9(✓)

68 6 0
                                    

Author PoV

Ya, benar.

Sana memiliki kekuatan dimana ia dapat menghilang sesuka hatinya. Kekuatan itu ia dapatkan dari orang asing misterius pada tahun 2014 lalu, tepat saat keluarga Sana mengalami banyak masalah, baik krisis ekonomi maupun hubungan antara keluarganya.

Layaknya anak broken home pada umumnya, masalah yang ada pada rumah Sana pun tidak jauh dari pertengkaran orang tuanya yang terjadi hampir setiap hari. Tapi, itu bukan hal yang dapat di biasakan ataupun di normalisasikan, bukan?

Suara teriakan keduanya yang saling tak mau mengalah.

Tangisan ibunya yang selalu terdengar pilu setiap malam.

Pemandangan seorang ayah yang selalu kasar terhadap istri dan anaknya.

Pemandangan seorang ayah yang tak becus menafkahi keluarga dan malah menghabiskan uang untuk bermain judi.

Pemandangan rentenir yang setiap hari datang dengan tidak sopan dan berlaku kasar terhadap ibunya untuk menagih utang judi ayahnya yang hingga puluhan juta.

Sana selalu bersembunyi di dalam lemari atau di bawah meja sesuai dengan arahan dari ibunya, agar rentenir itu tak macam-macam pada Sana.

Tapi.,

Sana juga punya otak dan pemikiran yang berkembang sesuai usianya. Ia tau bahwa hal itu tak benar, ia tau, tapi ia tak bisa bergerak karena ketakutan yang begitu besar dalam hatinya. Ditambah, ibunya selalu mengatakan untuk tak ikut campur masalah orang dewasa.

Pada akhirnya ia hanya bisa diam.

Namun.,

Diam bukan berarti baik-baik saja, diam bukan berarti ia merasa tidak masalah dengan apa yang terjadi. Justru karena diamnya itu, semuanya terus berlanjut tanpa terlihat akhir yang baik. Sehingga pada akhirnya di hantui oleh dirinya yang merasa bahwa ia tak berguna sebagai seorang anak.

Karena pastinya, dimana pun itu, di balik diamnya seorang anak saat kedua orang tuanya berselisih, ada mental yang perlahan tapi pasti, yang semakin hari semakin terkikis dan akhirnya rusak.

Sehingga tidaklah tidak mungkin dapat menumbuhkan pribadi baru tanpa disadari anak itu. Ambisi kuat yang tak terwujud, luapan emosi yang selalu tertahan, akhirnya membuncah dan membentuk 'kepribadian' lain dalam diri seseorang, yang terwujud karena ketidakmampuannya.

"Kau terlihat kesulitan." Ucap seseorang.

"Mau ku bantu?" Tawarnya.

"Kau bisa melakukan segalanya, tanpa mengkhawatirkan apapun." Itulah nilai jual yang di tawarkan oleh orang yang berkali-kali Sana coba ingat wajah, nama, dan suaranya, tetap tak berhasil. Sering kali Sana mencari identitas maupun sedikitnya jejak mengenai orang itu, namun tetap tak ditemukan, tak tersisa sama sekali. Seakan memang sejak awal ia tak pernah ada.

Tapi, rasa penasaran Sana mengenai orang misterius itu hanya berlaku sampai satu minggu saja. Setelah seminggu berlalu, Sana menjalani hidup dengan menggunakan kekuatan itu layaknya ialah pemilik tunggal dari kekuatan tersebut. Melupakan 'dia' yang telah menawarkan bantuan saat Sana kesulitan.

Hingga orang itu hilang dan terlupakan seiring berjalannya waktu.

.

.

Sejak Sana mendapatkan kekuatan misterius itu, banyak perubahan yang terjadi dalam hidupnya- yang tentunya berkaitan dengan masalah keluarganya.

Pertengkaran antar kedua orangtuanya memang tak dapat di hindari, kelakuan bengis suami pada istrinya pun belum berhenti, dan sosok ayah yang datang setiap malam dalam keadaan mabuk pun masih berlanjut- namun pemandangan buruk disekitar rumah Sana sedikit mengurang. Seperti rentenir yang semakin jarang datang ke rumah hanya untuk merecok, sekalinya datang, orangnya pasti akan beda dari yang datang sebelumnya. Bukan jadi masalah juga si, tapi kalau sebelum ini, selalu nya rentenir yang sama yang akan menagih hutang ayah Sana, sampai gadis itu muak ingin merauk tompel besar yang ada pada wajahnya.

LOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang