Dilarang baper!!!!
~~Happy reading~~
Setelah jam makan siang, tinggal beberapa jam lagi aku akan pulang kerumah. Niat ku setelah pulang kerja, aku ingin bertemu dengan Senja dan minta maaf kepadanya.
Aku sudah terlalu jahat dan berprasangka buruk padanya. Yang dia ucapkan memang benar, aku harus lebih percaya diri lagi.
3 jam berlalu~
Akhirnya aku pulang, seperti niat awal ku tadi, aku ingin kerumahnya Senja. Saat aku tiba aku melihat Jaekal sedang ada dirumah Senja. Apa yang mereka lakukan? Tiba-tiba aku menjadi penasaran dengan kehidupan Senja.
Aku diam-diam mendengar pembicaraan mereka, suara mereka sedikit samar, tapi aku berusaha mendengarkan pembicaraan mereka dengan jelas.
"Lo, harus ungkapin jati diri lo Nja." Ujar Jean.
'Jati diri? Maksudnya?'
"Gak. Gue belum siap. Gue takut mereka akan benci gue."
'Takut? Benci? Maksudnya gimana sih?'
"Nja, Lo tuh harus jujur siapa lo sebenarnya. Gue takutnya mereka kecewa"
"itu yang gue takutin...........mereka jauhin gue..."
'apaan sih? Gak denger njir?? Kok ada kata jauhin? Apaan lagi ini???'
"Gue tuh takut mereka tau kalo gue tuh ma---"
Pyarrr
Tanpa sengaja aku menjatuhkan pot bunga yang ada disampingku. Aku segera berlari untuk menghindari pertanyaan dari mereka berdua.
Secepat kilat aku berusa lari, walau endingnya nyunsep di jalan.
Aku bersembunyi di semak-semak dekat rumah Senja, aku melihat Jaekal keluar membuka gerbang dan mengecek keadaan."Sial, pake acara nyunsep segala lagi" decak ku sebal seraya melihat lutut ku tergores sedikit. Aku melihat-lihat kondisi, apakah Jaekal masih di luar atau tidak? Ternyata Senja ikut keluar untuk mengecek sekeliling.
"Siapa yang jatohin bunga kesayangan gue!!!" Aku mendengar suara senja yang sangat marah.
"Nja sabar Nja" ujar Jaekal, yang membersihkan pecahan pot.
"Sabar?? Ini bunga dari mama gue!!! Siapa yang pecahin!!!! Keluar gak Lo!!!!!" Suara Senja semakin keras, aku sedikit takut senja akan marah padaku. Tapi ini salah ku, jadi aku harus keluar bertanggung jawab.
Aku pun menujuk kan diriku, Senja melihat ku lalu menghampiri dengan wajah yang marah. Aku hanya menundukkan kepala ku saja sebagai penyesalan ku. "Ra, lo pelakunya??" Tanya Senja yang sedikit menurunkan nadanya.
"I-iya...gue gak sengaja..." Jawabku yang sedikit gugup dan ketakutan.
"Shit!! Lo tau gak seberapa berharganya bunga ini??!!" Nada bicara senja kembali naik.
"M-maaf...Nja, gue gak sengaja"
"Argh!! Muak gue lama-lama!!" Senja kemudian pergi masuk kerumah dan mengunci pintu gerbangnya.
Aku hanya terdiam saja, kemudian Jaekal mulai menghampiri ku. "Lo nguping pembicaraan kita?" Tanya nya dengan tatapan tajam.
"E-enggak, tadi gue mau emang mau kesini. Tapi gak sengaja jatuhin pot nya senja, dan gue ketakutan jadi gue sembunyi..." Ucapku yang berbohong.
Cowok itu terus menatap ku tajam dan itu membuatku tambah takut dengan nya. "Awas aja kalo lo bohong" Gumamnya yang mulai meninggalkan ku.
'damn! Hampir aja ketahuan sama jae! Emang apa sih yang gak boleh gue ketahui???'
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream
Teen FictionNara Bunga Dierja, 20 tahun. Banyak kesedihan yang dia rasakan saat usia mudanya saat ini. Kerinduan pada sang kakak yang begitu mendalam membuat hampir seutuhnya melupakan kakak nya.