013

27 23 1
                                    

"nah kan, kubilang juga apa! Aluna sepupuku yang paling cantik itu pasti datang!" Gery bersorak ribut sendiri, melihat Aluna yang berjalan ke meja yang sudah berantakan

Disinilah, mereka. Merayakan kelulusan dengan bersenang senang di bar. Tidak begitu buruk. Hanya mungkin, setelah ini Aluna akan di amuk. Pikirkan itu setelah pulang dari sini. Ia hanya ingin ikut merayakan bersama teman temannya

"Memangnya kalau aku tidak datang, perayaan ini tidak akan berjalan?" Tanya Aluna setelah duduk di kursi sebelah Sophia, lalu di sebelahnya ada Keenan. Ia melirik acuh, ia ingatkan pada dirinya sendiri. Aluna, ini terakhir kali. Kau harus ingat itu.

"Kita akan menunggumu sampai datang!" Gery, merangkul sepupunya itu dengan gemas

"Jika begitu, ayo mainkan permainannya" ucap Sophia. Disini ramai, mereka memainkan putaran botol yang ada di meja itu. Ah lihat, meja itu tidak ada bedanya seperti tempat sampah, seperti kata seseorang yang mengatai meja belajar Aluna saat itu. Botol minuman dimana mana, bungkus Snack yang berserakan. Dan sebagian dari mereka yang sudah hilang kesadaran. Ini gila, Aluna seharusnya tidak mengikuti ajakan kakak sepupunya ini.

Karena selain bau Alkohol, dirinya juga enggan melihat kedekatan tunangannya dengan teman dekatnya sendiri.

Sreet!

"Bagus! Truth or dare?" tanya Gery saat botoh itu mengarah ke arah Aluna

Aluna melihat kesampingnya "Hana atau Sophia?"

"Kau! Bodoh!" Ucap Gery

"Dare of course"

"Oke, minim satu botol" Aluna menerima tantangan tersebut ketika ia meminum, botol kembali di putarkan. Pusaran nya berhenti tepat, kepada Keenan.

"Truth or dare!"

"Truth"

"Apakah kau mencintai Aluna? Ah tidak, maksudku, apa kau sudah mencintai Aluna?"

Keenan melirik kepada Sophia yang juga tengah melirik nya. Sophia tersenyum canggung, hatinya seperti retak namun bukan karena di banting.

"Itu privasi"

Bersambung...

ANNOYING FIANCE!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang