Getting Closer

246 25 14
                                    

°○°○°○°

"Kau sangat keterlaluan Lee Jeno"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau sangat keterlaluan Lee Jeno"

Sang pemilik nama hanya mendesah malas dengan komplain yang kesekian dari Hwang Hyunjin malam ini. Bahkan saat sudah duduk dan mendapat buku menu, Direktur personalia itu tak kunjung menutup mulut atas keluhannya.

Pulang dari kantor, Jeno mendapatkan undangan makan malam. Hyunjin memang berpesan untik membawa sekretarisnya --Ryujin agar bergabung karena Karina juga akan ia bawa serta.

Tapi bukan Jeno jika peduli. Pria bermarga Lee bahkan tidak mengabari Hyunjin jika sekretaris direktur utama itu sedang cuti. Lalu saat Hyunjin menyudutkan Karina, wanita itu hanya nenjawab tidak tahu jika saudaranya sedang mengambil cuti.

"Kau ini benar saudaranya atau bukan, nona Yoo? Bagaimana kau tidak tau jika sekretaris Shin cuti hari ini"

"Diamlah Hwang."tegur Jeno sudah sedikit jengkel.

Hyunjin mau tak mau hanya mendengus sebal kemudian menutup buku menu dan menyenderkan badannya pada punggung kursi.

"Aku tidak berselera"finalnya.

"Lalu? Pulang saja"

Hyunjin menyipit melempar tatapan mematikan pada sahabat temboknya. "Ya sudah! Aku pulang saja, tidak ada gunannya aku kemari tapi tidak bertemu dengan pujaan hatiku"keluhnya sekali lagi

Karina yang merasa terjebak diantara dua direktur itu akhirnya menoleh pada Hyunjin dengan tatapan skeptis. "Kau serjus menyukai saudaraku, Tuan Hwang?" Tanya si rambut navy.

Pasalnya ini Hwang Hyunjin, perkataan suka atau ungkapan cinta bukan sesuatu yang valid untuk didengar. Playboy atau penggoda ulung mana yang bisa dipercaya, bukankah begitu?

Pria berbibir tebal itu lantas memiringkan tubuhnya pada Karina, "Menurutmu? Untuk apa aku menyuruhmu membeli hanyak hadiah dan mengirimkannya ke ruangan Jeno?" Sebelah alis Hyunjin terangkat naik menunggu jawaban Karina.

"Aku kira kau mengirimkannya untuk direktur Lee"cicit Karina

Memang ini sudah kelima kalinya Karina disuruh oleh Hyunjin membelikan boneka, baju, perhiasan dan juga menyuruhnya mengirimkan paperbag itu ke ruangan direktur utama. Tapi dia tidak pernah berekspektasi bahwa itu untuk saudaranya. Walau sebenarnya tidak masuk akal juga jika Hyunjin memberikan benda seperti itu pada Jeno.

"Kau yang benar saja, nona Yoo! Aku tidak mungkin mengirimkan cincin pada seorang pria. Aku masih normal"balasnya penuh dramatis

Sementara Jeno hanya memutar bola matanya bosan. Melihat reaksi Hyunjin yang berlebihan atau kebodohan Karina yang menyangka semua hadiah itu untuknya. Jelas-jelas hadiah yang Hyunjin kirimkan adalah barang untuk wanita.

"Lebih baik kau pergi"celetuk Jeno pada Hyunjin yang masih saja mengerang frustasi. Entah bagaimana ada manusia seberlebihan Hyunjin, dan entah bagaimana mereka akhirnya bisa berteman.

Who can find me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang