PAGI HARINYA.
"Baiklah tuan , Terima kasih sudah menghadiri rapat kami! " Mereka berdua berjabat tangan
"Iya Terima kasih juga, atas kerjasamanya" Adelard mengangguk, kemudian meninggalkan meja rapatnya , lalu keluar menuju ruang kantor pribadinya
"Anda butuh kopi tuan ? " Tanya seorang wanita pembuat kopi
"Boleh antarkan keruang saya" Wanita itu mengangguk, lalu menyeduhkan kopinya
Pria itu akhirnya duduk dengan tenang , selesai juga urusannya ia meregangkan otot-ototnya
"Kopinya tuan" Wanita itu menaruh secangkir kopi lalu dengan biskuit ringan
"Iya Terima kasih"
"Sama -sama tuan" Wanita itu kemudian pergi menunduk
Pria itu melirik kan matanya di sebelah sebuah foto kecil , seorang gadis cantik dan manis tersenyum kearahnya , tidak sadar pria itu menyunggingkan senyuman juga menyamakan dirinya
Ia mengambil gelas kopi, dan menyesap sedikit. Namun alih tanganya tidak benar gelas kopinya terjatuh "PRANGGG! "
"Astaga" Gelasnya begitu hancur, ia membungkukkan dirinya mengambil serpihan kaca, namun tidak sengaja tangan yang memegang pinggir meja menyenggol foto sampai terjatuh juga, ia merutuki kecerobohannya, satu persatu ia mengambil serpihan kaca "shhh" Tangannya tergores kaca , darah mulai keluar dari jarinya menetes mengenai foto adelia
Deg.
Ia merasakan suasananya tidak baik, mengambil tisu menyeka jarinya , lalu mengambil foto itu yang kena darahnya mengusapnya dengan bersih
"Ada apa hari ini"
Ia duduk kemudian handphonenya berdering , nama yang tertera di layar membuatnya enggan mengangkat, ia berdiri kemudian menggeser tombolnya . Baru akan berujar halo tetapi seseorang terlebih dahulu mendahuluinya
[Halo! ]
"Ck, iya ada apa? " Tanya dengan ketus
[Durhaka sekali kamu! Menjawab dengan nada seperti itu! ]Ucap dadynya , putranya itu memijit pangkal hidungnya , ia melihat ke jendela pandangannya menurun melihat jalanan , banyak orang lalu lintas
"Iya yah, ada apa sampai menelponku kemari? "
[Nak hari ini kau datang kerumah, akan ada acara makan bersama]
"Oh begitu, baiklah"
[Ajak adelia juga, malam jam 7 nanti]
"Hmm itu, adelia tidak bisa ikut yah"
[Kenapa? ]
"Adelia sedang melaksanakan kemah yah"
[Oh begitu rupanya , baiklah , nanti kau saja kemari dan ada ayah bicarakan denganmu terkait dengan perusahaan]
"Iya yah, saya tutup"
Tutt
Pria itu berdecak jujur ia malas kerumah ayahnya , namun ia rindu juga dengan masakan mamanya.
Matahari menerbitkan bumi, tidak ada tanda-tanda gadis itu muncul, ia bagaikan ditelan bumi
"Buk sudah sampai pagi jam 6 , tidak ada kemunculan adelia, bagaimana ini? " Tanya pak harto"Tenang dulu pak, kita cari beberapa menit lagi! " Ucap bu laras
"Pak! Ada senter! " Ucap salah satu seorang siswa membawa bukti , mereka semua menghampiri mengecek barang bukti yaitu senter yang sudah kacanya pecah
KAMU SEDANG MEMBACA
obsession 🌹
Romanceadelia gadis 16 th cantik ,lugu,imut dan manis ,adelia dipaksa menikah dengan pria usia jarak yang sangat jauh atas desakan ortunya ,pria itu dikenal sangat dingin bahkan wanita yang pernah ingin mendekatinya pun di abaikan olehnya ,namun siapa sang...