30. Masalah Besar

88 19 2
                                    


***

Terciduk sedang berada di agensi Kavin, Syafa sengaja menunjukkan kedekatan nya dengan Kavin ditengah Drama mereka yang akan ber-reproduksi.

Beberapa kedekatan dua sejoli sebelum dinyatakan bekerjasama dalam sebuah series, banyak kabar yang beredar diantara mereka. Netizen curiga mereka mempunyai hubungan khusus jauh sebelum series ini.

Netizen1 : " Benarkah? Sepertinya memang mereka ada hubungan spesial yang tidak kita ketahui. Tapi apapun itu aku sangat menantikan series mereka, terlebih ini debut pertama Kavin dalam dunia acting"

Netizen2 : " Mereka tidak ada hubungan sama sekali, Syafalah yang terlebih dahulu merayu Kavin. Mana mungkin Kavin jatuh hati pada gadis itu, aku benar-benar tidak setuju"

Netizen3 : " Meskipun sakit melihat mereka bersama jika benar, tapi aku bisa apa? Mungkin ini pilihan mereka. Aku hanya bisa mendukung saja"

Netizen4 : " Berita sampah, aku tak suka dengan kedekatan mereka. Syafa harus mendapatkan laki-laki baik bukan lelaki itu, Kavin hanya ingin menumpang namanya saja pada Syafa"

Berbagai komentar memenuhi sebuah artikel, dan beberapa sosial media mereka. Ramai sekali perbincangan mereka, terlebih kedua sama-sama menjadi idola baru dikalangan fans nya itu.

———

"Aku harus gimana kali ini? Harus senangkah? Sedihkah?" Seseorang berdecak pinggang menatap artisnya, yang hanya terdiam memainkan handphone nya.

"Terserah" Jawab artisnya itu.

"Syafa Alika Husein.. " Tegur Managernya itu, Syafa berdecak pelan.

"Apaa si mbak? Orang itu rumor biasa, wajar dong lagian aku sama Kavin deket jadi yaudah" Syafa tak ambil pusing dengan berita kali ini.

"Trus kalau ini apa?" Jeni menyerahkan kotak kecil berwarna merah hati, yang membuat Syafa menegang dan terkejut kearah Jeni, bagaimana bisa managernya tahu akan hal ini.

"Kok— bisa ad—"

"APA? " Sulut Jeni.

Syafa gugup, kemudian membuat kotak kecil itu dan membuang nya ditempat sampah.

"Sejak kapan kamu sembunyiin ini dari mba? Ini namanya teror Syafa, mba gak tau kenapa kamu sembunyiin ini dari agensi. Kamu dalam bahaya" Cecar Jeni lagi dan lagi Syafa terdiam. Dalam kotak kecil itu terdapat sebuah photo Syafa yang mungkin seseorang ambil dengan kameranya, lalu ada sebuah silet kecil dengan bercak darah. Dan sebuah surat kecil bertuliskan "pergi atau mati".

" Kamu yang selalu tiba-tiba pusing ternyata mikirin ini juga kan? Mba nemu obat tidur ditas mu, kemarin kamu pusing gara-gara ini kan?" Tuduh Jeni, Jeni sebenarnya tidak tahu kapan itu terjadi. Jeni mengetahuinya ketika syuting kemarin, Syafa yang mengeluh pusing secara tiba-tiba tanpa sebab membuat Jeni curiga, lalu ketika dirinya mengambil obat dalam tas Syafa, menemukan kotak obat tidur yang tidak pernah Syafa punya itu.

My Home Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang