***
Sesampainya diresto tempat makan kedua orangtuanya, Kavin sesegera mungkin membawa Syafa untuk masuk kedalam ruangan private yang sudah Ayu pesankan.
Syafa yang masih mengatur degup jantungnya itu masih terdiam tak tahu harus bagaimana ketika Kavin membawa tangan nya dalam genggaman laki-laki itu. Tanpa memperdulikan orang-orang yang melihat kearahnya karena penampilang yang mungkin serba tertutup, entah ada yang ngeuh atau tidak biarlah urusan belakang promosi Film Syafa pun masih berlanjut hingga akhir penayangan berakhir, yang penting gala premier sudah mereka lakukan.
Dibawanya oleh beberapa karyawan ketempat yang Kavin tanyakan.
"Silahkan masuk mas.." Sang pelayan tersebut mempersilahkan Kavin memasuki ruangan private itu.
"Maaf menunggu lama" Ucap Kavin masuk kedalam ruangan, semuanya pun menoleh kearah Kavin dan Syafa yang baru saja sampai.
"Gapapa, sini nak" Ucap bunda pada Syafa kemudia memberikan bucket bunga berukuran lumayan besar.
"Congratulation anak bunda untuk film nya" Ujar Bunda menyerahkan bunganya, Syafa mendekati bundanya memeluk lalu mencium kedua pipi bundanya.
"Huhuhu makasih bunda.. " Jawab Syafa yang sudah berkaca-kaca itu.
"Uluh-uluh jangan nangisss" Ucap bunda menepuk-nepuk pelan pipi anaknya itu.
Kavin tersenyum kemudian menarik pelan kursi untuk Syafa duduki, sikap Kavin itu berhasil mencuri semua mata yang berada disana terutama bunda Syafa.
"Kalian udah berapa lama kenal?" Tanya Gilang tiba-tiba mengintrupsikan Kavin yang masih saja menatap Syafa. Meskipun Gilang hanya kakak ipar dari Syafa tapi kasih sayang tulus sudah seperti adik kandungnya sendiri apalagi sejak tau ayah istrinya sudah tiada Gilang lah yang sering membela keluarga istrinya itu, menjadi kepala keluarga sekaligus garda terdepan keluarga.
Ayu tak enak dengan Kavin, menyenggol pelan tangan suaminya itu, "massss"
"Baru mas, ada kali hitungan nya bulan" Ucap Kavin berbicara jujur didepan kaka iparnya itu.
"Udah-udah inikan acara makan buat rayain film nya adek mas, sekalian kenalan ya bu itung-itung jalin silaturahim, kan ibu juga tetangga kalian mas" Ucap bunda pada Ibu yang berada disampingnya, yang ikut terkekeh dengan jawaban bunda. Posisi duduk nya ada Ibu-Bunda-Syafa lalu Kavin, disebrang mereka ada Tania-anak Ayu&Tania-Ayu lalu Gilang disebelahnya.
"Iya, ibu juga gak akan maksa anak ibu Kavin ataupun nak Syafa untuk dekat atau bagaimana, yang jalani hubungan kedepan nya toh mereka ibu cuma kasih support buat mereka, kasih doa, kasih saran yang baik untuk anak-anak ibu" Jawab Ibu menatap Kavin yang tersenyum.
"Mohon maaf bu sama Bunda, kayaknya aku ini sikap protektifnya harus kurang-kurangin sama adek" Ucap Gilang yang jadi tak enak merusak jamuan makan malamnya, Syafa terkekeh melihat wajah bersalah Kaka iparnya itu.
"Gapapa mas, bunda gak tahu deh siapa yang jagain Syafa kalau gak ada mas" Kata Bunda.
Obrolan pun terhenti ketika makanan sudah siap disajikan, keheningan terjadi hanya ada ocehan anak-anak yang membuat sedikit kegaduhan dimeja makan.
Kavin menyerahkan sendok dan garpu yang sudah ia lap dengan tisu lalu memberikan nya pada Syafa, "Makasih.. " Syafa bergumam sedikit menahan mukanya yang mungkin sudah memerah dengan perlakuan Kavin.
Kavin tersenyum kearahnya, "makan yang banyak" Sedikit berbisik pada Syafa tetapi masih bisa didengan oleh gadis itu.
Obrolan-obrolan ringan setelah menyelesaikan makan malam nya terasa hangat bagi dua keluarga ini, Kavin sedikit banyak nya tahu tentang Syafa ayahnya yang sudah tiada membuat Kavin mengerti kenapa Gilang sempat bertanya padanya, dan Kavin baru tahu sikap manja Syafa ketika bersama keluarganya, yang orang tahu Syafa selalu terlihat ceria, aktif, dan sebagaimana wanita hebat diluar. Tetapi setelah melihat nya disini Syafa jauh lebih manja, ia tak sungkan menunjukkan sikap manja nya kepada bunda dan kakaknya.
"Pulang nya biar ibu sama aku aja Vin, kalau kamu mau langsung pulang ke dorm kamu" Kata Gilang ketika mendengar Kavin akan mengantar ibunya pulang lalu balik kembali ke dorm nya itu.
"Gapapa mas, aku bisa bulak-balik kok" Kavin merasa tak enak jika harus menyusahkan mereka.
"Gapapa, kan tetangga gak perlu harus puter balik jadi searah" Jawab Ayu.
Ibu mengangguk menyetujui ucapan Ayu, "ibu sama kak Tania bareng neng Ayu aja. Kak Tania juga mau nginep hari ini" Ucap Ibu.
"Kamu bareng Syafa sama bunda kan searah" Ucap ibu.
Kavin tersenyum ketika Syafa melihat kearahnya.
"Iya boleh, yaudah mas gilang aku titip ibu yaa sama kak Tania" Ucap Kavin pada Gilang.
"Kayak kesiapa aja kamu Vin" Gilang terkekeh, "titip bunda juga yaa, hati-hati pulang nya" Ucap Gilang lagi.
Kavin mengangguk, lalu mereka bersiap untuk pulang, Syafa dan bunda berjalan menuju mobil Kavin. Kavin yang sudah bersiap di kemudi turun membuka pintu belakang untuk Syafa dan bunda.
Tak apalah jadi supir sehari, itung-itung belajar jadi calon menantu yang baik gumam Kavin, dalam perjalanan nya Kavin tertawa kecil mendengarkan cerita bunda dan Syafa yang sedari tadi tak berhenti, sesekali Syafa mengajak Kavin berbicara takut Kavin canggung karena dirinya dan bunda terlalu asik sendiri.
***
Sesampainya dirumah bunda lebih dulu meninggalkan Syafa dan Kavin berdua.
"Makasih ya nak Kavin, bunda masuk duluan ya ke rumah. Awas gak boleh macam-macam kalian" Ucap bunda sebelum keluar dari mobil.
Syafa tersenyum malu pada bundanya itu.
"Besok ada jadwal lagi?" Tanya Kavin pada Syafa.
"Besok aku ada kunjungan ke bioskop-bioskop sama teman-temen juga, mungkin satu atau dua minggu aku masih sibuk buat film" Jawab Syafa menyamankan posisi duduknya, hari ini sangat nya melelahkan.
Kavin mengulurkan tangan nya menyentuh tangan Syafa yang berada dalam pangkuan gadis itu.
"Capek yaa?" Tanya Kavin mengelus tangan Syafa dengan ibu jarinya. Tak di tepis ataupun tak marah merupakan sebuah reaksi jawaban dari Syafa, mungkin ini awal dari kisah mereka?
Syafa mengangguk, "lumayan.. " Gumam nya.
"Yaudah masuk, istirahat gih" Ucap Kavin.
"Makasih yaa udah nganterin pulang aku sama bunda, makasih juga buat bunga nya" Tawa Syafa pelan menatap bunga yang sudah berada dalam pelukan nya itu. Senyum nya menular pada laki-laki itu, "iya sama-sama.. Dah pulang sana masuk, istirahat" Suruh Kavin.
Syafa tersenyum kecil, lalu keluar mobil Kavin melambaikan tangan nya sebelum membuka gerbang rumahnya itu.
'Lampu hijau kayaknya nih'
Syafa berjalan dengan langkah kecilnya sebelum hilang dalam pandangan Kavin.
"Buu Kavin sukses cari calon mantu buat ibu" Kavin terkekeh pelan, senyumnya tak luntur melihat Syafa.
Setelahnya Kavin melajukan mobilnya untuk menuju dorm nya, ia pasti sudah ditunggu oleh membernya itu.
Bersenandung sepanjangan perjalanan nya, menikmati malam dengan bahagia* namanya juga lagi jatuh hati mohon dimaklumi saja teman-teman.
*
Mungkin rasa bahagianya buat hanya satu pihak saja, buktinya gadis yang sudah bersih-bersih, mengenakan pajamas bersiap untuk tidurnya itu juga sedang tersenyum-senyum diatas kasurnya dengan ponsel ditangan nya.
"Bundaaa kok bisa yaa anak bunda ini tiba-tiba begini, padahal dari kemarin-kemarin biasa aja ketemu lawan main nya" Gumam nya sembari memandangi layar ponsel nya itu yang tengah menampilkan sebuah pesan singkat dari seseorang.
Rasanya hari ini mungkin hari bahagia mereka berduaa, biarlah serasa dunia milik berdua yang lain ngontrak.
--
Mohon maaf hari ini cuma sedikit up nya, karena sekarang cuaca tidak menentu dan kesehatan ku sedikit terganggu jadi flu berat gak bisa lama-lama liat hp. Kalian jaga kesehatan yaa, makan yang banyak, istirahat yang cukup,vitamin dan obat-obatan harus selalu sedia dimusim sekarang.
Terimakasihh💚💚💚💜💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
My Home
Romance"Kalau kita sudah sama-sama siap bangun rumah tangga, why not?? Niat baik harus disegerakan" Kavin ardana