***
Sejak hari dimana Syafa menangis ketakutan, karena rasa bersalah atau rasa takut kehilangan Kavin. Keduanya semakin menunjukkan kedekatan nya, apalagi Syafa yang sudah menerima Kavin menjadi pasangan nya dalam artian 'Kekasih'.
Oke!! Ide gila yang hampir gagal itu akhirnya berujung memuaskan Kavin, sebetulnya tidak memuaskan hanya saja ada secercah harapan bagi keduanya. Syafa menyetujui komitmen Kavin, jika Kavin ingin terburu dalam ikatan hal yang serius, Syafa menolak dan mengajak nya untuk mengenal lebih dulu lewat 'pacaran'. Mau tak mau akhirnya Kavin pun setuju, setidaknya ada status yang pasti yang mengikat mereka.
Hari ini, hari ke-tiga Syafa dan Kavin melakukan syuting untuk series nya itu. Diantara semua pemain dan kru tidak ada yang mengetahui hubungan Kavin dan Syafa, terlebih Syafa meminta Kavin merahasiakan dari publik, hanya kedua keluarganya saja yang mengetahui hal itu.
"Udah makan siang?" Tanya Kavin yang baru saja take untuk dirinya, sedangkan Syafa sedang istirahat diruang tunggu yang telah disediakan. Ruangan yang dikhususkan untuk Kavin dan Syafa menyatu disatu ruangan. Karena untuk trailer sudah rampung dikerjakan, jadi pengerjaan kali ini dilakukan di indoor. Untuk outdoor atau set sekolah itu akan dikerjakan nanti.
Syafa menggelengkan pelan kepalanya, matanya hanya tertuju pada script yang ia hapalkan.
"Makan dulu sayang, nanti pusing. Jangan dibiasakan telat makan gitu" Ujar Kavin seraya membuka kotak makan Syafa, yang masih belum tersentuh sama sekali.
"Sebentar, ini ngapalin script dulu" Jawab Syafa menolak Kavin.
Kavin menyendokan nasi dan lauk pauk, kemudian menyodorkan nya pada Syafa.
"Buka mulutnya" Ucapnya, Syafa melirik Kavin yang sudah memegang sendok dengan nasinya itu. Mau tak mau Syafa membuka mulutnya.
"Gak mau pake telor" Pinta Syafa ketika Syafa merasakan ada telur yang masuk kedalam mulutnya.
Kavin dengan sabar kemudian memisahkan telur balado yang tersedia di kotak nasi itu.
"Aaa lagi" Kavin mengusap pelan sisa-sisa makanan yang menempel pada bibir Syafa, persis mengurus bocah lima tahun.
Seseorang mengetuk pintunya, dan tak lama seorang make up artis yang sudah bersiap untuk bekerja kembali.
"Uluh uluh minta disuapin" Guraunya masuk kedalam ruangan tersebut, Syafa yang tersadar seseorang masuk langsung terkesiap kaget.
MUA itu tertawa kecil, "gapapa makan aja santai, aku akan jaga rahasia kalian.. "
Syafa terkekeh pelan, "tumben mba kamu gak ke ruangan sebelah?" Tanya Syafa.
"Neng Dania udah siap buat take lagi sama mas panji, jadi aku disuruh kesini. MUA mu kan gak masuk hari ini" Balas MUA tersebut, Syafa mengangguk pelan.
Kemudia Kavin menyuapkan kembali nasi pada Syafa itu, "udah Vin kenyang.. " Tolak Syafa lalu meminum air mineral yang sudah disediakan.
"Hari ini Neng Syafa berapa take?" Tanya MUA.
Syafa berpikir sebentar, "aku sampe malam disini. Semua juga kan sampe malem?" Tanya Syafa.
"Neng Dania sampe sore, abis itu besok full di set" Jawab nya lagi.
"Mau sekarang?" Tanya MUA yang kemudian di angguki Syafa, Syafa duduk dihadapan cermin Kavin yang setiap disamping nya.
"Kayaknya mas Kavin ini tipe yang bucin yaa, kemana-mana harus ikut" Ujar MUA melihat kearah tangan yang bertaut itu, tepatnya Kavin yang sedang berbaring memejamkan matanya disamping Syafa, di tempat duduknya tetapi tangan nya memegang pergelangan tangan Syafa.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Home
Romance"Kalau kita sudah sama-sama siap bangun rumah tangga, why not?? Niat baik harus disegerakan" Kavin ardana