Hana berjalan disamping Aluna dengan sedikit menggigil. Semenggigil hatinya, hatinya sedang tak karuan belakangan ini. Ia didekati pemuda tampan kelas IPA 2, akhirnya ia diberi jawaban setelah melakukan sepertiga malam. Karena dari itu ia mengajak Aluna untuk pergi menonton saat ini
Aluna hanya meng-iya kan saja permintaan sahabatnya itu karena tidak akan ada yang melarangnya, lagipula? Ia selalu bosan sendirian.
"Aluna, bagaimana reaksi mu jika seseorang yang kita suka, oh tidak tidak, maksudnya jika seseorang yang tidak sengaja bertemu menyatakan perasaan kepadamu?"
Alis Aluna menyerngit heran "huh?" Ia kebingungan "jangan berbelit-belit, katakan dengan benar"
Hana menghela nafasnya gusar, sahabatnya ini sengat lemot "aku sedang dekat dengan Devan kelas IPA 2"
"Hah?" Aluna berteriak dengan keras "apa kau gila Hana?"
"haisshh, Aluna jangan berteriak! Aku malu dengan orang-orang!" Jawab Hana kesal dengan kelakuan sahabatnya
"Hei Aluna, lihat" Hana menunjuk kepada seseorang dengan paras yang begitu cantik, dan tidak mungkin Aluna tidak mengenalnya
"Sophia!!"
Aluna menegakkan badannya dan tersenyum paksa melihat Sophia yang sudah berada di samping Hana
"Syal mu lucu, warna hijau. Seperti milik Aluna. bukan begitu, Aluna?" Hana berkomentar lalu menoleh kearah Aluna
"Hah?" Aluna mengepalkan tangannya di dalam saku Hoodie nya itu, mukanya memerah tanpa disadari. Namun dipaksakan tenang membuat amarah membuncah di dalam hatinya
Hana sialan! Gumam Aluna
"In--ini punyamu?" Sophia bertanya dengan keringat yang bercucuran, tangannya gemetaran, padahal jelas jelas ini musim dingin.
Aluna segera mengeluarkan tangannya dari saku dan mengibas "bukan! punyaku warna maroon, Hana salah melihat sepertinya" Aluna mengelak cepat
Sophia menghembuskan nafas lega "oh.. kukira.."
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
ANNOYING FIANCE!
Teen FictionMenunggu sampai akhir hayat pun, bukan aku yang kau pilih. Namun untuk memperbaiki, aku masih menunggu kau mengucapkan maaf padaku.