Dilarang baper!!!!
~~Happy reading~~
Hari semakin gelap. Aku tiba dirumah dengan penuh pertanyaan. Pikiran ku terasa terbebani oleh banyak masalah yang tidak aku mengerti sama sekali. Aku duduk di sofa lalu menyenderkan kepala ku. Aku menutup mataku sejenak.
Aku menarik nafas dalam-dalam. "Hidup kadang seberat ini ya?" Gumamku. Ya, memang hidup terasa berat. Namun justru itu awak sebuah kebahagiaan.
Mungkin waktu akan menjawab semuanya.
Dan saat ini, aku mulai tertidur lelap. Tanpa disadari tengah malam telah tiba. Aku terbangun sebentar. "Hah? Jam satu????"
Ternyata aku tertidur begitu lama. Aku beranjak dari sofa menuju kamar. Sampai pada akhirnya aku mendengar suara bel rumah. Di jam seperti ini siapa yang akan datang? Maling? Mana mungkin maling menekan bel? Hantu? Hantu bisa menyentuh barang? Aku keluar membuka pintu melihat siapa yang datang. Tapi tidak ada orang. Apa bek pagar yang berbunyi? Aku mulai berjalan menuju pagar rumah. Sedikit menyeramkan. Aku mengurungkan niatku sebentar. "Orang iseng kali ya?" Gumam ku sedikit ragu-ragu.
Bel kembali di bunyikan. Seperti ini bukan iseng? Saat aku membuka pagar rumah aku melihat nya sedang tidak sadarkan diri dengan membawa botol minuman di tangan nya itu.
"Nara? Hem?"
Dia terus mengucapkan namaku sambil tersenyum manis, biasanya dia tahan dengan minuman kenapa sekarang dia mabuk? Cowok itu mendekat ke arah ku, hingga pada akhirnya dia terjatuh tepat di dalam pelukan ku. "Rey? Bangun??"
Aku membawa nya dengan susah payah masuk kedalam rumah. Cowok itu terus saja menyebut namaku tanpa henti. "Berat banget sih Lo!" Cibir ku yang langsung menggeletakkan tubuhnya di sofa. "Lo makan apa sampe berat gini? Makan ba--"
"Nara...gue gak mau putus...."
Deg
Tiba-tiba saja dia berkata seperti itu padaku? Lalu kenapa dia memutuskan ku saat itu? Apa karena aku yang meminta nya? "Rey..." Lirih ku. Aku melihat wajah polosnya itu. Seperti nya dia wajahnya tidak berbohong. Apa mungkin aku yang terlalu gegabah memutuskan sesuatu?
"Bentar, gue ambilin selimut"
Aku hendak mengambilkan selimut untuknya. Tetapi cowok itu langsung menarik tangan ku tanpa aba-aba, hingga aku terjatuh dalam pelukannya.
Deg
"Jangan pergi..."
"Gue gak mau ninggalin lo..."
Dia terus mengucapkan kata-kata yang sama di hadapan ku. Aku melihat ketulusan ada di dalam mata nya itu.
Kenapa aku bisa berfikir memutuskan orang yang benar-benar mencintaiku saat ini? Benar-benar bodoh banget!
"Jangan pergi...." Lirihnya yang hampir menutup matanya
"Gue gak akan pergi, gue disini..." Jawabku yang memeluk nya dengan erat.
Seperti ini kah di cintai seseorang yang benar-benar tulus kepada kita? Kenapa Rey...
Kami menghabiskan waktu di ruang tamu, aku mulai tertidur di sampingnya hingga pagi.
Ketika pagi hari tiba, aku terkejut ketika melihat Reyga sedang menatap ku sambil tersenyum.
Sontak aku langsung bangun dan menata rambut ku yang sedikit berantakan. Jantungku tiba-tiba berdetak dengan cepat, tolong jangan sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream
Teen FictionNara Bunga Dierja, 20 tahun. Banyak kesedihan yang dia rasakan saat usia mudanya saat ini. Kerinduan pada sang kakak yang begitu mendalam membuat hampir seutuhnya melupakan kakak nya.