat kembali seperti semula, kondisi seperti ini pun bukan masalah untuknya.

Tak dilihat?

Tak diingat?

Dilupakan?

Apa masalahnya?

Bukankah dengan itu ia jadi bebas?

Benar, ia bebas melakukan apapun.

Bebas..

Lantunan suara siulan angin malam yang meniup batang-batang bambu itu menjadi melodi pelengkap tarian yang sedari tadi ia langsungkan.

Diantara pohon-pohon bambu tinggi yang menjadi latar tempatnya, serta cahaya rembulan yang masuk melewati dedaunan carang yang menjadi lampu penerang untuknya, Sana membuat ruang miliknya sendiri malam ini.

Disana, ia dapat menari sesuka hatinya, mencurahkan segala perasaannya.

Menatap ke langit, bulan yang semula menyinarinya kini perlahan mulai menghilang. Tidak lama setelah itu, Sana merasakan setitik demi setitik air hujan jatuh menerpa kulitnya.

Persekon, Sana melihat sosok gadis dari kejauhan yang berdiri menatapnya lama diluar belantara pohon-pohon bambu.

Siapa? Ada orang lain selain Wonwoo yang bisa melihatku?

Sepertinya ia mengenal orang ini. Ia menggunakan seragam sekolah yang sama seperti Sana, perawakan tubuhnya tak asing, teman sekelas? Wajahnya tak begitu terlihat karena gelap.

Sana berjalan mendekat kearah gadis itu untuk bertanya. Namun, begitu di dekati, gadis itu malah berlari menjauhi Sana.
"T-tunggu!" Sana dengan rasa penasarannya tetu tak menyerah dan berlari mengikutinya.

Tidak peduli dengan hujan yang masih turun deras membasahi bumi.

Sana terlalu fokus mengejarnya, sampai tak menyadari bahwa dirinya sedang dituntun ke suatu jalan kemana tempat yang selama ini dicari-carinya berada.

Hingga, gadis misterius itu bernhenti di depan rumah sederhana dimana terisi banyak orang yang sedang mengadakan pengajian disana.












LOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang