Vol 1 - The Hunter

285 30 1
                                    

(best part: 0:18)

Hello Reader! Terimakasih karena sudah tertarik membaca cerita terbaru ku yaitu Jungoo's Doll. Happy Reading!

diingatkan lagi, Jungoo di cerita ini
⚠️OUT OF CHARACTER.⚠️

...

...

...

...

...

Sore hari menjelang malam, seorang Gadis Penyihir yang mempunyai kekuatan ajaib, sedang menjelajahi sebuah hutan yang konon katanya disana adalah wilayah sang kanibal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sore hari menjelang malam, seorang Gadis Penyihir yang mempunyai kekuatan ajaib, sedang menjelajahi sebuah hutan yang konon katanya disana adalah wilayah sang kanibal. Ia melakukan tindak kriminal tanpa henti, dan kini ia adalah buronan para polisi (Kim Jungoo).

Penyihir itu bernama Y/n, ia memutuskan untuk menjelajahi hutan itu. Menyelidiki dan mendeskripsikan apa yang ia temukan disana.

Namun saat waktu telah berlalu, saat ia sedang fokus, sebuah peluru di luncurkan ke kaki nya, membuat kakinya berdarah. Y/n mencoba mengeluarkan kekuatannya untuk menyembuhkan luka nya. Namun, peluru itu bukan peluru biasa, itu peluru dengan kekuatan menghilangkan kekuatan seseorang.

Y/n tergeletak disana, ia takut dengan apa yang akan terjadi. Sebuah suara tertawa terdengar, tawa seorang Pria yang kejam, sang kanibal, Kim Jungoo...

Jungoo tertawa, ia mendekati Y/n dengan cara yang mengancam, hawa dihutan menjadi sangat dingin, burung burung berterbangan keluar dari hutan itu.

Y/n melihat sosok sang kanibal, Kim Jungoo, ia langsung kaget dan takut. Ia mencoba berdiri namun kaki nya benar-benar mati rasa dan susah untuk digerakkan.

Sang kanibal terus berjalan mendekati Y/n sampai dimana, Kim Jungoo menggendongnya sambil berbisik. "Mine."

Y/n yang shock langsung memukul wajah Jungoo, sehingga Jungoo langsung menjatuhkan tubuh Y/n ke tanah dan memegang tempat wajah yang Y/n tampar.

Jungoo memelototi Y/n dengan penuh amarah, sementara Y/n menatap Jungoo dengan ketakutan, air mata mulai muncul di mata nya dan hampir berlinang di pipi nya.

Namun, Jungoo dengan cepat mengusap air mata Y/n dan menggendongnya sekali lagi. Kali ini Y/n berbicara. "Jangan menggendong ku! Ingin kau bawa aku kemana?!" Ia berbicara dengan nada yang tinggi serta dengan nada ketakutan.

"Shh.. diam. Sekarang kau milik ku." Ucap Jungoo dengan senyum tipis. Y/n melihat senyum terpampang di wajah Jonggun, ia mencoba memberontak namun itu sia-sia, Jungoo tetap menggendong Y/n sampai ke rumah nya.

Sesampainya disana, Jungoo melepaskan gendongannya dan membiarkan Y/n duduk di sofa. Setelah kekuatan Y/n hilang, entah kenapa tenaga dan pikirannya mulai kacau dan menurun.

Y/n menangis ketakutan dengan apa yang akan diperbuat Jungoo kepada nya, namun Jungoo hanya diam disana menatap ke arah Y/n yang menangis, ia lalu duduk disebelah Y/n dan merangkul pinggangnya.

Ia menarik Y/n ke pangkuannya dan mengusap air mata yang berlinang di pipinya. "Sssh... Jangan menangis, aku tak akan memakan mu jika kamu menuruti perintah ku." Bisiknya.

Y/n membeku sejenak dan memikirkan apa yang baru saja ia katakan, Perintah?! Kau pikir aku ini siapa mu sampai harus diberi perintah, Y/n sungguh kesal sehingga ia bangkit dari pangkuan Jungoo dan menampar pipi Jungoo, tidak hanya itu, ia juga menendang kepala Jungoo.

Jungoo yang mendapati serangan tiba-tiba itu, ia langsung tersentak kesakitan, dengan cepat ia menarik kedua tangan Y/n dan menggendongnya ke sebuah gudang.

Jungoo melemparkan Y/n ke dalam gudang dengan kasar. Punggung Y/n membentur dinding dengan sangat keras, membuatnya terpojok. Jungoo mendatangi Y/n sambil mengeluarkan sebuah pisau yang besar.

Mata Y/n melebar penuh dengan ketakutan, air mata mulai berlinang kembali. Jungoo hendak memukul Y/n dengan pisau tetapi dia menghentikannya karena ia melihat air mata mengalir di pipi Y/n.

Ia segera menarik Y/n ke pelukannya dan menghapus air mata nya, mencoba untuk menenangkan Y/n. Namun Y/n yang masih ketakutan dan kaget, ia langsung mendorong Jungoo menjauh darinya.

Jungoo marah karena penolakan Y/n yang ingin ditenangkan olehnya. Plak! Sebuah suara tamparan yang cukup keras memenuhi ruangan, Jungoo kehabisan kesabaran dan ia menampar pipi Y/n dengan sangat keras, sampai menimbulkan kemerahan dipipi nya.

Y/n memegangi pipinya. "Apa..apa yang kau perbuat..?!" ucapnya pada Jungoo, dengan mata melotot dan air mata mulai berlinang kembali.

"Aku melakukan itu karena kau harus mematuhi dan menerima segalanya yang aku perbuat, berikan pada mu." Ucap Jungoo dengan ketus.

Y/n mengerutkan alisnya. "Kau pikir aku ini apa?! Aku juga punya rasa takut dan shock dengan apa yang terjadi. Aku seperti ini karena aku takut kau akan melukai ku- "

Plak! "Aku ngelakuin apa?! Memang nya saat di hutan tadi aku ingin membunuh mu? Justru aku membawa mu pulang! Bersyukurlah karena nyawa mu masih ada, kalau aku mau, aku bisa memakan mu hidup hidup!" Ucap Jungoo dengan nada tinggi.

Y/n memegangi pipinya sekali lagi, ia menyembunyikan wajahnya dengan rambutnya yang panjang, ia menangis kesakitan namun tak mengeluarkan suara.

Jungoo yang masih emosi langsung menjambak rambut Y/n dan membanting tubuh Y/n ke lantai, dagu Y/n membentur lantai dengan sangat keras, ia menangis kesakitan.

Namun hal itu tak memuaskan Jungoo, ia justru semakin kasar kepada Y/n. Jungoo menarik tangan Y/n agar berdiri dan langsung mengeluarkan pisau nya, ia hendak menggores kulit mulus Y/n, namun Jungoo berhenti.

Ia sadar dengan apa yang ia lakukan, ia tak mau melukai atau membuat kulit Y/n menjadi rusak. Ia segera menarik Y/n mendekat dan mencium bibir Y/n dengan kasar dan penuh gairah.

Erangan Jungoo buat agar semakin memanaskan suasana, Y/n tak bisa memberontak karena kedua tangannya terus di pegang erat oleh Jungoo, ia hanya bisa mengeluarkan suara namun tidak memakai kata kata.

Setelah lebih dari tujuh menit, Jungoo akhirnya melepaskan ciuman itu, ia melihat bibir Y/n yang sangat merah dan ada bekas gigitan Jungoo di bibir Y/n, membuat Jungoo terangsang.

"Gila kamu ya?! Kenapa..kenapa kamu ngelakuin itu, astaga benar benar menjijikan!!" Kesal Y/n.

Jungoo tersenyum nakal. "Daripada aku menyakiti mu lebih baik aku membuat mu suka pada ku."

Y/n terengah-engah dan tak sanggup untuk berdiri, pandangannya mulai kabur dan tubuhnya terjatuh ke pelukan Jungoo.

Jungoo tau ini karena peristiwa tadi yang membuat Y/n kesakitan dan sedikit shock. Ia segera menggendong Y/n ke kamarnya dan membaringkan tubuh Y/n diatas kasur.

Jungoo mencium kening Y/n dan kemudian ia meninggalkan kamar tidur, membiarkan Y/n istirahat sejenak.

...

...

...

...

...

Bersambung...

Jungoo's DollTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang